Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Angkat Kapolri Jadi Mendagri, Jokowi Dianggap Tengah Selamatkan Tito Dari Kasus Novel
Sabtu 26 Oktober 2019, 07:42 WIB
TITO KARNAVIAN

JAKARTA. RIAUMADANI. COM - Pengamat dari Institute for Security and Strategic Studies, Bambang Rukminto menilai bahwa pengangkatan Tito Karnavian oleh Jokowi sebagai Mendagri karena ingin menyelamatkannya dari kasus Novel Baswedan.

Tito Karnavian telah resmi dilantik sebagai Menteri Dalam Negeri menggantikan Tjahjo Kumolo. Oleh karena itu, ia pun harus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kapolri. Mundurnya Tito Karnavian sebagai Kalpolri tersebut menimbulkan pertanyaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait hasil penyidikan kasus Novel Baswedan.

Melihat realita tersebut, pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) yakni Bambang Rukminto berpandangan bahwa Presiden Joko Widodo  (Jokowi) sedang menjaga nama baik Tito. Hal ini karena Tito dianggap tidak berhasil dalam mengungkap kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan.

"Ini juga upaya penyelamatan Pak Tito," kata Bambang yang dilansir Kompas pada Jumat (25/10). "Biar nama beliau menjadi tetap terjaga dengan ketidakberhasilan mengungkap kasus Novel Baswedan."

Sebelumnya, saat masih menjabat sebagai Kapolri, Tito Karnavian menunjuk beberapa orang yang tergabung dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Novel. Akan tetapi, hingga melewati batas waktu yang diberikan Jokowi pada 19 Oktober 2019, kasus yang terjadi dua tahun lalu itu belum juga terungkap.

Selain itu, Bambang juga menilai bahwa pemberian jabatan menteri tersebut bisa jadi merupakan sebuah penghargaan Jokowi kepada Tito. Hal ini karena Tito dianggap sukses dalam menjaga keamanan selama Pemilu 2019.

"Saya melihatnya ini menjadi reward dari Presiden Jokowi karena Pak Tito berhasil menciptakan rasa aman dalam pilpres dan pemilu kemarin," ujar dia. "Menciptakan rasa aman ini juga mempunyai arti lain, dalam arti mengamankan kepentingan Pilpres, kepentingan Pak Jokowi begitu. Makanya ini menjadi reward dari Pak Jokowi ke Pak Tito." (**)




Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top