Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
ANGGARAN
DPR Minta Anggaran Pendidikan Agama Islam Tak Dipotong
Minggu 16 Juli 2017, 02:33 WIB
Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti (Foto: Parlementaria)
JAKARTA RIAUMADANI. com - Komisi VIII DPR RI mengkritisi kebijakan Kementerian Agama (Kemenag) yang memangkas atau memotong anggaran pada program Pendidikan Agama Islam. Karena pemangkasan anggaran itu dikhawatirkan akan berdampak pada pendidikan serta pembentukan karekater masyarakat Indonesia khususnya umat muslim.
 
“Bagaimana akan meningkatkan pemahaman pendidikan agama yang baik pada umat beragama di Indonesia, jika efisiensi harus diterapkan pada kementerian Agama. Pengurangan program pendidikan agama Islam ini menjadi keprihatinan kita,” ujar anggota Komisi VIII  DPR RI Endang Maria Astuti saat rapat kerja dengan Kementerian Agama di Gedung DPR, Kamis (14/7).
 
Dikatakan, dengan pemotongan anggaran itu bagaimana visi Kemenag untuk meningkatkan pemahaman ajaran agama, meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, serta pendidikan agama pada satuan pendidikan umum dan pendidikan keagamaan dapat terwujud.
 
“Bagaimana itu semua dapat terwujud kalau terhambat dengan pemotongan anggaran. Kami akan memperjuangakan ini untuk mencetak anak berkarakter, karena melalui pendidikan agama masyarakat bisa terhindar dari sikap radikal,” katanya.
 
Tunjangan Guru
Selain itu, dia juga mendesak Kementerian Agama untuk menuntaskan pembayaran Tunjangan Guru Agama (TGA) yang belum juga dibayarkan, baik untuk guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun non-PNS.
 
"Komisi VIII berharap dapat segera diberikan, jangan malah membuat program baru dengan mengesampingkan jasa para guru agama ini. Program pembangunan Universitas Islam Indonesia bertaraf Internasional bisa dipending dulu. Kita utamakan TPG, kasian itu para guru yang sudah bekerja. Kemenag harus fokus membayar TPG agar ada angin segar, ada harapan untuk hidup, sehingga mereka akan mengabdi dengan baik,” katanya dalam raker yang dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saipudin itu,
 
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan penghematan anggaran dalam APBN-P 2017 sebesar Rp 1,389 triliun. dari total pagu anggaran Rp 56,216 triliun dipotong menjadi Rp 54,827 triliun. Dana tersebut sepenuhnya dipotong untuk alokasi pada program Pendidikan Agama Islam.
 
Menag menyadari bahwa pengurangan anggaran ini jelas berpengaruh pada target pada pendidikan Islam. Kendati demikian, ia menjamin bahwa efisiensi ini tidak berdampak pada menurunya layanan pendidikan Islam. 




Editor : Tis.RM
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top