
Uang Pakaian Siswa SMKN 01 Pkl Kerinci T.A 2018 Terindikasi Mark Up
Jumat 19 Juli 2019, 22:44 WIB

PANGKALAN KERINCI. RIAUMADANI. COM - Pengadaan pakaian bagi siswa SMK Negeri 01 Pangkalan Kerinci tahun 2018 lalu terkesan ajang mark up. Setiap siswa dipungut uang pakaian sebesar Rp 2 juta dengan jumlah pakaian 8 pasang.
Pihak sekolah memungut uang pakaian bagi siswa yang baru masuk dengan dalih dilakukan oleh komite. Pada hal itu hanya skenario saja, sebab peran utama dimainkan oleh pihak sekolah, ujar pihak Bono Tekstil di saat ditemui di tailornya pada Jumat (19/7/19) di kota Pangkalan, Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau.
Pungutan uang pakaian siswa yang baru masuk di setiap sekolah tiap tahun, memang ajang bisnis. Contohnya SMK Negeri 01 Pangkalan Kerinci tahun 2018 lalu yang menjahitkan pakaian siswa di Bono Tekstil di tailor samping masjid raya kota Pangkalan Kerinici.
Pihak Bono Tekstil membeberkan skenario mark up yang dia maksud kepada awak media. Dikatakannya, SMK Negeri Pangkalan Kerinci minta uang pakaian kepada setiap siswa total sebesar Rp 2 juta. Tarif pakaian diminta oleh pihak panitia pelaksana di sekolah sebesar Rp 270 ribu perpasang. Sementara Bono Tekstil hanya meminta paling mahal satu pasang Rp 185 ribu, jelasnya.
Dengan detail dibeberkan Bono Tekstil, seperti satu pasang baju nasional, baju pramuka, baju batik, baju khusus praktek (Prakerin), pihak SMK Negeri 01 Pkl Kerinci pungut siswa sebesar Rp 270 ribu perpasang. Dan pakaian melayu satu pasang diminta dari siswa sebesar Rp 260 ribu. Baju olahraga dan baju MOS kepada setiap siswa dipungut satu pasang harga Rp 200 ribu.
Sedangkan harga dari Bono Tekstil, baju nasional satu pasang Rp 185.000. Baju batik Rp 170000 ribu satu pasang, baju melayu harga Rp 140 ribu, dan baju khusus satu pasang harga sebesar Rp 170000. Sedangkan beberapa pasang pakaian lainnya, dijahitkan di tailor lain, harganya juga pasti tidak akan jauh beda dengan harga di Bono Tekstil, akunya.
Tambahnya, liciknya pihak SMK Negeri 01 Pangkalan Kerinci kala itu, tanda terima uang dari siswa menggunakan kwitansi dari Bono Tekstil. Dalam kwitansi itu ditulis harga yang dibuat pihak sekolah. Begitu pakaian sudah selesai, kwitansi tersebut dikembalikan kepada pihak sekolah, ucapnya.
Kepala SMK Negeri 01 Pangkalan Kerinci Nurasia M.Pd yang ditemui di kantornya Jumat (19/7/19) langsung buang badan. Mengaku bahwa sekolah tidak ada mengurusi masalah pakaian siswa pada tahun 2018. Soalnya komite langsung yang mengurusi masalah pakaian tersebut, sebutnya.
Dikatakannya, jumlah uang pakaian yang dipungut pada tahun 2018 sebesar Rp 1.950.000 (satu juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) dengan jumlah siswa 660 orang. Tanya kepada Arman Harahap anggota Komite yang mencatat pakaian siswa saat itu, sarannya.
Nurasia malah menuding Bono Tekstil yang mencari sensasi atas permasalahan pakaian siswa itu. Karena pada tahun 2019 ini SMK Negeri 01 Pangkalan Kerinci tidak menjahitkan lagi pakaian siswanya di Bono Tekstil, kilahnya.
Sedangkan Arman Harahap yang dikonfirmasikan masalah pakaian itu mengatakan, dia memang ikut membagikan baju kepada siswa untuk membantu karena lama diselesaikan oleh tailor penjahit tahun lalu. Sehingga dia selaku anggota komite terpaksa turun tangan saat itu, jelasnya.
Namun masalah harga pakaian yang diminta dari siswa pada tahun 2018, Arman mengaku tidak mengetahui. Karena yang buat MoU untuk memungut biaya pakaian saat itu adalah pihak sekolah dengan ketua komite. Setahunya total uang pakaian yang dipungut dari siswa pada tahun 2018 sebesar Rp 2 juta, ucapnya. (Sona)
Editor | : | Tis |
Kategori | : | Pelalawan |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan