Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Wabup Bagus Santoso dampingi Kapolda Riau, Buka Muswil Ke-VI Hima Persis.   ●   
  • Pemkab Bengkalis Sambut Tim BPK RI Dalam Pemeriksaan Kepatuhan Belanja   ●   
  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
Demo Tolak Kedatangan WNI dari Wuhan
Ratusan Warga Demo dan Memblokir Jalan Akses Menuju Bandara Raden Sadjad
Minggu 02 Februari 2020, 14:50 WIB
Demontrasi warga Natuna menolak kedatangan WNI dari Wuhan
NATUNA. RIAUMADANI. COM  - Kerusuhan massa terjadi di akses jalan gerbang menuju Bandara Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna, Ahad (02/02/2020). Ratusan orang terlibat aksi dorong-dorongan dengan aparat menjelang ketibaan WNI evakuasi Wuhan dari Batam menuju daerah ini.

Kekhawatiran yang tinggi akan virus corona memantik warga Natuna menolak upaya karantina ratusan WNI dari Wuhan yang dijadwalkan tiba hari ini. Kendati Kemenkes memastikan para WNI yang dievakuasi dalam kondisi sehat, namun warga tetap menolak proses karantina di Natuna.

Pemerintah sebelumnya sudah menyiapkan hanggar Lanud Raden Sadjad Natuna sebagai lokasi observasi selama masa inkubasi yang dilakukan terhadap WNI sebelum mereka dinyatakan 100 persen aman dari virus corona. Tenaga medis dan psikis sudah diturunkan Kemenkes ke Natuna.

Aksi penolakan sudah terjadi sejak, Sabtu (01/01/2020) setelah kabar bahwa Natuna dijadikan lokasi observasi selama 14 hari. Bahkan hingga malam, demonstrasi warga pecah di Kantor DPRD hingga gerbang Bandara Lanud Raden Sadjad.

"Apapun alasannya, kenapa harus Natuna? kalau iya mereka sudah sehat, kenapa nggak pulang ke rumah saja langsung. Berarti kan itu ada kemungkinan masih bisa tertular, makanya dibawa ke Natuna untuk observasi," ujar salah seorang warga yang ikut berdemo.

Massa membakar ban bekas sambil menyorakkan penolakan kedatangan ratusan WNI Wuhan. Selain syok dengan sikap pemerintah pusat yang tiba-tiba mengambil kebijakan ini, mereka juga kecewa dengan Bupati Natuna yang hingga saat ini tidak berada di Natuna.

Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti angkat suara terkait penolakan masyarakat Natuna sebagai lokasi evakuasi WNI dari Wuhan. Diakui Ngesti, warga syok mendengar kabar tiba-tiba dari pemerintah pusat. Apalagi mereka dibayangi ganasnya virus corona yang santer diberitakan di televisi.

"Warga Natuna menolak. Kami dari Pemda juga tidak ada konfirmasi (dari pemerintah pusat," kata Ngesti, Sabtu (01/02/2020).

Menurutnya, warga hanya mengetahui dari surat kabar dan video yang beredar. "Tadi malam, mereka mendatangi Kantor DPRD juga ingin menanyakan ke pemerintah pusat yang mengurusi evakuasi tersebut," ujar Ngesti.
Sumber: Batamnews.co.id




Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top