Sumedang, Jabar, RIAUMADANI.com - Sejumlah peserta memprotes keputusan tim seleksi anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) K" />
Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Transparansi Seleksi Bawaslu
Ditemukan Banyak Kejanggalan, Transparansi Proses Seleksi Bawaslu Dipertanyakan
Sabtu 18 Agustus 2018, 18:23 WIB
a Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
Sumedang, Jabar, RIAUMADANI.com - Sejumlah peserta memprotes keputusan tim seleksi anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sumedang, Jabar. Mereka menemukan banyak kejanggalan dari proses dan hasil penyaringan bakal calon yang sudah ditetapkan 3 eksisting (panwas lama) ditambah 2 yang baru.

Para peserta  memprotes hasil keputusan tim seleksi. Pasalnya diduga ada kecurangan dalam proses itu. Padahal mereka menganggap merasa lebih layak lolos.

"Bisa dilihat dari nilai CAT (computer assisted test) yang peringkat 13 dengan nilai 43,00 dan Peringkat peringkat 19 dengan  nilai 32, 00 keduanya kini menjadi bawaslu yang baru," ucap sumber.

Mereka mengaku heran dengan putusan panitia seleksi. 

Para peserta ini juga heran dengan proses seleksi yang dilakukan secara kumulatif, semisal CAT digabungkan dengan psikotes atau wawancara dipaketkan dengan tes kesehatan. Alhasil transparansi penilaian tertutup.

Dimintai tanggapannya  anggota  Komisi A DPRD Sumedang, H. Dudi Supardi mempertanyakan hasil dari timsel Bawaslu tersebut.  Pasalnya seharusnya semua harus berdasarkan  rangking teratas. "Nggak bisa atuh harus berdasarkan ranking.

Lamun oge aya nu bermain harus nempatkeun di rangking luhur ti awal, ulah vulgar," jelas H. Dudi,  Jumat (17/8), melalui WatssApp. 

Politisi dari partai amanat nasional tersebut juga mempertanyakan model penentuan anggota yang terpilih. "Harus dipertanyakan bagaimana model penentuan anggota terpilih, dengan dasar data yang ada, apa gunanya rangking yg ada," katanya.

Ia juga mengkhawatirkan  kinerja Bawaslu Sumedang kedepan. "Saat ini aja sudah memble, saya khawatir kedepan akan lebih parah, pimpinannya yg harus diganti dengan yang lebih bagus," Paparnya.

Sementara, anggota Komis A yang lain Zulkipli M. Ridwan, mengatakan seharusnya  timsel Bawaslu harus transparan supaya bersih dari KKN. "Seharusnya betul-betul transparan tim seleksi dan menayangkan seluruh hasil penilaian yang dilakukan peserta testing calon bawaslu biar transparan dan tidak ada permainan yang rasanya akan dilakukan oleh team seleksi," katanya.

Ia berharap hasil CAT dan lainnya dipublish ke publik supaya semuanya tahu dan tidak ada KKN. "Kalau hanya sesi 1 aja yang dipublis  sangat mungkin permainan dan akal-akalan terjadi untuk meloloskan jagoan yang menjadi titipan atau like in this like nya akan terjadi," ungkapnya.

Ia menyarankan,  kepada semua peserta yang  merasa tidak puas dengan hasil timsel atau merasa didzolimi untuk segera melaporkan ke pihak berwenang. "Saya menyarankan untuk mem-PTUN-kan, lapor ke Omdusman atau kepihak yang berwenang," pungkasnya.

Hingga berita  ini diturunkan  belum ada pernyataan  resmi dari  Bawaslu.**[F. Arif/Iwo/RiauMadani.com]



Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top