Sabtu, 4 Oktober 2025

Breaking News

  • Wabup Bagus Santoso dampingi Kapolda Riau, Buka Muswil Ke-VI Hima Persis.   ●   
  • Pemkab Bengkalis Sambut Tim BPK RI Dalam Pemeriksaan Kepatuhan Belanja   ●   
  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
DEKALRASI PTS SERIAU
PTS se Riau Deklarasikan Lawan Radikalisme dan Terorisme
Sabtu 09 Juni 2018, 22:26 WIB
PTS se Riau Deklarasikan Lawan Radikalisme dan Terorisme Jumat sore (8/6/2018) jelang berbuka itu berlangsung di Kampus Universitas Lancang Kuning Pekanbaru
PEKANBARU. RIAUMADANI. com - Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta se Provinsi Riau menanda-tangani Deklarasi Melawan Radikalisme dan Terorisme. Kegiatan yang berlangsung Jumat sore (8/6/2018) jelang berbuka itu berlangsung di Kampus Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, dan difasilitasi oleh APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) Wilayah X-B Riau.

Sebelum deklarasi ditanda-tangani, Ketua APTISI dr Zainal Abidin, MPH terlebih dahulu membacakan naskah deklarasi dihadapan Kapolda Riau Irjen Pol Drs. Nandang, Danrem 031/WB Brigjen TNI Soni Aprilianto, Kepala Badan Intelijen Daerah Rakhman Haryadi, Presiden dan Gubernur BEM masing-masing perguruan tinggi. Hadir juga Kepala Balitbang Provinsi Riau, Dra. Hj. Arbaini bersama Kesbangpol. Dalam deklarasi itu, Pimpinan PTS se Riau secara tegas menyatakan melawan segala bentuk tindakan radikalisme dan terorisme.

Usai penanda-tanganan Kapolda Nandang mengajak seluruh komponen bangsa bersama-sama mewujudkan kemanan di Provinsi Riau. Ia menyebutkan, paham radilisme telah dimulai saat anak-anak berada di bangku sekolah lanjutan atas, dan berlanjut hingga ke perguruan tinggi. Tugas universitas, kata Nandang, adalah bagaimana supaya paham tersebut tidak berkembang.

"Harus selalu ada komunikasi harmonis dan terarah antara mahasiswa dengan dosen. Termasuk memperhatikan perilaku mahasiswa," tegas Kapolda.

Menurut Nandang, penganut paham radikalisme cenderung bersifat tertutup. Dan, sifat itu jauh dari jati diri seorang mahasiswa. Dosen diharapkan tidak hanya dapat mengajar di bangku kuliah melainkan selalu memberi perhatian kepada mahasiswa baik ketika berada di kampus maupun di luar kampus.

"Terorisme merupakan ancaman bagi kita semua dan siapapun bisa terpengaruh olehnya," ungkap Nandang.

Sementara Rektor UIR mengaku senang dapat menjadi bagian dari gerakan melawan radikalisme dan terorisme. Sesungguhnya, ucap Rektor, ajaran Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk melakukan tindakan radikal dan teror. Kampus harus dijadikan sebagai tempat syurganya ilmu pengetahuan dan teknologi serta berperadaban bagi civitas akademika.

Kami mendukung langkah-langkah dan upaya kepolisian dalam membongkar dan menangkap terduga terorisme. "Kita sampaikan apresiasi dan rasa salut yang luar biasa kepada kepolisian atas kinerja membongkar dan menagkap pelaku terduga terorisme," tegas Syafrinaldi usai deklarasi kepada wartawan. (MCR)




Editor : Tis
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top