Moment kegiatan rutin apel upacara bendera di halaman kantor Bupati Indragiri Hulu [Inhu], Senin [26/01/15] p" />
Minggu, 19 Mei 2024

Breaking News

  • Polsek Rangsang Barat Sosialisasi Bahaya Narkoba Kepada Masyarakat Telaga Baru   ●   
  • Peringatan HUT ke-44 Perpusnas RI, Siak Terima Bantuan Satu Unit Mobil Perpustakaan Keliling   ●   
  • *TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*   ●   
  • Maju Pilkada Meranti 2024, MK Ingin Tingkatkan Pembangunan di Bidang Ekonomi dan Infrastruktur   ●   
  • KOMPOL. SUTARJA. SH KAPOLSEK KHS, JADI IRUP HARDIKNAS MEMASUKI AKHIR JABATAN   ●   
Apel senin
Setda Inhu Raja Erisman Beri Sambutan Perpisahan Dengan Uraian Air Mata
Selasa 27 Januari 2015, 02:48 WIB
Bupati Inhu Yopi arianto bersama Setda Inhu Raja Erisman pada upacara Senin [26/01/15] pagi di Halaman Kantor Bupati Inhu
Inhu. Riaumadani. com - Moment kegiatan rutin apel upacara bendera di halaman kantor Bupati Indragiri Hulu [Inhu], Senin [26/01/15] pagi, sekira pukul 07:50 wib itu tidak disiasiakan oleh Setda Inhu, Raja Erisman, saat Bupati Inhu Yopi Arianto memperkenankan Setda Inhu untuk memberikan kata sambutan salam perpisahan kepada seluruh peserta upacara, satuan kerja Pegawai Negeri Sipil [PNS] di lingkup Pemkab Inhu.

Dalam kesempatan itu, Setda Inhu mengungkapkan rasa harunya, sembari menangis haru ia mengucapkan permohonan maafnya bila semasa menjabat Setda Inhu dirinya banyak kekurangan, karena tidak bisa mengimbangi kegiatan pak Bupati yang masih energik, sedangkan saya sudah memasuki usia senja.

Mulai priode 13 oktober 2010 sampai hari ini saya menjabat sebagai Setda Pemkab Inhu, dan sudah memasuki masa pensiun karena usia saya sudah 60 tahun,"ucapnya, dengan nada parau.

Dikatakannya, kalau boleh saya meminjam istilah Bupati yang selalu mengatakan bahwa Setda itu ibarat istri dan Bupati adalah suaminya. Beliau [Bupati,red] selalu berkata seperti itu. Hal ini berarti saya sudah melakukan perselingkuhan karena saya juga punya wakil Bupati, mudah- mudahan pak Bupati tidak merasakan sakitnya tuh disini. Terima kasih pak Bupati dan juga pak wakil Bupati,"kelakarnya.

Dari 60 tahun usia saya sekarang, sambung Setda, 17 tahun saya berada di Inhu dengan tiga priode kepemimpinan yang saya jalani. Tahun 1970 sampai 1974 saya sekolah di SMA Negeri I yang berada dekat kuburan datuk Kacong. Waktu itu saya bersama kawan-kawan bila nak ujian selalu lemparkan uang 1 sen supaya bisa lulus ujian,'akunya, mencoba mengingat masa- masa indah di SMA. .

Prestasi yang pernah saya raih waktu itu, saya terpilih sebagai anggota paskibraka pasukan pengerek bendera untuk tingkat provinsi Riau bersama ibu Sumiati kakaknya pak Agus rianto yang juga paman pak Bupati. Dan itulah pertama kalinya saya naik pesawat terbang dari Bandara Japura menuju ke Pekanbaru,"kenangnya. 

Selain itu, pada tahun 1989 sampa 1997 sekitar 8 tahun 9 bulan, saya menjabat ketua Bapeda di dua kepemimpinan Bupati yang berasal dari ABRI, semasa zaman pak Rukyat. Waktu itu di tahun pertama dan tahun kedua kita sempat mendapat sertifikat Adipura, tugunya ada di dekat pompa Bensin. "Saya mohon dengan pak Bupati agar tugu Adipura diperbaki, karena hal ini bisa menjadi motivasi  bagi kita semua dimasa mendatang, mengingat kita tidak pernah lagi meraih predikat Adipura, dan kemudian pada tahun 1989 dan 1994, kita juga pernah mendapatkan prestasi Prasetya Anugrah Tata Nugraha,"ingatnya.

Dewasa ini kepemimpinan suatu daerah memang harus berubah, ada pergeseran nilai kepemimpinan, kalau tidak bisa mengikuti perubahan tersebut, maka kita akan tertinggal. Pak bupati sering melakukan blusukan seperti yang dilakukan oleh pak Jokowi sewaktu memimpin Solo . Dengan menggunakan sepeda motor trail pak Bupati turun langsung ke kampung-kampung atau desa-desa tertinggal untuk mendengar langsung keluh kesah masyarakat. Oleh karenanya saya mendapat pelajaran berharga dari hal ini,"jelasnya.

Hal yang paling berkesan adalah sewaktu pak Bupati menghukum sekitar 500 lebih PNS untuk dipindah tugaskan sementara ke desa-desa terpencil, sehingga pelayanan terhadap masyarakat sempat terganggu, sampai-sampai pak Bupati menjadi dr sepesialis kandungan di RSUD Indra sari dan saya menjadi dr spesialis penyakit dalam, karena sejumlah dr anastesi juga mendapatkan hukuman disiplin untuk di pindahkan ke desa-desa.

Hal ini yang membuat saya bertambah salut, ternyata pak Bupati lebih militer dari militer, terlebih setelah beliau benar-benar berseragam militer sewaktu acara Bela Negara,"kesannya, bangga.

Disebutkan Setda, bahwa hari ini adalah hari terakhir saya berhadapan dengan saudara-saudara sekalian. Dan di usia saya yang ke 60 ini, saya mendapat kado khusus, yaitu saya di tetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri Rengat. Saya mohon kepada saudara-saudara untuk tidak memberikan macam-macam tanggapan. Biarkan prosesnya berjalan sebagaimana mestinya. Dalam hal ni tentunya fihak kejaksaan mempunyai pertimbangan sendiri, sehingga saya ditetapkan sebagai tersangka."pintanya

Mohon doanya supaya saya tabah. Saya akan kembali ke Pekan baru berkumpul dengan keluarga, dan saya akan fokus menghadapi cobaan ini. 

Selain itu sebelumnya ada salah seorang pejabat Inhu yang berkelakar dengan saya, yang mengatakan "pak Setda sekarang pakai batu cincin besar-besar, mungkin setelah pensiun mau jadi dukun. Saya jawab, ya saya mau jadi dukun politik, karena sebentar lagi Inhu melakukan Pilkada Bupati," sebut Setda Inhu, Raja Erismana, di iringi tawa dan tepuk tangan peserta upacara.*Liputan: [DARMA BUDI].



Editor : Laporan Darma Budi
Kategori : Inhu
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top