t Latihan Tari Laksemana sudah memastikan diri mengikuti event kesenian di negeri Malaysia. Meskipun dengan dana yang minim, sanggar tari" />
Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
  • Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi   ●   
  • Pemerintah Kabupaten Bengkalis Berikan Layanan Akta Kelahiran Door To Door   ●   
Sanggar Tari Leksamana
Sanggar Tari Laksemana Ikuti Event Kesenian Ke Malaysia Meskipun TidakAda Bantuan Pemerintah
Selasa 16 September 2014, 02:39 WIB
Pusat Latihan Sanggar Tari Laksamana

PEKANBARU. Riaumadani.com - Pusat Latihan Tari Laksemana sudah memastikan diri mengikuti event kesenian di negeri Malaysia. Meskipun dengan dana yang minim, sanggar tari yang berdiri sejak tahun 1984 tersebut akan menjadi perwakilan provinsi Riau [Indonesia] untuk perlombaan zapin antar bangsa. Sang koreografer yang ditemui kemarin malam saat latihan persiapan mengatakan secara tegas, bahwa keberangkatan mereka tidak ada bantuan dari pemerintah daerah.

Puncak event "Siri Jelajah Empayar Akar kita Zapin Nusantara 2014/2015" yang akan berlangsung tanggal 19 hingga 21 September,2014. secara nyata mengundang Laksemana sebagai peserta dari Provinsi Riau-Indonesia. Kegiatan yang bersempena dengan Hari Malaysia [Hari Jadi Malaysia] dan didukung oleh Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia Serta Kementerian Komunikasi dan Multimedia tersebut, akan diikuti Laksemana dengan membawa penari-penari seniornya.

"Kita bawa penari-penari senior. Mereka sepakat untuk mengikuti event ini, walaupun dana bantuan pemerintah tidak ada, mereka semangat untuk ikut," ungkap Iwan Irawan, koreografer Laksemana.

Iwan mengatakan bahwa para penari senior Laksemana memahami event kali ini merupakan event yang tidak boleh dilewatkan. Maka mereka berusaha untuk tetap berangkat membawa zapin Riau di event berskala ASEAN, meskipun harus mengandalkan uang pribadi untuk berangkat. Ketika disinggung tim yang saat ini sedang berada di Korea, seniman tari Riau ini pun membuka cerita.

"Disbudpar itu cuma jalan-jalan saja. Mana ada acara yang benar-benar event tari Internasional," ungkap Iwan.

Iwan menyebutkan bahwa kegiatan Disbudpar Riau ke luar negeri itu hanya menguntungkan travel saja. Sementara event yang benar-benar layak untuk dihadiri tidak ada. Ia katakan demikian sebab ia pernah kecewa ketika pada tahun lalu mengikuti kegiatan Disbudpar Riau ke Thailand. Tim tari yang ia persiapkan ternyata ditampilkan di acara pembukaan pameran produk.

"Disbudpar ke luar negeri itu bukan ada event. Tapi pihak travel yang menawarkan untuk berangkat ke luar negeri. Kemudian pihak travel mencari acara yang bisa diselipkan penampilan kesenian. Saya dan yang berangkat ke Thailand tahun lalu kan nampilnya di acara pameran produk. Kita disuruh tampil pas acara pembukaan pameran," jelas Iwan .

Pengalaman itulah yang membuatnya cukup mengetahui agenda keberangkatan Disbudpar Riau ke luar negeri. Bahkan keberangkatan Disbudpar Riau ke Jerman dan Korea yang menjadi pembicaraan hangat di kalangan seniman itu juga lebih kepada jalan-jalan saja.

"Ke Jerman itu jalan-jalan saja, bukan penelitian. Ke Korea juga begitu, tidak ada event tari di sana," tegas Iwan lagi.

Ia bisa mengungkapkan tidak adanya event yang dituju Disbudpar Riau yang kali ini sedang berada di Korea. Sebab data event seluruh dunia yang berkaitan dengan tari ia miliki daftarnya. Di samping itu, ia juga punya jaringan yang cukup luas untuk memberikan informasi akan adanya sebuah event di negara lain. Maka sangat mengecewakan sikap Disbudpar Riau yang lebih mementingkan jalan-jalan dengan dalih penelitian, promosi dan lainnya. Sementara keberangkatan Laksemana yang jelas-jelas membawa nama Riau tidak diperhatikan.

"Kita sudah malas mau mengeluh-ngeluh. Nggak ada hasilnya. Lebih baik kita berjuang saja dengan kemampuan yang ada," katanya.

Ditanya soal sanggar yang berangkat ke Korea, Iwan menanggapinya dengan rasa heran. Baginya, masih banyak sanggar yang jelas riwayatnya dan eksistensinya. Ia contohkan sanggar Dang Merdu yang bahkan lebih lama usia sanggarnya ketimbang Laksemana. Juga masih ada sanggar Sri Mersing dan masih banyak lagi. Namun demikian, ia berkesimpulan bahwa Disbudpar Riau tidak lain hanya ingin membuat kegiatan sendiri yang ia kerjakan sendiri.

"Kalau memang mau terbuka, kita sejak lama sudah memberi usulan-usulan dan pandangan. Tapi apa, tetap saja mereka sibuk dengan kegiatannya sendiri," kata budayawan Riau itu.**




Editor : TIS-RK
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top