Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
IKAN KERAMBA MATI
Akibat Pengaruh Cuaca, Petani Ikan Patin Merugi Hingga Puluhan Juta
Kamis 11 Januari 2018, 21:58 WIB
Akibat perubahan iklam/ cuaca ribuan ikan dikeramba petani di XIII Koto Kampar banyak yang mai

XIII KOTO KAMPAR. RIAUMADANI . com  – Ikan Patin yang selama ini menghidupi petani ikan di Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar beberapa pekan terakhir banyak yang mati mengapung dan membusuk dari kolam ikan warga

Salah seorang pemerintah desa Geneper Siddiq kepada wartawan membenarkan banyaknya ikan di kolam warga yang ditemui dalam keadaan mati dan membusuk. “Setelah masuk musim hujan bebrapa pekan ini banyak ikan warga Desa Koto Mesjid yang mati, namun kita tidak dapat pastikan apakah faktor alam atau yang lain,” ungkap pria yang akrab disapa igen.

Desa yang di juluki kampung Patin tersebut cukup maju apa lagi keberadaan centra pengolahan ikan pasca panen yang mampu mengelolah ikan patin berbagai jenis produk hilir, diantaranya ikan salai patin, abon patin, ikan asin patin, kerupuk patin dan lain-lain.

Selaku kaur pemerintahan di desa ia mengaku belum dapat laporan warga secara keseluruhan terkait banyaknya ikan yang mati sehingga petani ikan mengalami kerugian yang sangat terasa banyak oleh para petani.

“Usia ikan yang kebanyakan gagal tersebut diantara 3-5 bulan dan itu sudah siap panen untuk disalai, jika rata-rata isi kolam ikan sebanyak 10.000 ekor dan termasuk biaya pakan keseluruhan maka diperkirakan kerugian antara 6 juta hingga 10 juta,” jelas Igen.

“Jika kita melihat ukuran kolam ikan di Desa Koto Mesjid ini yang cukup besar maka petani juga mengisi diantara 15 ribu hingga 25 ribu bibit ikan,” bebernya.

Selaku pemerintahan desa ia berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan kepada petani ikan menghindari kerugian yang begitu besar oleh petani ikan.

“Jika memang ini faktor cuaca, seharusnya pemerintah atau dinas terkait dapat memberikan solusi untuk mengahadapi musim hujan, agar kejadian seperti ini yang setiap tahunnya kita alami dapat teratasi,” imbuh Geneper. RLS




Editor : Tis
Kategori : Kampar
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top