Jakarta. RIAUMADANI.com  - Imbas kasus hoaks Ratna Sarumpaet, pasangan nomor urut 2 " />
Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Politik
Andre Rosiade: Jokowi Tak Se-gentle Prabowo yang Berani Minta Maaf
Jumat 05 Oktober 2018, 23:01 WIB
Prabowo Subianto dan Joko Widodo
Jakarta. RIAUMADANI.com  - Imbas kasus hoaks Ratna Sarumpaet, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno beserta jajaran tim pemenangannya menjadi bulan-bulanan masyarakat. Namun, tidak lama setelah pengakuan Ratna, Prabowo-Sandi langsung menyampaikan permohonan maaf.

 Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengatakan, sikap Prabowo itu merupakan tindakan gentleman yang tidak dimiliki rivalnya, Presiden Jokowi. 

Padahal, menurut Andre, berbagai kesalahan itu juga pernah dilakukan orang nomor satu di Indonesia itu. Seperti saat Jokowi mengangkat Arcandra Tahar menjadi Menteri ESDM.

“Pak Jokowi mengangkat Arcandra yang merupakan warga negara Amerika. Kenapa Presiden tidak mengkroscek lebih dulu?” kata Andre saat dihubungi, Kamis (4/10/2018).

“Padahal Presiden memiliki instrumen intelijen yang lengkap, mulai dari BIN, Bais, Intelkam, dan Imigrasi. Kenapa bisa seorang presiden mengangkat warga negara asing menjadi menteri di kabinetnya,” imbuhnya. 

Tetapi blunder kebijakan itu tidak membuat Jokowi meminta maaf kepada rakyat Indonesia. Sebagai gantinya, Mensesneg Pratiknolah yang menyampaikan permintaan maaf atas nama pemerintah terhadap pengangkatan Arcandra itu. 

“Jadi Pak Jokowi tidak se-gentle Pak Prabowo yang mengkui kesalahannya dan meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas kekeliruan sebelumnya,” tuturnya. 

Atas dasar itu, Andre meminta semua pihak terutama kubu sebelah untuk tidak memberikan pernyataan yang membuat suasana politik makin memanas. 

“Jadi jangan nyinyirlah. Kita ciptakan kontestasi pemilu yang positif,” tutupnya. 

Arcandra Tahar menjadi Menteri ESDM pada 27 Juli 2016 hingga 15 Agustus 2016. Dia dicopot dari jababatannya setelah paspor Amerika Serikat-nya terkuak alias menyandang kewarganegaraan ganda. Setelah Arcandra melepas paspor asingnya dan murni menjadi WNI kembali, dia diangkat menjadi Wakil Menteri ESDM pada 14 Oktober 2016. *Rls



Editor : Tis/Rls
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top