Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Wabup Bagus Santoso dampingi Kapolda Riau, Buka Muswil Ke-VI Hima Persis.   ●   
  • Pemkab Bengkalis Sambut Tim BPK RI Dalam Pemeriksaan Kepatuhan Belanja   ●   
  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
Apa Kata Dewan
Pembangunan Jembatan Fly Over Simpang SKA Pekanbaru Dilaksanakan April 2018
Kamis 26 Oktober 2017, 01:03 WIB
fly over perempatan SKA, Pekanbaru
PEKANBARU, RIAUMADANI. com - Walau pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau menyatakan masih ada kemungkinan pembangunan fly over perempatan SKA, Pekanbaru selesai dalam satu tahun anggaran, jika dilaksanakan pembangunan fisik pada Januari 2018, namun pihak DPRD Riau tetap pesimis bisa terlaksana pembangunan tersebut.

Komisi IV DPRD Riau yang membidangi masalah pembangunan menilai, untuk menyelesaikan proses lelang tersebut, butuh waktu yang cukup lama. Belum lagi Detai Engineering Design (DED) fly over SKA tersebut masih butuh revisi, karena design sebelumnya berbentuk kupu-kupu.

Anggota Komisi IV DPRD Riau, Abdul Wahid mengatakan, untuk menyelesaikan DED tersebut butuh waktu setidaknya 3 bulan lamanya. Jika dilaksanakan mulai saat ini, maka diperkirakan tiga bulan kedepan baru akan tuntas.

"Merumuskan DED tersebut tidak gampang, setiap sisi harus dihitung secara detail. Apalagi dulu design-nya berbentuk kupu-kupu, dan sekarang tak mungkin lagi sama, karena sudah ada bangunan baru yang diberi izin berdiri dekat perempatan tersebut," kata Wahid, Selasa (17/10/2017) relees dari  tribunpekanbaru.com.

Selanjutnya, menurut Ketua Fraksi PKB ini, dibutuhkan waktu lagi untuk proses lelang Menajemen Kontruksi (MK), dilanjutkan kemudian dengan lelang fisik. Setidaknya proses tersebut paling cepat selesai pada April 2018 mendatang.

"Proses DED tersebut tidak bisa seiring dengan lelang. Karena dalam proses DED dilakukan penghitungan dan lelang itu bisa dilakukan setelah penghitungan sudah selesai, jadi memang harus runut," ulas Ketua DPW PKB Riau ini.

Wahid juga mengatakan, pihaknya tetap pesimis pelaksanaan pembangunan fly over tersebut tuntas dalam 1 tahun anggaran dalam APBD murni 2018 mendatang.

"Jika pihak PUPR menyatakan tetap yakin bisa dilaksanakan pada tahun 2018 selesai, maka itu mesti dijelaskan, bagaimana prosesnya dan harus ada kajiannya. Karena kalau menurut kita itu mengada-ada jika bisa selesai dalam setahun penganggaran," ulasnya.

Oleh karena itu, menurut Wahud, pihaknya tetap lebih cenderung pelaksanaan pembangunan fly over tersebut dilaksanakan dengan sistim multiyears.

Sebelumnya, Abdul Wahid mengatakan, belajar dari pengalaman beberapa tahun lalu, untuk fly over yang ada di Jalan Sudirman, membutuhkan waktu selama 16 bulan pengerjaan, dan sistim penganggaran yang digunakan adalah multiyears.

"Kalau untuk target satu tahun, saya rasa cukup berat. Apalagi yang dibangun bukan satu lintasan, tapi dari dua lintasan jalan sekaligus. Untuk fly over Sudirman saja butuh waktu 14 hingga 16 Bulan pengerjaan," kata Wahid kepada Tribun.

Di samping itu, pada tahun yang sama, juga digesa pembangunan Jembatan Siak IV oleh dinas yang sama. Terutama nantinya jika yang memenangkan tender untuk fly over adalah kontraktor yang sama dengan pihak yang membangun Jembatan Siak IV.

"Secara teknis tidak ada persoalan, karena yang mengerjakan adalah pihak ketiga, bukan dinas terkait. Namun persoalan akan muncul ketika pemenang tender fly over sama dengan yang mengerjakan jembatan Siak IV," ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Ketua DPW PKB Riau ini, pihaknya akan mempertanyakan hal tersebut dengan dinas terkait ketika pembahasan anggaran di mitra kerja komisi nantinya.

"Masih ada kesempatan untuk mengubahnya jika memang tidak memungkinkan nanti. Kita akan pertanyakan dulu, seperti apa perencanaan dari mereka. Kalau saya lebih cenderung multiyears, karena cukup berat untuk dilaksanakan dalam setahun," imbuhnya.

Namun demikian, menurut Wahid, pihaknya tidak akan menutup diri jika nantinya pihak terkait punya solusi dan peluang-peluang lainnya untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dalam satu tahun.

"Kita juga akan minta konsultan pekerjaannya untuk menjelaskan nanti. Kita belum tau, sekarang teknologi semakin canggih, mana tau ada solusi dengan perkembangan ilmu saat ini, kita lihat nanti," tuturnya.

Ketua Fraksi PKB DPRD Riau ini juga menambahkan, ketika dilakukan pembangunan nantinya, maka pihak Pemprov Riau juga sekaligus harus mempertimbangkan dan mencarikan solusi, bagaimana pengguna jalan tidak terlalu terganggu dengan pekerjaan tersebut.

"Kalau terganggu pasti, tapi itu harus diminimalisir, misalnya pengalihan jalan sementara waktu ke tempat yang tidak terlalu jauh, semua pertimbangan itu harus matang dari sekarang," tuturnya.




Editor : Tis.
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top