Selasa, 7 Mei 2024

Breaking News

  • Abdul Wahid Serahkan formulir pendaftaran calon Gubernur Riau 2024 ke PDIP   ●   
  • Rakor Pemda dan Pemdes se-Riau, Laporan Angka Stunting Siak 2023 Turun 11,6 Persen   ●   
  • Silaturahmi dengan Tim Binfungtaswilnas Mabes TNI, Wabup Bagus Sampaikan Kondisi Abrasi   ●   
  • Rugikan Negara Rp22 M, Mantan Bupati Kuansing Sukarmis di Tahan Kejari   ●   
  • Pemkab Bengkalis Terima Bantuan Alat Aksesibilitas Tahun 2024 Dari Kemensos RI   ●   
Syarahan Kebudayaan
LAM Riau Gelar Majelis Ilmu Kebudayaan, Mengenang Budayawan Riau H. Tenas Effendy
Kamis 01 Maret 2018, 00:20 WIB
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar "Kami berharap, Pemprov. memberikan perhatian khusus terkait muatan lokal kebudayaan melayu ini kalau bisa kita perjuangkan PEKANBARU. RIAUMADANI. com - Dalam rangka mengenang budayawan Riau Dr. (Hc). H. Tenas Effendy (Haul ke-3 Tahun 2018), Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) gelar majelis ilmu  dengan konsep syarahan Mengingat Sang Dai Kebudayaan di Balai Adat Melayu Riau, Rabu (28/02).

Hadir pada kesempatan tersebut Pelaksna Tugas (Plt) Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, unsur Forkopimda Riau, Konsulat Malaysia di Pekanbaru, Datuk Hardi Hamdi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Ahmad Supardi, pengurus LAM Riau, dosen, mahasiswa, paguyuban etnis di Pekanbaru, guru muatan lokal budaya Melayu Riau.

Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim dalam sambutannya mengatakan masyarakat Riau patut berbangga kepada almarhum Tenas Effendy yang telah memberikan sumbangan besar bagi negeri Melayu, Provinsi Riau. Tidak hanya ditingkat Nasional melainkan di dunia Internasional.

"Kita di Riau patut bangga memiliki Pak Tenas Effendy yang sudah mengukir prestasi dan pengembangan Melayu, "ujar Plt Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim saat menghadiri acara Syarahan Kebudayaan dengan Griven H Putera dalam rangka mengenang budayawan Riau, Tenas Effendy, Rabu (28/02/2018) di Gedung balai Adat LAM Riau

Menurut Wan Thamrin Riau tidak hanya kehilangan sosok tokoh seorang Tenas Effendy secara fisik saja dan juga kehilangan secara batiniyah. Karena sampai saat ini sosok Tenas Effendy tak tergantikan.

Sehingga lanjut Wan Thamrin, masyarakat Riau harus bersyukur karena tetap mendapat petuah dan nasihat melalui Karya-karya almarhum Tenas Effendy yang terhimpun didalam buku Tunjuk Ajar Melayu.



"Kita harap kedepan nanti ada pengganti dari kalangan generasi penerus, yang dapat melanjutkan perjuangan budayawan Melayu seperti beliau, meskipun tidak akan bisa sama seperti pak Tenas, "ujarnya.

Menurut Wan Thamrin semasa hidupnya Tenas Effendy banyak berkecimpung dengan kajian kebudayaan dan aktivitasnya dalam menulis.

Kepiawaian almarhum itulah yang menarik perhatian banyak institusi untuk berbagai pemikiran dalam seminar dan lokakarya mulai dari Malaysia, Singapura, Brunei, Belanda, Filipina sampai ke Madagaskar.

Setidaknya almarhum Tenas Effendy berhasil mengumpulkan lebih kurang 20.000 ungkapan dan 10.000 Pantauan, serta tulisan-tulisan kebudayaan Melayu yang jumlahnya hampir 200 judul.

"Maka tugas kita bagaimana agar melestarikan tunjuk ajar melayu yang sudah disusun pak Tenas Effendy ini, "ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar mengatakan, LAMR dalam tiga tahun terakhir secara rutin menggelar kegiatan Mengenang H Tenas Effendy yang merupakan tokoh melayu yang memiliki nama lengkap Tengku Nasaruddin Said Effendy ini merupakan sosok yang sangat dikenal di alam Melayu dan sulit dicari gantinya.

"Allahu yarham selama hidupnya telah menghasilkan sejumlah 62 buku lebih, dan menghasilkan 186 kertas kerja yang disampaikannya dalam seminar di dalam dan luar negeri, seperti di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Belanda, Thailand dan lain-lain, "terangnya.

Syahril Abubakar juga menjelaslan  persoalan yang dihadapi saat ini terkait muatan lokal kebudayaan di Provinsi Riau saat ini.

"Persoalan yang dihadapi saat ini adalah, kurangnya tenaga  pendidik muatan lokal kebudayaan melayau di Provinsi Riau ini, karena, pemerintah belum memberikan kredit poin muatan lokal dan juga belum ada tunjangan khusus kepada tenaga pendidik muatan lokal itu sendiri,"ungkapnya.

"Kami berharap, Pemerintah Daerah memberikan perhatian khusus terkait muatan lokal kebudayaan melayu ini kalau bisa kita perjuangkan menjadi kurikulum pendidikan,"harapnya

Sebagaimana diketahui dalam memperingati karya Tenas Effendy, LAM Riau mengadakan Syarahan (orasi) yang diisi Syarahan Kebudayaan dengan Griven H Putera. Hadir juga berbagai tokoh melayu Riau yang ingin karya Tenas Effendy tetap lestari.(TP)




Editor : Tis.
Kategori : Budaya
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top