
Pusi Sukmawati Soekarnoputr
Sukmawati Soekarnoputri meminta maaf atas puisinya
bertajuk Ibu Indonesia yang sudah menimbulkan kontroversi di masyarakat
dan dianggap melecehkan agama Islam
Sukmawati Soekarnoputri Minta Maaf atas Puisinya Kontroversi di masyarakat
Rabu 04 April 2018, 23:41 WIB

JAKARTA, RIAUMADANI. com - Sukmawati Soekarnoputri meminta maaf atas puisinya bertajuk Ibu Indonesia yang sudah menimbulkan kontroversi di masyarakat dan dianggap melecehkan agama Islam.
"Saya mohon maaf lahir batin kepada umat Islam Indonesia khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi Ibu Indonesia," kata dia sambil menyeka air matanya di Warung Daun Cikini pada Rabu, 4 April 2018.
Puisi bertajuk Ibu Indonesia yang menuai polemik itu dibacakan Sukmawati pada acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Di dalam puisi itu, Sukmawati membandingkan azan dengan kidung dan cadar dengan konde.
Karena puisinya itu, Sukma telah dilaporkan ke polisi karena dianggap telah menghina Islam. Sejumlah pihak menganggap puisi Sukma tersebut telah menistakan ajaran Islam.
Namun, Sukmawati membantah tudingan tersebut. Dia mengatakan tidak bermaksud menghina umat Islam di Indonesia lewat puisinya. Dia mengatakan sebagai seorang muslimah merasa bersyukur dan bangga dengan ke-Islamannya.
"Saya juga putri seorang Proklamator Bung Karno yang dikenal juga sebagai tokoh Muhammadiyah dan juga tokoh yang mendapatkan gelar dari Nahdlatul Ulama sebagai Waliyul Amri Ad Dharuri Bi Assyaukah," kata Sukmawati.
Sukmawati mengatakan puisi Ibu Indonesia, ia tulis sebagai upaya mengekspresikan rasa prihatin atas kurangnya wawasan kebangsaan rakyat Indonesia. Dia berharap lewat puisi itu masyarakat Indonesia tidak melupakan jati dirinya. "Saya rangkum semata-mata untuk menarik perhatian anak-anak bangsa untuk tidak melupakan jati diri Indonesia," ujarnya.
Selain itu, Sukmawati menuturkan puisi itu ia bacakan karena kesesuaian tema acara dan isi puisinya. Dia mengatakan ingin mengekspresikan isi hatinya melalui suara kebudayaan dalam acara tersebut.
Sumber Tempo
"Saya mohon maaf lahir batin kepada umat Islam Indonesia khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi Ibu Indonesia," kata dia sambil menyeka air matanya di Warung Daun Cikini pada Rabu, 4 April 2018.
Puisi bertajuk Ibu Indonesia yang menuai polemik itu dibacakan Sukmawati pada acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Di dalam puisi itu, Sukmawati membandingkan azan dengan kidung dan cadar dengan konde.
Karena puisinya itu, Sukma telah dilaporkan ke polisi karena dianggap telah menghina Islam. Sejumlah pihak menganggap puisi Sukma tersebut telah menistakan ajaran Islam.
Namun, Sukmawati membantah tudingan tersebut. Dia mengatakan tidak bermaksud menghina umat Islam di Indonesia lewat puisinya. Dia mengatakan sebagai seorang muslimah merasa bersyukur dan bangga dengan ke-Islamannya.
"Saya juga putri seorang Proklamator Bung Karno yang dikenal juga sebagai tokoh Muhammadiyah dan juga tokoh yang mendapatkan gelar dari Nahdlatul Ulama sebagai Waliyul Amri Ad Dharuri Bi Assyaukah," kata Sukmawati.
Sukmawati mengatakan puisi Ibu Indonesia, ia tulis sebagai upaya mengekspresikan rasa prihatin atas kurangnya wawasan kebangsaan rakyat Indonesia. Dia berharap lewat puisi itu masyarakat Indonesia tidak melupakan jati dirinya. "Saya rangkum semata-mata untuk menarik perhatian anak-anak bangsa untuk tidak melupakan jati diri Indonesia," ujarnya.
Selain itu, Sukmawati menuturkan puisi itu ia bacakan karena kesesuaian tema acara dan isi puisinya. Dia mengatakan ingin mengekspresikan isi hatinya melalui suara kebudayaan dalam acara tersebut.
Sumber Tempo
Editor | : | Tis. |
Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan