Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
515 anggota DPR yang hadir menyatakan setuju.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian Resmi Diberhentikan
Selasa 22 Oktober 2019, 15:15 WIB
Jenderal Tito Karnavian
JAKARTA. RIAUMADANI. COM - Surat permintaan pemberhentian Kapolri dikirimkan Presiden Jokowi ke DPR RI. DPR pun langsung menyetujui surat permintaan yang dikirimkan oleh Presiden Joko Widodo terkait pemberhentian Kapolri Jenderal Tito Karnavia dari jabatannya.

Persetujuan tersebut ditetapkan dalam rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

"Usul pemberhentian kapolri diajukan oleh presiden kepada DPR berserta alasannya. Untuk itu, kami mohon persetujuan dewan apakah dapat disetujui?" ucap Ketua DPR Puan Maharani saat memimpin rapat paripurna.

Tanpa interupsi, 515 anggota DPR yang hadir menyatakan setuju.

Dalam surat yang dikirimkan ke DPR pada Senin (21/10/2019), Presiden Jokowo mengemukakan alasan pengunduran diri Tito.

Menurut Puan, Presiden Jokowi beralasan Tito Karnavian akan mengemban tugas negara dan pemerintahan lainnya.

Namun, Puan Maharani tidak menyebutkan secara spesifik soal tugas negara dan pemerintahan yang dimaksud.

"Adapun alasan pengunduran diri karena yang bersangkutan akan mengemban tugas negara dan pemerintahan lainnya," kata Puan.

Pemberhentian itu sudah terendus setelah Tito Karnavian dipanggil ke Istana Kepresidenan saat penyusunan susunan Kabinet Kerja Jilid II, Senin (21/10/2019) kemarin.

Tito Karnavian datang ke Istana Kepresidenan Senin kemarin sekitar pukul 12.30 WIB. Ia menjadi orang keenam yang datang ke Istana jelang pengumuman menteri di rezim Jokowi - Ma ruf Amin.

Namun, Tito Karnavian datang dengan pakaian seragam Polri, dengan didampingi oleh sejumlah ajudan dan asistennya.

Saat ditanya wartawan, Tito Karnavian  mengaku tidak tahu menahu masalah kabinet. Ia mengira dipanggil Jokowi untuk membahas masalah keamanan.

"Saya tidak tahu, saya kira dipanggil untuk masalah pengamanan," kata Tito Karnavian.

Meski demikian ada yang berbeda dengan kedatangan Tito.

Tiap kali menghadap Jokowi, Tito Karnavian  biasanya masuk lewat pintu Istana Kepresidenan yang menghadap Jalan Merdeka Utara sehingga kerap tak terpantau media.

Kali ini, Tito datang lewat pintu yang menghadap jalan Veteran, tempat wartawan biasa menunggu tamu Presiden yang hadir.

Pertemuan antara Tito Karnavian dengan Presiden Jokowi berlangsung selama 1 jam.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal mengatakan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian kemungkinan akan menempati jabatan baru.

"Mungkin ya, ada semacam jabatan baru (untuk Tito)," kata Iqbal saat dijumpai di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin sore.

Jabatan baru itu berkaitan dengan pembentukan Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024.

Meski demikian, Iqbal enggan berkomentar lagi mengenai jabatan apa yang akan diemban oleh Tito.

Iqbal yang turut mendampingi Tito datang ke Istana menambahkan, pertemuan Tito dengan Presiden Jokowi berlangsung sekitar satu jam.

"Saya enggak ikut masuk. (Pertemuannya) sekitar satu jam," ujar Iqbal.

Setelah bertemu Presiden Jokowi, Tito juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Namun pertemuan Tito dengan Hadi bukan membahas kemungkinan jabatan baru Tito. Keduanya disebut membahas masalah keamanan negara.

4 Calon Kapolri Baru

Siapa calon Kapolri baru jika Tito Karnavian  mendapat jabatan baru?
Indonesia Police Watch (IPW) mendata setidaknya ada empat nama yang disebut-sebut masuk dalam Bursa calon Kapolri  pengganti Jenderal Tito Karnavian.

Keempat calon kuat itu seluruhnya dari jenderal bintang dua (Irjen) serta dari berbagai tahun angkatan Akademi Kepolisian.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane  mengatakan, empat orang jenderal yang masuk Bursa calon Kapolri itu adalah:

- Irjen Luki Hermawan yang kini menjabat Kapolda Jawa Timur dan Akpol Angkat 1987 atau satu angkatan dengan Kapolri Tito Karnavian.
- Irjen Gatot Eddy Pramono yang kini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya yang merupakan Akpol Angkatan 1988.
- Irjen Agus Andriyanto yang kini menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara dan merupakan Akpol angkat 1989.
- Irjen Ahmad Dofiri yang kini menjabat sebagai Kapolda Jogjakarta serta merupakan lulusan terbaik (Adimakayasa) Akpol Angkatan 1989.
"Informasi yang dihimpun IPW, sebelum dijadikan sebagai Kapolri, calon lebih dulu dinaikkan pangkatnya menjadi jenderal bintang tiga atau Komjen," kata Neta, Jumat (2/8/1019).

Mereka katanya akan menggantikan Komjen yang pensiun.

"Dan dalam waktu dekat ini memang ada dua Komjen yang akan pensiun, yakni Kabaharkam Komjen Condro Kirono dan Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto," kata Neta.

Ia menuturkan, sejumlah sumber di Mabes Polri menyebutkan bahwa calon Kapolri pengganti Tito Karnavian diharapkan tidak satu angkatan dengan Tito, tapi dari angkatan Akpol yang lebih muda, sehingga terjadi regenerasi pimpinan di lembaga kepolisian.

"Namun, keputusan akhir tetap ada di tangan Presiden Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif," katanya.

Irjen Gatot
Sebelum menjadi Kapolda Metro Jaya, Gatot Eddy Pramono sempat menduduki beberapa jabatan. Berdasarkan sumber dari Tribratanews.polri.go.id yang dikutip oleh Kompas.com, pria kelahiran Solok, Sumatera Barat pada 28 Juni 1965 merupakan perwira tinggi lulusan AKPOL pada tahun 1988.

Sepanjang karirnya, ia pernah dipercayakan menjadi Kapolres Blitar, Sekretaris Pribadi Kapolri, dan Kapolres Metro Depok (2008).

Selanjutnya, ia pernah menjabat Kapolres Metro Jaksel (2009), Direktur Reskrimum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya (2011),

Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri (2012), Kabagdukminops Robinops Sops Polri (2013).

Ia juga pernah menduduki posisi Karolemtala Srena Polri (2014), Wakapolda Sulsel (2016), Staf Ahli Sosial Ekonomi (Sahlisosek) Kapolri (2017).

Terakhir Gatot menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri.
Tahun 2018, Gatot juga dipercaya menjadi Ketua Satgas Nusantara.
Satgas ini dibentuk agar Pilkada Serentak 2018 bisa berjalan aman.
Gatot dirotasi menjadi Kapolda Metro Jaya berdasarkan Surat Telegram Nomor ST/188/IKEP/2019 tertanggal 22 Januari 2019.

Surat telegram tersebut ditandatangani Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Eko Indra Heri.

Irjen Luki
Masyarakat mungkin belum banyak mengenal sosok Inspektur Jenderal Polisi, Luki Hermawan yang kini resmi menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur.

Jenderal Polisi bintang dua ini berasal dari intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polri, sehingga sangat jarang terekspos media. Wajahnya pun tidak familiar.

Sederet karier alumni Akpol angkatan 1987 dibidang intelijen Polri itu dimulainya saat menjabat sebagai Kasat Intel Polresta Malang pada tahun 1992.

Luki pernah menduduki jabatan sebagai Wadir Intelkam Polda Metro Jaya, Kapolrestabes Palembang (2008), Kaden A1 Dit A Baintelkam (Badan Intelijen Keamanan Polri) Polri 2010 dan Karorenmin Baintelkam Polri (2014).

Terakhir, sebelum menjabat Semeru 1 (Kapolda Jatim), Luki menjabat Wakil Kepala Badan Intelijen Keamanan (Wakabaintelkam) Polri pada tahun 2017.

Meskipun begitu, Luki dipercaya oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk memegang tongkat estafet kepemimpinan Polda Jatim di tengah gejolak tahun politik.

Luki juga mengemban tugas mendukung dan mensukseskan program prioritas Kapolri menjadikan Kepolisian Promoter (Profesional, Modern dan Terpercaya) untuk menjaga Kambtibmas selama berlangsungnya Pilpres dan Pileg 2019, khususnya di wilayah Jawa Timur.

Irjen Agus Andriyanto
Irjen Pol Agus Andrianto lahir di Blora, Jawa Tengah, 16 Februari 1967. Ia menjabat Kapolda Sumatera Utara sejak 13 Agustus 2018.

Sebelum menjabat sebagai Kapolda Sumut, lulusan Akpol 1989 ini menduduki berbagai posisi diantaranya Wakapolda Sumatra Utara, Dir Psikotropika dan Prekursor Deputi Bid Pemberantasan BNN (2015), Kabagbinlatops Robinops Sops Polri (2013), Analis Kebijakan Madya bidang Pidkor Bareskrim Polri (Dlm Rangka Dik Sespimti) (2012).

Agus Andrianto mulai karier sebagai Pamapta Polres Dairi di tahun 1990.

Irjen Ahmad D
Irjen Pol Ahmad Dofiri lahir di Indramayu, Jawa Barat, 4 Juni 1967. Ia adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 14 November 2016 mengemban amanat sebagai Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dofiri yang merupakan lulusan terbaik Akpol 1989 ini berpengalaman dalam bidang SDM.

Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini sebelum menjabat Kapolda DIY adalah Karosunluhkum Divkum Polri. (***)




Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top