Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
  • Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi   ●   
  • Pemerintah Kabupaten Bengkalis Berikan Layanan Akta Kelahiran Door To Door   ●   
Sempena Hut Korpri Ke-48 dan Hut PGRI Ke-74,
Sekda Rohul Abdul Haris: Semoga Kesejahteraan Guru Bisa Cepat Diperjuangkan
Selasa 03 Desember 2019, 09:27 WIB


PASIR PENGARAIAN. RIAUMADANI. COM - Dalam rangka pelaksanaan Hari Guru Nasional dan Hut PGRI yang ke 74 serta Hut Korpri yang ke 48 tingkat Kab.Rokanhulu yang dilaksanakan dihalaman Kantor Bupati Rokanhulu, Senin, (02/12 /2019), berjalan Hikmat dan lancar. 

Pelaksanaan Upacara ini Selaku Inspektur Upacara Sekretaris Daerah Rokanhulu H. Abdul Haris, S.Sos.M.Si, selaku Perwira Upacara Kabag Umum Setda Rokanhulu Abdullah, se dan Pemimpin Upacara Kepala Bidang metrologi Disperindag  Dahnil

Turut hadir dalam upacara ini Ketua DPRD Rokanhulu Novliwanda Ade Putra, ST, Rektor UPP Drs.Adolf Bastian,Mpd, Danramil,Seluruh pejabat eselon II Rokanhulu,serta Pejabat Forkopimda.

Pelaksanaan Upacara diikuti Seluruh ASN dilingkungan pemerintah daerah Kab.Rokanhulu,Para Guru, Serta Pelajar. 

Dalam Amanatnya Sekda Rokanhulu membacakan pidato dari Presiden RI yang mengatakan Saat ini kita berada di dunia yang berubah dengan cepat yang sangat berbeda dengan 20,30 atau 40 tahun yang lalu,revolusi industri jilid ke-4 telah mendistribusi segala Lini kehidupan bukan hanya cara dalam berkomunikasi tapi juga dalam cara mengelola pemerintahan. 

di sisi lain persaingan antar negara juga semakin sengit untuk berebut teknologi, berebut pasar dan memperebutkan talenta-talenta hebat yang digunakan untuk memajukan negaranya dalam menghadapi perubahan dan persaingan.

Oleh karena itu kita tidak boleh takut, kita harus menghadapi persaingan itu dengan cara-cara baru, dengan terobosan-terobosan baru, kecepatan kreativitas dan inovasi dalam adalah kunci cara-cara yang lama monoton yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan lagi, kita harus bisa lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain.

Selanjutnya dalam amanat presiden yang dibacakan Sekda Rohul mengajak seluruh anggota Korpri untuk mengambil Jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan, tidak ada lagi pola pikir lama, tidak ada lagi kerja linear dan tidak ada lagi kerja rutinitas birokrasi, kita harus berubah kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja,cepat beradaptasi dengan perubahan. 

Kemudian Presiden juga mengajak seluruh anggota Korpri untuk terus-menerus bergerak mencari terobosan,terus-menerus melakukan inovasi pelayanan yang ruwet dan yang menyulitkan rakyat harus kita pangkas, kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi orientasi operasi harus betul-betul berubah. 

Bukan lagi berorientasi pada prosedur tapi lebih berorientasi pada hasil nyata,panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus bisa dipotong dipercepat dengan cara penerapan teknologi.

Selaku Inspektur Upacara Sekda juga Membacakan Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berharap penuh kepada guru dan mengatakan Guru Indonesia yang tercinta Tugas anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit, anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa Tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan, anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas,anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian tetapi terpaksa mengejar angka karena dosa berbagai pemangku kepentingan, Anda keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya.

Mentri pendidikan dan kebudayaan juga mengatakan dalam amanatnya yang dibacakan Sekda Rohul bahwa dirinya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada para guru perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. 

Kemudian lanjutnya satu hal yang pasti bahwa dirinya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia,namun perubahan tidak dapat dimulai dari atas semuanya berawal dan berakhir dari guru yang menunggu aba-aba, Jangan menunggu perintah Ambillah langkah pertama besok di manapun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas,cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas, temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri, tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan, apapun perubahan kecil itu jika setiap guru melakukannya secara serentak, maka kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak. Tutupnya. 

Ditempat yang sama usai pelaksanaan Upacara Sekda Rohul H.Abdul Haris,S.Sos.M.Si saat diwawancarai mengatakan bahwa pemerintah memang memahami kurangnya kesejahteraan para guru, hal ini dikarenakan banyaknya sekolah di daerah kita sedangkan guru yang diangkat untuk menjadi pegawai negeri sendiri terbatas. 

Namun jelas sekda sampai saat ini dana untuk pendidikan itu sendiri di APBD kita masih tetap diatas 20%,bahkan ditahun ini biaya untuk pendidikan itu mencapai 27%, namun tentu dengan begitu banyaknya sekolah dan banyaknya guru yang diangkat oleh komite sekolah tentu hal ini menjadi PR bagi pemerintah, kedepan bagaimana supaya formasi yang dibuka oleh pemerintah pusat untuk pegawai itu kita berharap guru yang di perbanyak. 

Dilokasi yang sama Ketua PGRI Drs, Adolf Bastian, Mpd saat diwawancarai berharap kepada Pemerintah Rohul agar segera mengalokasikan terutama kesejahteraan para guru, terutama lagi guru guru Komite yang mana hari hari ini telah dengan ikhlas dan rela yang hanya di hargai sekitar 400 sampai 500 ribu rupiah. 

Saat ini jumlah guru honor komite lebih kurang 2000 orang yang seharusnya juga menjadi perhatian kita dalam memberikan kesejahteraan bagi mereka. 

Kemudian terkait guru guru yang sudah lewat batas usia dalam hal tidak bisa lagi mengikuti tes CPNS maka sampai saat ini PGRI masih memperjuangkan hal itu apakah nanti negara secara otomatis akan mengangkat mereka atau diarahkan untuk masuk dalam program P3K. Jelas Rektor UPP yang juga ketua PGRI Rokanhulu. (JK)



Editor : Tis
Kategori : Rohul
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top