SELATPANJANG.RIAUMADANI. COM - Ormas Laskar Muda Melayu Riau (LM2R) Ikut prihatin atas nasip yang dialami Masyarakat kepulau" />
Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Himpitan Ekonomi di Tengah Wabah Corona
Ketum LM2R Berharap Pemerintah dan DPRD Meranti Tanggap Dengan Kondisi Masyarakatnya Saat Ini
Sabtu 25 April 2020, 03:43 WIB

SELATPANJANG. RIAUMADANI. COM - Ormas Laskar Muda Melayu Riau (LM2R) Ikut prihatin atas nasip yang dialami Masyarakat kepulauan Meranti hari ini dengan terjadinya wabah covid19. Hampir setiap masyarakat yang ada di desa-desa  kehilangan mata pencarian, mereka yang biasa Kerja bansal Sagu, TKI, Nelayan dan tani dan buruh terpaksa berdiam diri dirumah semuanya hampir pesimis atas kondisi yang dihadapi hari ini.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Laskar Muda Melayu Riau (LM2R)  Jefrizal yang terjun langsung ke desa-desa  melihat kondisi masyarakat, " hampir semua masyarakat yang saya jumpai  di desa-desa mengeluh dan pesimis perekonomian mereka saat ini,"kata dia.

"Keluhan mereka semua adalah mata pencarian sudah tidak jelas lagi, harga karet terlalu renah, masuk ke negeri jiran untuk cari kerja sudah tidak bisa, Kerja nelayan yang dengan peralatan apa adanya, bertani hanya dengan mengharapkan pupuk alami tidak bisa menghasilkan panen yang baik, kerja buruh angkut  tergantung Barang keluar masuk. Sehingga masyarakat saat ini mulai krisis ekonomi."terang nya

Jalan keluar nya ujar Jefrizal adalah," Berharap kepada Pemerintah dan para pengusaha saat ini buka mata hati, langsung ambil langkah pasti, nyata dan terarah, agar  masyarakat bisa bertahan hidup ditengah badai Pandemi Covid19 ini.

" sudah cukup  janji-janji manis tanpa bukti ril, oleh para politikus dan pejabat pemerintah, jangan lagi disibukkan ngumpul-ngumpul dokumen, terlalu banyak rapat-rapat, kerja seremonial lainnya. berbuatlah yang pasti dan nyata masyarakat sangat membutuhkan bantuan saat ini,"tegasnya

Kalaupun Kepulauan Meranti hari ini masih masuk zona hijau, tapi ekonomi masyarakatnya bagi kami sudah masuk zona merah, tidak mustahil akan lebih berdampak buruk kedepannya, seperti terjadinya tindakan kriminal dan sejenisnya oleh masyarakat demi mengisi perut keluarga," ujarnya.

Menurut Jefizal seharusnya Pemda sudah bekerja nyata dari kemaren, kucurkan dana desa, bayar gaji para honorer, untuk para perusahaan-perusahaan yang beroperasi di tanah jantan ini keluar kan dana CSR bantulah masyarakat 

" Seperti desa desa yang terdapat di kecamatan Pulau Merbau, Merbau, Tasik Putri Puyu, kami hanya melihat kinerja pemda hanya berkutik pada keadaan perkotaan saja, hampir lupa daerah-daerah seberangnya. Ini butuh perhatian dan solusi jitu pemda, karna kita ketahui bersama sesungguhnya perusahaan-perusaahaan itukan beroperasi di seberang, jadi jangan terlihat dianaktirikan nasip pulau pulau seberang itu," jelasnya.

Tambah Jefrizal lagi," kepada wakil rakyat dan pemda Meranti mari lihat nasip masyarakat dipulau seberang agar terhindar dari kriminalisasi , keadaan mereka saat ini makin sulit kebutuhan yang sangat mendesak adalah bantuan sembako dan lapangan pekerjaan demi pemenuhan kebutuhan sehari- harinya, jika pemda dan wakil rakyat tidak sanggup mengurus uang rakyat, buat masyarakatnya, biar kami laporkan ke Propinsi dan pusat, bahwa Pemda dan wakil rakyat di kepulauan Meranti ini telah gagal mengemban amanah rakyat," tutupnya. (IJL)



Editor :
Kategori :
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top