
Wabah Banjir Di Balkan
Seorang pria berdiri di dekat rumah yang rusak akibat banjir dan tanah
longsor di Krupanj, sekitar 130 kilometer sebelah selatan barat dari
Beograd, Selasa (20/5/2014). Foto: Andrej Isakovic/AFP
Bahaya Wabah Banjir dan Ranjau Di Balkan
Rabu 21 Mei 2014, 03:18 WIB

Bahaya Wabah dan Ranjau di Banjir Balkan
BEORGAD. Riaumadani.com - Banjir di wilayah Balkan menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Selain menyebarnya wabah penyakit, ada ancaman ranjau darat yang berasal dari perang Bosnia. Banjir hebat selama beberapa hari terkahir melanda tiga negara Balkan, yaitu Serbia, Bosnia dan Kroasia. Sungai Save yang melalui ketiga negara itu meluap. Situasi masih kritis, karena hujan lebat diperkirakan masih akan turun dalam beberapa hari mendatang.
Pemerintah setempat memperingatkan bahanya menyebarnya wabah penyakit. Suhu udara cukup tinggi menjelang musim panas. Kebanyakan kawasan banjir belum bisa dibersihkan. Banyak ternak mati yang berada dalam genangan air.
Selain wabah penyakit, bahaya juga muncul dari ranjau darat, yang sekarang terbawa banjir dan tersebar ke banyak tempat. Ranjau itu berasal dari perang Bosnia tahun 1990-an. Pusat pencarian ranjau darat di Sarajevo menerangkan, banyak ranjau yang ditanam dalam tanah kini muncul ke permukaan dan terbawa air.
Para ahli memperkirakan, masih ada sekitar 120.000 ranjau yang tersebar di Bosnia, dan sekitar 13.000 di Kroasia. Ranjau-ranjau itu tetap berbahaya, sekalipun sudah terendam air.
Kerusakan Hebat
Di Bosnia, sekitar 25 persen kawasannya dilanda banjir. Satu juta orang harus mendapat bantuan air minum dan makanan, kata menteri luar negeri Bosnia, Zlatko Lagumzija. "Kerusakannya benar-benar hebat," katanya.
Sedikitnya 20 orang dilaporkan tewas di Bosnia. Sementara di Kroasia, korban tewas mencapai 42 orang dan di Serbia 20 orang. Kerugian pertanian di Bosnia "akan mencapai miliaran Euro", kata ketua asosiasi pertanian Miro Pejic. Ribuan rumah hancur akibat tanah longsor di daerah pegunungan.
Di Serbia, sekitar 600.000 menjadi korban banjir, 25.000 orang lain harus dievakuasi karena ancaman air yang meluap. Di ibukota Beograd, tim penolong terus berjuang membendung luapan air dengan tumpukan karung pasir.
Amerika Seirkat, Rusia dan Uni Eropa mengirim tim bantuan ke daerah bencana. Lebih dari 400 penolong dari Uni Eropa sudah tiba di kawasan, kata komisaris Eropa Kristalina Georgieva di Brussel. Bencana banjir di kawasan Balkan kali ini adalah yang terparah selama seratus tahun terakhir.**
BEORGAD. Riaumadani.com - Banjir di wilayah Balkan menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Selain menyebarnya wabah penyakit, ada ancaman ranjau darat yang berasal dari perang Bosnia. Banjir hebat selama beberapa hari terkahir melanda tiga negara Balkan, yaitu Serbia, Bosnia dan Kroasia. Sungai Save yang melalui ketiga negara itu meluap. Situasi masih kritis, karena hujan lebat diperkirakan masih akan turun dalam beberapa hari mendatang.
Pemerintah setempat memperingatkan bahanya menyebarnya wabah penyakit. Suhu udara cukup tinggi menjelang musim panas. Kebanyakan kawasan banjir belum bisa dibersihkan. Banyak ternak mati yang berada dalam genangan air.
Selain wabah penyakit, bahaya juga muncul dari ranjau darat, yang sekarang terbawa banjir dan tersebar ke banyak tempat. Ranjau itu berasal dari perang Bosnia tahun 1990-an. Pusat pencarian ranjau darat di Sarajevo menerangkan, banyak ranjau yang ditanam dalam tanah kini muncul ke permukaan dan terbawa air.
Para ahli memperkirakan, masih ada sekitar 120.000 ranjau yang tersebar di Bosnia, dan sekitar 13.000 di Kroasia. Ranjau-ranjau itu tetap berbahaya, sekalipun sudah terendam air.
Kerusakan Hebat
Di Bosnia, sekitar 25 persen kawasannya dilanda banjir. Satu juta orang harus mendapat bantuan air minum dan makanan, kata menteri luar negeri Bosnia, Zlatko Lagumzija. "Kerusakannya benar-benar hebat," katanya.
Sedikitnya 20 orang dilaporkan tewas di Bosnia. Sementara di Kroasia, korban tewas mencapai 42 orang dan di Serbia 20 orang. Kerugian pertanian di Bosnia "akan mencapai miliaran Euro", kata ketua asosiasi pertanian Miro Pejic. Ribuan rumah hancur akibat tanah longsor di daerah pegunungan.
Di Serbia, sekitar 600.000 menjadi korban banjir, 25.000 orang lain harus dievakuasi karena ancaman air yang meluap. Di ibukota Beograd, tim penolong terus berjuang membendung luapan air dengan tumpukan karung pasir.
Amerika Seirkat, Rusia dan Uni Eropa mengirim tim bantuan ke daerah bencana. Lebih dari 400 penolong dari Uni Eropa sudah tiba di kawasan, kata komisaris Eropa Kristalina Georgieva di Brussel. Bencana banjir di kawasan Balkan kali ini adalah yang terparah selama seratus tahun terakhir.**
Editor | : | Sumber : TP |
Kategori | : | Internasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan