
Terkait Viralnya Video Ibu-ibu Protes Eksekusi Lahan Tol
Gubri H. Syamsuar saat dikomfirmasi terkait viralnya Video yang beredar dimedsos pembebasan lahan untuk pembangunan jalan Tol di Kandis kabupaten Siak
Gubri H. Syamsuar Akan Cek Kembali Pembebasan Lahan Tol di Kandis
Sabtu 30 November 2019, 08:16 WIB

PEKANBARU. RIAUMADANI. COM - Terkait viralnya video seorang ibu menangis di Kandis Kabupaten Siak, karena eksekusi pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Pekanbaru - Dumai yang tanahnya hanya dihargai Rp18.000 permeternya, Gubernur Riau (Gubri) mengaku akan menyelidiki.
Lokasi video tersebut diberitakan di Kandis, Siak. Ibu dalam video dengan wajah menghiba meminta perhatian dan pertolongan Presiden Jokowi terkait lahannya yang dieksekusi walau dia tidak setuju dengan harga yang diberikan.
Ditanya soal video tersebut usai menggelar pertemuan dengan pimpinan pusat HKBP, Sabtu (30/11/2019) siang di Rumah Dinas Gubri, Gubri menyampaikan bahwa nantinya akan melakukan pengecekan dan menyelidiki perkara pembebasan lahan buat pembangunan jalan tol Pekanbaru - Dumai tersebut.
"Nantinya saya akan lakukan pengecekan terlebih dahulu pada lahan sawit yang ada di Kandis tersebut," ucap Syamsuar.
Sambungnya, kalau untuk daerah Kandis, sudah ada lahan yang sudah dibebaskan dan itu semua sudah melalui prosedur. Katanya, untuk pembebasan lahan ini sudah dilakukan beberapa kali rapat, baik di Riau maupun di Jakarta (pusat).
"Dan kami juga sudah mendapatkan informasi bahwa pemilik lahan di sana sudah ada yang menerima uang. Maka dari itu, dari segi mana-mananya mereka (pemilik lahan) yang belum mendapatkan kepuasan, nanti akan coba saya cek lagi,"ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang ibu tengah menangis dikarenakan proses eksekusi lahan di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Riau.
Ibu tersebut mengungkapkan, tanahnya dihargai sangat murah.
Video yang viral di media sosial Facebook tersebut pertama kali diunggah oleh akun Vita Siregar Silo, Kamis (28/11/2019).
"Pak Jokowi berikan saya solusi. Sesuai janji Pak Jokowi, tidak ada ganti rugi, adanya ganti untung. Saya tahu Pak Jokowi orang baik. Tidak seperti orang-orang yang di bawah ini," ucap seorang ibu sembari menangis histeris.
Sembari menangis tersedu, si ibu memohon kepada Presiden Jokowi untuk memberi keadilan baginya.
Lebih lanjut, cuitan ini juga telah dibagikan oleh inisiator Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Melalui akun Twitter-nya @Fahrihamzah, ia menandai akun Twitter Presiden Jokowi dan akun Kementerian Sekretaris Negara.
Video tersebut viral di media sosial Facebook dan Twitter. Satu di antaranya adalah akun Twitter @RizmaWidiono, Kamis (28/11/2019).
Dalam video tersebut, sang ibu meminta keadilan atas tanah yang ia miliki.
"Saya dikasih janji palsu selama ini, 18 ribu nilai sertifikat tanah saya. Lahan saya kena 5 hektare. Saya sudah bilang tidak menuntut banyak. Saya hanya meminta apa yang diputuskan PN Siak. Tapi semuanya pembohong," ujar ibu yang mengenakan kaos merah muda sembari terus menangis.
Tampak, beberapa polisi wanita berada di sekitarnya. Terlihat pula warga lain yang menyaksikan eksekusi tanah tersebut.
"Tolong saya Pak Jokowi, harga tanah di sini lebih mahal tempe, lebih mahal bakso. Mengurus sertifikat tidak murah dulu saya lakukan," ucapnya.
Ibu tersebut mengaku sudah mengupayakan sedemikian rupa agar mendapat keadilan akan haknya.
"Saya sudah lakukan segala upaya, tidak pernah diajak mufakat. Pihak-pihak mereka secara langsung yang menentukan harga. Tanah ibu sekian, tanah ibu sekian. Bila terima, terima. Bila tidak ajukan pengadilan. Saya sudah ajukan pengadilan. Saya sudah buat semampu saya," ucapnya. *hrc
Lokasi video tersebut diberitakan di Kandis, Siak. Ibu dalam video dengan wajah menghiba meminta perhatian dan pertolongan Presiden Jokowi terkait lahannya yang dieksekusi walau dia tidak setuju dengan harga yang diberikan.
Ditanya soal video tersebut usai menggelar pertemuan dengan pimpinan pusat HKBP, Sabtu (30/11/2019) siang di Rumah Dinas Gubri, Gubri menyampaikan bahwa nantinya akan melakukan pengecekan dan menyelidiki perkara pembebasan lahan buat pembangunan jalan tol Pekanbaru - Dumai tersebut.
"Nantinya saya akan lakukan pengecekan terlebih dahulu pada lahan sawit yang ada di Kandis tersebut," ucap Syamsuar.
Sambungnya, kalau untuk daerah Kandis, sudah ada lahan yang sudah dibebaskan dan itu semua sudah melalui prosedur. Katanya, untuk pembebasan lahan ini sudah dilakukan beberapa kali rapat, baik di Riau maupun di Jakarta (pusat).
"Dan kami juga sudah mendapatkan informasi bahwa pemilik lahan di sana sudah ada yang menerima uang. Maka dari itu, dari segi mana-mananya mereka (pemilik lahan) yang belum mendapatkan kepuasan, nanti akan coba saya cek lagi,"ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang ibu tengah menangis dikarenakan proses eksekusi lahan di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Riau.
Ibu tersebut mengungkapkan, tanahnya dihargai sangat murah.
Video yang viral di media sosial Facebook tersebut pertama kali diunggah oleh akun Vita Siregar Silo, Kamis (28/11/2019).
"Pak Jokowi berikan saya solusi. Sesuai janji Pak Jokowi, tidak ada ganti rugi, adanya ganti untung. Saya tahu Pak Jokowi orang baik. Tidak seperti orang-orang yang di bawah ini," ucap seorang ibu sembari menangis histeris.
Sembari menangis tersedu, si ibu memohon kepada Presiden Jokowi untuk memberi keadilan baginya.
Lebih lanjut, cuitan ini juga telah dibagikan oleh inisiator Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Melalui akun Twitter-nya @Fahrihamzah, ia menandai akun Twitter Presiden Jokowi dan akun Kementerian Sekretaris Negara.
Video tersebut viral di media sosial Facebook dan Twitter. Satu di antaranya adalah akun Twitter @RizmaWidiono, Kamis (28/11/2019).
Dalam video tersebut, sang ibu meminta keadilan atas tanah yang ia miliki.
"Saya dikasih janji palsu selama ini, 18 ribu nilai sertifikat tanah saya. Lahan saya kena 5 hektare. Saya sudah bilang tidak menuntut banyak. Saya hanya meminta apa yang diputuskan PN Siak. Tapi semuanya pembohong," ujar ibu yang mengenakan kaos merah muda sembari terus menangis.
Tampak, beberapa polisi wanita berada di sekitarnya. Terlihat pula warga lain yang menyaksikan eksekusi tanah tersebut.
"Tolong saya Pak Jokowi, harga tanah di sini lebih mahal tempe, lebih mahal bakso. Mengurus sertifikat tidak murah dulu saya lakukan," ucapnya.
Ibu tersebut mengaku sudah mengupayakan sedemikian rupa agar mendapat keadilan akan haknya.
"Saya sudah lakukan segala upaya, tidak pernah diajak mufakat. Pihak-pihak mereka secara langsung yang menentukan harga. Tanah ibu sekian, tanah ibu sekian. Bila terima, terima. Bila tidak ajukan pengadilan. Saya sudah ajukan pengadilan. Saya sudah buat semampu saya," ucapnya. *hrc
Editor | : | Tis |
Kategori | : | Pekanbaru |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan