Indonesia Tujuan Wisata Muslim
Indonesia Sukses Raih Tiga Besar Tujuan Wisata Muslim Versi GMTI
Jumat 05 Mei 2017, 23:36 WIB
Indonesia Sukses Raih Tiga Besar Tujuan Wisata Muslim Versi GMTI
JAKARTA RIAUMADANI. com - Lagi-lagi pariwisata Indonesia menunjukkan reputasi kelas dunia. Kali ini, Menpar Arief Yahya sanggup mengatrol Indonesia naik satu peringkat menempati posisi ketiga sebagai tujuan wisata utama untuk pasar wisata muslim versi Global Muslim Travel Index (GMTI) Mastercard-Crescent Rating 2017.
Memang, masih dua strip di bawah rival emosional Malaysia. Tetapi itu sudah melompati Turki, salah satu legenda wisata Family Friendly. Malaysia terbilang sukses menggaet wisman asal Timur Tengah dengan destinasi utama di Bukit Bintang Kuala Lumpur.
Indeks tersebut, yang mencakup 130 destinasi wisata, menunjukkan bahwa sejumlah destinasi non-Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Asia berhasil menaikkan peringkat mereka. Kenaikan peringkat Indonesia ini terjadi dua tahun berturut-turut.
"Kenaikan peringkat ini tak terlepas dari upaya Indonesia yang senantiasa menyesuaikan layanan dengan kebutuhan para wisatawan muslim," ujar CEO CrescentRating & HalalTrip, Fazal Bahardeen saat peresmian hasil riset di Jakart, Rabu (3/4).
Tercatat, Malaysia dan Uni Emirat Arab berhasil mempertahankan peringkat satu dan dua. Di bawah Indonesia, ada Turki dan Arab Saudi yang berada dalam lima besar.
Sementara, untuk destinasi utama non-OKI, Singapura berhasil mempertahankan posisi disusul Thailand, Inggris, Afrika Selatan dan Hong Kong berada di peringkat lima besar. Sedangkan Jepang berhasil naik dua peringkat menjadi peringkat keenam. Kemudian ada juga Spanyol yang untuk pertama kalinya memasuki peringkat sepuluh besar.
Fazal menjelaskan, basil penelitian GMTI ini menunjukkan pasar wisata dengan konsep Family Friendly akan terus tumbuh pesat dan nilai dari sektor tersebut diperkirakan akan tumbuh hingga mencapai USD 220 miliar pada tahun 2020 nanti.
"Pasar ini juga diproyeksikan akan tumbuh lebih besar lagi mencapai USD 80 miliar hingga menjadi USD 300 miliar pada tahun 2026," jelas Fazal.
Dalam riset GMTI, pada tahun 2016, diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan muslim secara global mencapai 121 juta, naik dari 117 juta pada tahun 2015, mewakili 10 persen dari keseluruhan sektor perjalanan.
Secara global, Asia tetap memimpin sebagai wilayah yang memiliki daya tarik paling besar bagi para wisatawan muslim dengan skor rata-rata GMTI mencapai 57,6. Mawasan Afrika menempati posisi kedua dengan skor 47. Lalu Oceania dengan skor 43,8, Eropa dengan skor 39,9 dan Amerika 33,7," papar Fazal.
Fazal menambahkan, GMTI senantiasa mengungkap wawasan dan informasi yang detail dimana hal tersebut akan membantu negara-negara destinasi untuk lebih memahami pergeseran kebutuhan dari sektor ini.
"Indonesia telah menanamkan investasi yang besar terhadap sektor ini dan hal tersebut tercermin pada peningkatan yang dicapai Indonesia dalam peringkat secara keseluruhan selama dua tahun berturut-turut," pungkas Fazal.
Daftar peringkat 10 destinasi teratas (OKI) tahun 2017:
1. Malaysia (82,5)
2. Uni Emirat Arab (76,9)
3. Indonesia (72,6)
4. Turki (72,4)
5. Arab Saudi (71,4)
6. Qatar (70,5)
7. Maroko (68,1)
8. Oman (67,9)
9. Bahrain (67,9)
10. Iran (66,8).(adv)
Memang, masih dua strip di bawah rival emosional Malaysia. Tetapi itu sudah melompati Turki, salah satu legenda wisata Family Friendly. Malaysia terbilang sukses menggaet wisman asal Timur Tengah dengan destinasi utama di Bukit Bintang Kuala Lumpur.
Indeks tersebut, yang mencakup 130 destinasi wisata, menunjukkan bahwa sejumlah destinasi non-Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Asia berhasil menaikkan peringkat mereka. Kenaikan peringkat Indonesia ini terjadi dua tahun berturut-turut.
"Kenaikan peringkat ini tak terlepas dari upaya Indonesia yang senantiasa menyesuaikan layanan dengan kebutuhan para wisatawan muslim," ujar CEO CrescentRating & HalalTrip, Fazal Bahardeen saat peresmian hasil riset di Jakart, Rabu (3/4).
Tercatat, Malaysia dan Uni Emirat Arab berhasil mempertahankan peringkat satu dan dua. Di bawah Indonesia, ada Turki dan Arab Saudi yang berada dalam lima besar.
Sementara, untuk destinasi utama non-OKI, Singapura berhasil mempertahankan posisi disusul Thailand, Inggris, Afrika Selatan dan Hong Kong berada di peringkat lima besar. Sedangkan Jepang berhasil naik dua peringkat menjadi peringkat keenam. Kemudian ada juga Spanyol yang untuk pertama kalinya memasuki peringkat sepuluh besar.
Fazal menjelaskan, basil penelitian GMTI ini menunjukkan pasar wisata dengan konsep Family Friendly akan terus tumbuh pesat dan nilai dari sektor tersebut diperkirakan akan tumbuh hingga mencapai USD 220 miliar pada tahun 2020 nanti.
"Pasar ini juga diproyeksikan akan tumbuh lebih besar lagi mencapai USD 80 miliar hingga menjadi USD 300 miliar pada tahun 2026," jelas Fazal.
Dalam riset GMTI, pada tahun 2016, diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan muslim secara global mencapai 121 juta, naik dari 117 juta pada tahun 2015, mewakili 10 persen dari keseluruhan sektor perjalanan.
Secara global, Asia tetap memimpin sebagai wilayah yang memiliki daya tarik paling besar bagi para wisatawan muslim dengan skor rata-rata GMTI mencapai 57,6. Mawasan Afrika menempati posisi kedua dengan skor 47. Lalu Oceania dengan skor 43,8, Eropa dengan skor 39,9 dan Amerika 33,7," papar Fazal.
Fazal menambahkan, GMTI senantiasa mengungkap wawasan dan informasi yang detail dimana hal tersebut akan membantu negara-negara destinasi untuk lebih memahami pergeseran kebutuhan dari sektor ini.
"Indonesia telah menanamkan investasi yang besar terhadap sektor ini dan hal tersebut tercermin pada peningkatan yang dicapai Indonesia dalam peringkat secara keseluruhan selama dua tahun berturut-turut," pungkas Fazal.
Daftar peringkat 10 destinasi teratas (OKI) tahun 2017:
1. Malaysia (82,5)
2. Uni Emirat Arab (76,9)
3. Indonesia (72,6)
4. Turki (72,4)
5. Arab Saudi (71,4)
6. Qatar (70,5)
7. Maroko (68,1)
8. Oman (67,9)
9. Bahrain (67,9)
10. Iran (66,8).(adv)
Editor | : | Tis-Rp |
Kategori | : | Internasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Selasa 07 Mei 2024, 06:14 WIB
Abdul Wahid Serahkan formulir pendaftaran calon Gubernur Riau 2024 ke PDIP
Rabu 17 April 2024
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Nasional
Sabtu 18 Mei 2024, 08:45 WIB
*TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*
Sabtu 18 Mei 2024
*TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*
Kamis 16 Mei 2024
Keindahan Kiswah Ka'bah di Jakarta dari Perspektif Arsitek dan Ulama
Kamis 16 Mei 2024
RUDI WALKER PURBA BERHARAP PENYELESAIAN KONFLIK PT. RPI DENGAN WARGA KEDEPANKAN KEARIFAN LOKAL*
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Rabu 15 Mei 2024, 06:11 WIB
Pj Gubri SF Hariyanto Lepas JCH Riau, Ini Pesan untuk Jemaah
Rabu 15 Mei 2024
Pj Gubri SF Hariyanto Lepas JCH Riau, Ini Pesan untuk Jemaah
Rabu 08 Mei 2024
H.Endang Sukarelawan dan Lahmuddin Rambe Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai PKB
Rabu 08 Mei 2024
Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacalon Walikota Pekanbaru ke PKB dan Nasdem