Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
  • Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi   ●   
  • Pemerintah Kabupaten Bengkalis Berikan Layanan Akta Kelahiran Door To Door   ●   
DOA KEPADANG TRADISI MASYARAKAT KUANSING
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing, Tradisi Doa Ke padang Harus Terus Dilestarikan
Selasa 17 Juli 2018, 07:08 WIB
radisi Masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing) Sebelum menurunkan benih ketanah Selalu melakukan doa padang dan turun keladang, acara ini diselenggarakan oleh para petani, tokoh adat dalam kenegrian dan juga para pejabat Desa
Teluk Kuantan,  RIAUMADANI.com - Tradisi Masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing) Sebelum menurunkan benih ketanah Selalu melakukan doa padang dan turun keladang, acara ini diselenggarakan oleh para petani, tokoh adat dalam kenegrian dan juga para pejabat Desa

Doa ke padang adalah berkumpul di lapangan yang luas yang biasanya masyarakat Kuansing menyebut lapangan itu adalah padang,  Disitulah melaksanakan berdoa bersama sebelum melaksanakan penanaman padi untuk meminta kepada sang pencipta agar mendapatkan hasil panen yang melimpah.

Beberapa manfaat yang dapat dipetik dalam acara doa padang tersebut yakni dapat membangun kebersamaan dan kekompakkan masyarakat sebelum melaksanakan penanaman padi, baik saat membersihkan lahan, menyemai benih, melaksanakan penanaman dan memanen hasil padi. Karena memang kesuksesan kegiatan penanaman sejak awal hingga akhir membutuhkan semangat gotong royong.

Ket, Poto Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Kuansing Suhernita

Acara ini sangat meriah dan antusias pengunjung juga sangat banyak untuk  menyaksikannya karena para pengunjung dapat menikmati tradisi rarak calempong yang 6 dan juga zikir  perjalanan Isra mi raj Nabi Muhammad SAW yang dinyanyikan mengunakan gendang kalau bahasa daerahnya mereka bilang dengan nama Dikir.

Menurut Pantauan Raumadani.com dilapangan kegiatan ini di kaksanakan pada Sabtu, 14/7/2018 bertempat dikenegrian Kopah. Kegiatan ini sangat di sukai para anak-anak dimana para petani menyiapkan makanan khas kuansing seperti Lida Kambing,  Piniaram,  Godok,  Loek dan banyak lagi lainnya.

Makanan ini disiapakan oleh para petani dalam berupa jambar atau di tempatkan di Dulang,  dan juga makanan khas ini dihias dengan sedemikian rupa,  dimana makanan ini digantungkan dengan jumlah yang banyak.

Makanan-makanan inilah yang menjadi target oleh anak-anak,  mereka saling berlomba untuk mendapatkan makanan sebanyak-banyaknya.



Menanggapi kebudayaan ini Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan Marwan Spd,  MM melalui Kabid Kebudayaan Suhernita menjelaskan kepada Riaumadani.com.

"Yaa, tradisi Doa ke Padang merupakan tradisi masyrakat kuantan singingi yang harus kita sampaikan kepada publik dan harus kita lestarikan" ungkap Suhernita yang kerap disapa ita 17/7/2018.

"Disini kita juga sangat membutuhkan peran media untuk mengekspos acara kita ini untuk dapat di disebar luaskan" tambah Nita.

Nita juga berharap kepada anak-anak untuk tetap menpertahakan kebudayaan ini dan mampu berperan aktif untuk menciptakan suasana yang lebih meriah.

"Kami berharap kepada para pemuda dan pemudi untuk menunjukkan kreativitasnya dan melestarikan serta memeriahkan acara kebudayaan ini lebih meriah,  mungkin juga bisa dengan membuat lomba-lomba yang berkaitan dengan Doa ke Padang" Harapnya.  (ADV/M~U)
   



Editor : Tis
Kategori : Kuansing
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top