Minggu, 19 Mei 2024

Breaking News

  • Polsek Rangsang Barat Sosialisasi Bahaya Narkoba Kepada Masyarakat Telaga Baru   ●   
  • Peringatan HUT ke-44 Perpusnas RI, Siak Terima Bantuan Satu Unit Mobil Perpustakaan Keliling   ●   
  • *TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*   ●   
  • Maju Pilkada Meranti 2024, MK Ingin Tingkatkan Pembangunan di Bidang Ekonomi dan Infrastruktur   ●   
  • KOMPOL. SUTARJA. SH KAPOLSEK KHS, JADI IRUP HARDIKNAS MEMASUKI AKHIR JABATAN   ●   
Gas LPG di Pelalawan Langka
Diskopukmperindag Akan Tindak Tegas Pangkalan Nakal
Kamis 23 November 2017, 06:02 WIB
Ketua DPC LSM LIPAN (Lembaga independent Pemantau Anggaran Negara) Rindu Pangaribuan
PELALAWAN. RIAUMADANI. com  - Dinas Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah, Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Pelalawan telah mengeluarkan surat edaran tentang sistem pendistribusian penyalur LPG 3 kg bersubsidi.

Dalam surat edaran tersebut disepakati oleh seluruh pangkalan seluruh Kecamatan se-Kabupaten Pelalawan serta pemberian sanksi kepada pangkalan yang tidak mengindahkan surat edaran itu.

Namun ini juga dijadikan kesempatan oleh sebagian oknum pangkalan untuk mencari keuntungan ditengah kesulitan masyarakat dalam mendapatkan LPG bersubsidi.

Mila (30) warga Desa Teluk Binjai Kecamatan Teluk Meranti mengaku sangat kesulitan mencari LPG bersubsidi.

"Saya sudah mencari LPG disetiap warung bahkan sampai kedesa tetangga namun, tetap tidak mendapatkannya, kalaupun ada harganya Rp. 45.000-Rp. 50.000 pertabung," Kata Mila, Senen (20/11) dikediamannya.

Walau harganya cukup mahal bagi Mila orang yang tergolong kurang mampu dengan terpaksa membeli.

"Dengan terpaksa kami membelinya, gak mungkin masak pake kayu api kayak zaman dulu," Sebut Mila dan segan menyebutkan tempat membeli LPG tersebut. Mila berharap kedepannya tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan LPG bersubsidi.



Lain lagi kata Elly (41) warga Pangkalan Kerinci, ia menjumpai salah satu pangkalan bersubsidi menjual LPG diatas HET dengan harga Rp. 25.000, semestinya untuk diwilayah Pangkalan Kerinci adalah Rp. 18 000.

Warga disekitar sering bermasalah dengan pangkalan tersebut disamping harganya tinggi pemiliknyapun arogan dengan mengeluarkan kata-kata kasar.

"Sering kali warga disini cekcok mulut dengan pemilik pangkalan, hanya karena masalah pemilik pangkalan mendahulukan pembeli LPG seharga Rp. 25.000," sebut Elly.

Dikatakan Elly, parahnya lagi mobil Pertamina pengantar LPG baru saja masuk dan bongkar di pangkalan tersebut, dalam tempo empat atau lima jam sudah dinyatakan habis oleh pemilik pangkalan.

Dari pantauan wartawan pada Pangkalan Denan dikelurahan Teluk Meranti, warga mengantri sejak pagi hari, itupun banyak yang gak kebagian Harga jual  Gas LPG bersubsidi di Pangkalan Denan p. 25.000, pertabung 

Saat dikomfirmasikan kepada Denan Jum at (17/11), ia mengaku turut prihatin atas kurangnya jumlah pasukan LPG. "Saya turut prihatin atas kurangnya jumlah pasokan LPG ke masyarakat, sayapun tidak bisa berbuat karena jatah dari Pertamina seminggu hanya 120 tabung, sementara jumlah masyarakat banyak,"ujarnya

Denan menyarankan supaya masyarakat menengah keatas agar menggunakan tabung Pink (non subsidi. red)

Sementara itu Kasi Metrologi Diskopukmperindag Pelalawan Afrizal. SH. menegaskan akan menindak tegas atau memeberikan sangsi baik menskor sementara muapun pencabutan izin bila ada pangkalan yang nakal atau bermain,"Kita akan menindak tegas bila ada Pangkalan tidak mengikuti ketentuan yang berlaku."kata dia

Afrizal menambahkan, Kabupaten Pelalawan untuk saat ini tidak ada penambahan kuota LPG 3 Kg, malahan yang kita sesalkan terjadi pengurangan 5% oleh Pertamina.

Sehingga menyebabkan ada sejumlah pangkalan yang dalam satu bulan tidak kebagian pasokan LPG, hal ini dilakukan supaya LPG bersubsidi dapat merata,"jelas Afrizal Selasa (21/11)

"Kita sudah mengajukan penambahan kuota tetapi belum ada persetujuan dari Pertamina. Kita himbau bagi warga menengah keatas dialihkan ke LPG non subsidi,"ujar Afrizal di ruang kerjanya.

Ketua DPC LSM LIPAN (Lembaga independent Pemantau Anggaran Negara) Rindu Pangaribuan menanggapi tentang adanya Pangkalan yang menjual LPG  bersubsidi diatas Harga Eceran Tertinggi (HET)

"Sesuai aturan Pemerintah itu tidak boleh, jadi harapan kita Pangkalan diminta mengikuti HET, "sebut Rindu Pangaribuan, Selasa (21/11) di Perkantoran Bhakti Praja Pangkalan Kerinci

Menurutnya, Pertamina harus tanggap minimal kuotanya tetap tanpa harus ada pengurangan terlebih lagi untuk masyarakat.

"Sekali lagi saya katakan penyaluran LPG Subsidi jangan salah sasaran karena masyarakat sangat membutuhkannya. Setiap tahun Triliunan rupiah pemerintah mengalokasikan untuk LPG subsidi demi kepentingan masyarakat yang kurang mampu," tutup Rindu Pangaribuan. (syamsul)



Editor : Tis-Samsul B
Kategori : Pelalawan
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top