
Upaya Oknum Guru Honor SMAN 1 Pkl Kerinci Menjebak 2 Wartawan Damai Di Kantor Polisi
Selasa 15 Oktober 2019, 01:25 WIB

PELALAWAN. RIAUMADANI. COM - Upaya Muhammad Jais guru honor di SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci menjebak media ini ke ranah hukum selesai di kantor Polsek Pangkalan Kerinci. Dalam perjanjian yang dibuat penyidik dan ditanda tangani M. Jais, dengan media ini, berjanji tidak akan saling menuntut.
Skenario yang dilakukan oleh Muhammad Jais menjebak wartawan media ini, diawali dari dugaan pungutan liar yang dia lakukan kepada siswa. Dimana Minggu tgl 13 Oktober 2019 lalu, M. Jais selaku guru honor di SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau, membawa puluhan orang siswa ke Muara Takus, alasan untuk pengenalan sejarah. Sehingga momen tersebut dimanfaatkannya untuk meminta uang sebesar Rp 200 ribu tiap siswa.
Media ini bersama Charles P. Sianipar pada pagi Senin (14/10/19) berusaha menemui Jais untuk konfirmasi masalah dugaan Punglinya itu. Namun karena tidak berada ditempat, media ini mencoba menghubunginya. Dalam sambungan telefon pagi itu Jais meminta ketemu pukul 12.00 Wib siang karena dia sedang berada di kantor Bupati, pintanya.
Setelah siang media ini kembali mendatangi sekolah. Karena lagi-lagi tidak berada ditempat, media ini menghubunginya lagi, Jais meminta ketemu pada pukul 13.00 Wib siang karena mau sholat dulu, jawabnya.
Setelah tiba jam 13.00 WIB siang, Jais mengontak media ini, bersama Charles Sianipar untuk datang sekolah. Setelah bertemu Jais minta waktu 10 menit untuk masuk kelas dulu. Setelah ditunggu beberapa lama, Jais datang mengajak kedua wartawan diruangan kepala sekolah yang saat itu sedang kosong.
Didalam ruangan itu Jais mengaku telah membawa sebanyak 66 orang siswa ke Muara Takus. Tujuan untuk pengenalan sejarah kepada para siswa. Kepada setiap siswa dimintai biaya sebesar Rp 200 ribu, karena kegiatan itu tidak ada dianggarkan dalam dana BOSDA, jelasnya.
Sayangnya ketika dipertanyakan rincian anggaran pembiayaan pengeluaran dalam kunjungan itu, Jais berusaha menutupi. Penggunaan uang sebesar Rp 200 ribu tiap siswa itu, untuk biaya bus dan makan siang sekali. Rincian tertulis masih dipegang oleh panitia yang telah dibentuk oleh para siswa, katanya.
Dikatakannya, secara tertulis tidak ada izin dari sekolah untuk membawa para siswa tersebut ke Muara Takus. Tapi secara lisan telah disampaikannya kepada kepala sekolah, ucapnya.
Anehnya Jais langsung menginterfensi media ini supaya masalah itu tidak diberitakan. Alasannya bisa mengundang persepsi publik yang akan berimbas pada dirinya juga kepada sekolah, ujarnya.
Karena tetap menolak interfensinya, Jais menyodorkan sejumlah uang untuk tidak memberitakan masalah itu.
Jais terus berusaha melakukan interfensi sambil berusaha meminta media ini menerima sejumlah uang yang ia sodorkan. Sehingga sejumlah uang yang sudah ditolak berkali-kali dimasukannya dalam amplop dan diletakkanya dihadapan media ini. Tiba-tiba sejumlah anggota Polsek Pangkalan Kerinci yang telah mengintai dari luar ruangan langsung menerobos masuk, dan langsung mengamankan uang tersebut dan semua handpone awak media termasuk handpone milik Jais.
Anggota polisi yang mengaku dari Saber Pungli itu meminta memutarkan CCTV yang berada dalam ruangan kepala sekolah. Dalam CCTV yang telah diputarkan dihadapan anggota Saber Pungli tersebut terlihat aksi Jais melakukan percobaan penyuapan kepada media ini.
Selesai menyaksikan hasil rekaman CCTV tersebut, Jais dan kedua wartawan, langsung dibawa ke kantor Polsek Pangkalan Kerinci. Setelah sampai di kantor Polsek, terjadi mediasi yang dilakukan oleh anggota Polsek tersebut. Diantara wartawan media ini dan Jais terjadi kesepakatan yang dibuat penyidik bahwa atas percobaan pemerasan dan penyuapan, tidak saling menuntut.
Dugaan Pungutan Liar yang dilakukan oleh Jais kepada siswa, dikeluhkan oleh salah seorang orang tua siswa yang minta identitasnya dirahasiakan. Dia mengaku bahwa biaya pengeluaran anaknya dalam satu hari itu tidak akan habis Rp 100 ribu, sehingga momen kunjungan para siswa itu ke Muara Takus daerah Kabupaten Kampar, dimanfaatkan Jais untuk meraup keuntungan besar, ucapnya.
Beberapa orang siswa peserta kunjungan ke Muara Takus berhasil diwawancarai media ini. Mereka mengaku jika biaya ke Muara Takus itu di pungut Rp 200 ribu tiap siswa oleh M. Jais.
Kepala sekolah SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci Syahrial M.Pd yang dikonfirmasi melalui Humas Tati Andriani S.Pd mengatakan, Jais Membawa siswa ke Muara Takus daerah Kabupaten Kampar tanpa izin sekolah. Pungutan dana yang dilakukan kepada siswa untuk biaya kunjungan itu sudah dilarang karena pihak sekolah tidak mau bermasalah, sebutnya. (Sona)
Skenario yang dilakukan oleh Muhammad Jais menjebak wartawan media ini, diawali dari dugaan pungutan liar yang dia lakukan kepada siswa. Dimana Minggu tgl 13 Oktober 2019 lalu, M. Jais selaku guru honor di SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau, membawa puluhan orang siswa ke Muara Takus, alasan untuk pengenalan sejarah. Sehingga momen tersebut dimanfaatkannya untuk meminta uang sebesar Rp 200 ribu tiap siswa.
Media ini bersama Charles P. Sianipar pada pagi Senin (14/10/19) berusaha menemui Jais untuk konfirmasi masalah dugaan Punglinya itu. Namun karena tidak berada ditempat, media ini mencoba menghubunginya. Dalam sambungan telefon pagi itu Jais meminta ketemu pukul 12.00 Wib siang karena dia sedang berada di kantor Bupati, pintanya.
Setelah siang media ini kembali mendatangi sekolah. Karena lagi-lagi tidak berada ditempat, media ini menghubunginya lagi, Jais meminta ketemu pada pukul 13.00 Wib siang karena mau sholat dulu, jawabnya.
Setelah tiba jam 13.00 WIB siang, Jais mengontak media ini, bersama Charles Sianipar untuk datang sekolah. Setelah bertemu Jais minta waktu 10 menit untuk masuk kelas dulu. Setelah ditunggu beberapa lama, Jais datang mengajak kedua wartawan diruangan kepala sekolah yang saat itu sedang kosong.
Didalam ruangan itu Jais mengaku telah membawa sebanyak 66 orang siswa ke Muara Takus. Tujuan untuk pengenalan sejarah kepada para siswa. Kepada setiap siswa dimintai biaya sebesar Rp 200 ribu, karena kegiatan itu tidak ada dianggarkan dalam dana BOSDA, jelasnya.
Sayangnya ketika dipertanyakan rincian anggaran pembiayaan pengeluaran dalam kunjungan itu, Jais berusaha menutupi. Penggunaan uang sebesar Rp 200 ribu tiap siswa itu, untuk biaya bus dan makan siang sekali. Rincian tertulis masih dipegang oleh panitia yang telah dibentuk oleh para siswa, katanya.
Dikatakannya, secara tertulis tidak ada izin dari sekolah untuk membawa para siswa tersebut ke Muara Takus. Tapi secara lisan telah disampaikannya kepada kepala sekolah, ucapnya.
Anehnya Jais langsung menginterfensi media ini supaya masalah itu tidak diberitakan. Alasannya bisa mengundang persepsi publik yang akan berimbas pada dirinya juga kepada sekolah, ujarnya.
Karena tetap menolak interfensinya, Jais menyodorkan sejumlah uang untuk tidak memberitakan masalah itu.
Jais terus berusaha melakukan interfensi sambil berusaha meminta media ini menerima sejumlah uang yang ia sodorkan. Sehingga sejumlah uang yang sudah ditolak berkali-kali dimasukannya dalam amplop dan diletakkanya dihadapan media ini. Tiba-tiba sejumlah anggota Polsek Pangkalan Kerinci yang telah mengintai dari luar ruangan langsung menerobos masuk, dan langsung mengamankan uang tersebut dan semua handpone awak media termasuk handpone milik Jais.
Anggota polisi yang mengaku dari Saber Pungli itu meminta memutarkan CCTV yang berada dalam ruangan kepala sekolah. Dalam CCTV yang telah diputarkan dihadapan anggota Saber Pungli tersebut terlihat aksi Jais melakukan percobaan penyuapan kepada media ini.
Selesai menyaksikan hasil rekaman CCTV tersebut, Jais dan kedua wartawan, langsung dibawa ke kantor Polsek Pangkalan Kerinci. Setelah sampai di kantor Polsek, terjadi mediasi yang dilakukan oleh anggota Polsek tersebut. Diantara wartawan media ini dan Jais terjadi kesepakatan yang dibuat penyidik bahwa atas percobaan pemerasan dan penyuapan, tidak saling menuntut.
Dugaan Pungutan Liar yang dilakukan oleh Jais kepada siswa, dikeluhkan oleh salah seorang orang tua siswa yang minta identitasnya dirahasiakan. Dia mengaku bahwa biaya pengeluaran anaknya dalam satu hari itu tidak akan habis Rp 100 ribu, sehingga momen kunjungan para siswa itu ke Muara Takus daerah Kabupaten Kampar, dimanfaatkan Jais untuk meraup keuntungan besar, ucapnya.
Beberapa orang siswa peserta kunjungan ke Muara Takus berhasil diwawancarai media ini. Mereka mengaku jika biaya ke Muara Takus itu di pungut Rp 200 ribu tiap siswa oleh M. Jais.
Kepala sekolah SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci Syahrial M.Pd yang dikonfirmasi melalui Humas Tati Andriani S.Pd mengatakan, Jais Membawa siswa ke Muara Takus daerah Kabupaten Kampar tanpa izin sekolah. Pungutan dana yang dilakukan kepada siswa untuk biaya kunjungan itu sudah dilarang karena pihak sekolah tidak mau bermasalah, sebutnya. (Sona)
Editor | : | Tis |
Kategori | : | Pelalawan |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan