Artis Yana Zein Meninggal Dunia
Perjuangan Nurzaman Zein Ayah Yana Zein yang Tak Terima Putrinya Wafat dalam Keadaan Murtad
Sabtu 03 Juni 2017, 10:55 WIB
Yana Zein sebelum dan setelah wafat
JAKARTA RIAUMADANI. com - Ayahanda Yana Zein, Nurzaman Zein tiba di rumah duka RS Fatmawati, Jakarta Selatan untuk menjenguk putri kesayangannya yang telah pergi. Ia datang bersama beberapa rekannya dari Riau, Jumat (2/6/2017).
Ketika tiba di rumah duka, Nurzaman kaget dengan kondisi di lokasi tersebut. Sebab, jenazah Yana terlihat sudah rapi dengan pakaian lengkap di dalam sebuah peti, disemayamkan dengan prosesi kristiani.
"Saya memberikan informasi atas nama anak saya, namanya Suryana Nurzaman Zein (Yana Zein), saya adzan kan telinga dia dan saya ajarkan dia puasa dan mengaji. Kalau anak saya meninggal masuk Kristen itu nihil. Saya ke sini datang dari Sumatera langsung ke sini niat saya untuk mengembalikan anak saya dari Kristen menjadi Islam," ujarnya dengan nada sedih.
"Saya akan menandatangani surat, saya tidak setuju kalau dia masuk Kristen, saya mau anak saya dikubur di Islam biar masuk surga. Kalau harta saya nggak mau satu sen pun," sahutnya.
Yana Zein meninggal usai pulang berobat dari China. Selama mengidap kanker payudara, Yana memang sempat mengungkapkan bahwa ia belum siap berhijab. Sejauh ini, masalah itu terlalu sensitif bagi keluarga dan tak pernah dibicarakan sebelum Nurzaman datang.
Namun, secara tegas, Nurzaman menginginkan Yana Zein dikuburkan berdasarkan ajaran Islam. Pasalnya, sejak kecil almarhum Yana Zein sudah memeluk Islam.
Namun keinginan Nurzaman ditolak Swetlana Zein, ibu kandung Yana Zein. Swetlana Zein punya alasan kuat menolak permintaan mantan suaminya itu.
"Bapak Nurzaman menikah dengan saya di Moskow (Rusia) dan tidak diributkan masalah agama. Sejak kelas 1 SMP, Yana sudah ditinggalkan (Nurzaman). Sekian lama meninggalkan kami, tidak mengirim (uang) satu sen pun," ungkap Swetlana Zein.
"KTP saja kristen. Waktu sakit keras Yana bilang, tolong kalau ada apa-apa saya mau dikuburkan secara kristen. Agama semua sama, saya kira berhak memilih. Yana ada tanda tangan kalau dia menjadi Kristen," imbuh Swetlana Zein.
Jeritan sang Ibu pecah saat jenazah Yana akan diangkat dari peti untuk kembali dimandikan dan dibungkus kain kafan. Seluruh keluarga besar pun langsung berusaha menenangkan ibunda Yana yang tetap menangis histeris.
Sebelumnya, Swetlana membantah dengan tegas pengakuan Nurzaman yang menilai Yana tetap beragama Islam sampai akhir hayatnya.
Akhir perdebatan itu, jenazah Yana Zein diputuskan dimakamkan di Tempat Pemakaman Muslim Bulak Lebar, Cinere, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Jumat siang secara Islam.
Sebelum dimakamkan, jenazah sempat disemayamkan selama dua hari dan satu malam di rumah duka Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan.
Awalnya, jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Namun, atas permintaan sang ayah, jenazah ibu dua anak ini akhirnya dimakamkan di Cinere.
Di hadapan jenazah, di tengah ramainya pelayat, Nurzaman sempat melantunkan ayat-ayat suci Alquran untuk almarhumah. Terdengar pula lantunan salawat.
Bersamaan dengan itu, ada sesuatu yang tak lazim terlihat. Mata Yana terlihat sempat mengeluarkan air mata, padahal dia tak lagi bernyawa.
"Mbak, coba itu direkam deh, Yananya nangis," kata seorang wanita pelayat di dekat peti jenazah saat meminta jurnalis mengabadikan momen tersebut.
Ketika tiba di rumah duka, Nurzaman kaget dengan kondisi di lokasi tersebut. Sebab, jenazah Yana terlihat sudah rapi dengan pakaian lengkap di dalam sebuah peti, disemayamkan dengan prosesi kristiani.
"Saya memberikan informasi atas nama anak saya, namanya Suryana Nurzaman Zein (Yana Zein), saya adzan kan telinga dia dan saya ajarkan dia puasa dan mengaji. Kalau anak saya meninggal masuk Kristen itu nihil. Saya ke sini datang dari Sumatera langsung ke sini niat saya untuk mengembalikan anak saya dari Kristen menjadi Islam," ujarnya dengan nada sedih.
"Saya akan menandatangani surat, saya tidak setuju kalau dia masuk Kristen, saya mau anak saya dikubur di Islam biar masuk surga. Kalau harta saya nggak mau satu sen pun," sahutnya.
Yana Zein meninggal usai pulang berobat dari China. Selama mengidap kanker payudara, Yana memang sempat mengungkapkan bahwa ia belum siap berhijab. Sejauh ini, masalah itu terlalu sensitif bagi keluarga dan tak pernah dibicarakan sebelum Nurzaman datang.
Namun, secara tegas, Nurzaman menginginkan Yana Zein dikuburkan berdasarkan ajaran Islam. Pasalnya, sejak kecil almarhum Yana Zein sudah memeluk Islam.
Namun keinginan Nurzaman ditolak Swetlana Zein, ibu kandung Yana Zein. Swetlana Zein punya alasan kuat menolak permintaan mantan suaminya itu.
"Bapak Nurzaman menikah dengan saya di Moskow (Rusia) dan tidak diributkan masalah agama. Sejak kelas 1 SMP, Yana sudah ditinggalkan (Nurzaman). Sekian lama meninggalkan kami, tidak mengirim (uang) satu sen pun," ungkap Swetlana Zein.
"KTP saja kristen. Waktu sakit keras Yana bilang, tolong kalau ada apa-apa saya mau dikuburkan secara kristen. Agama semua sama, saya kira berhak memilih. Yana ada tanda tangan kalau dia menjadi Kristen," imbuh Swetlana Zein.
Jeritan sang Ibu pecah saat jenazah Yana akan diangkat dari peti untuk kembali dimandikan dan dibungkus kain kafan. Seluruh keluarga besar pun langsung berusaha menenangkan ibunda Yana yang tetap menangis histeris.
Sebelumnya, Swetlana membantah dengan tegas pengakuan Nurzaman yang menilai Yana tetap beragama Islam sampai akhir hayatnya.
Akhir perdebatan itu, jenazah Yana Zein diputuskan dimakamkan di Tempat Pemakaman Muslim Bulak Lebar, Cinere, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Jumat siang secara Islam.
Sebelum dimakamkan, jenazah sempat disemayamkan selama dua hari dan satu malam di rumah duka Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan.
Awalnya, jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Namun, atas permintaan sang ayah, jenazah ibu dua anak ini akhirnya dimakamkan di Cinere.
Di hadapan jenazah, di tengah ramainya pelayat, Nurzaman sempat melantunkan ayat-ayat suci Alquran untuk almarhumah. Terdengar pula lantunan salawat.
Bersamaan dengan itu, ada sesuatu yang tak lazim terlihat. Mata Yana terlihat sempat mengeluarkan air mata, padahal dia tak lagi bernyawa.
"Mbak, coba itu direkam deh, Yananya nangis," kata seorang wanita pelayat di dekat peti jenazah saat meminta jurnalis mengabadikan momen tersebut.
Editor | : | Tis.RM |
Kategori | : | Budaya |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Selasa 07 Mei 2024, 06:14 WIB
Abdul Wahid Serahkan formulir pendaftaran calon Gubernur Riau 2024 ke PDIP
Rabu 17 April 2024
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Nasional
Senin 06 Mei 2024, 10:34 WIB
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Senin 06 Mei 2024
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Sabtu 20 April 2024
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Sabtu 20 April 2024
KPK Catat 14.072 PN/WL Belum Lapor LHKPN Hingga Batas Akhir Maret 2024
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Jumat 03 Mei 2024, 10:00 WIB
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Jumat 03 Mei 2024
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Selasa 30 April 2024
Sekjen FKPMR H. Endang Sukarelawan Ambil Formulir Bacalon Walikota ke DPC PKB Kota Pekanbaru
Jumat 26 April 2024
Parisman Ikhwan Alias Bang Iwan Patah Ambil Formulir Balon Walikota Pekanbaru di DPC PKB