Pendidikan di Riau
Kadisdik Riau DR. H. Kamsol: 163 Ribu Anak di Riau Putus Sekolah
Selasa 02 Mei 2017, 03:04 WIB
PEKANBARU. RIAUMADANI. com - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau, Kamsol, mengatakan, pemerataan pendidikan masih menjadi persoalan terutama di daerah terluar dan pelosok. Selain akses yang sulit, sarana dan prasarana tidak menunjang.
"Memang masih cukup banyak anak-anak kita yang tidak bersekolah, apalagi di daerah pelosok Riau," ujar Kamsol kepada Tribun.
Selain anak usia sekolah yang tidak bersekolah sama sekali, angka putus sekolah berdasarkan data 2016 juga masih tinggi.
Baca: Kami Tak Punya Duit, Ratusan Ribu Anak di Riau Tidak Bersekolah
Tercatat sebanyak 163 ribu anak di Riau putus sekolah baik itu tingkat SD, SMP dan SMA.
Menurut Kamsol, salah faktor penyebab adalah tingginya perpindahan penduduk yang bermigrasi ke Riau.
Kebanyakan dari mereka merupakan buruh kasar yang bekerja di perusahaan perkebunan. Terutama perkebunan kelapa sawit.
"Akses sarana pendidikan dari perusahaan sangat jauh, akhirnya anak-anak mereka tidak sekolah. Ditambah lagi kurangnya kesadaran orangtua mengenai pentingnya pendidikan anak. Mereka bergulat mencari nafkah untuk hidup, untuk makan,," ujar Kamsol.
Akibat selanjutnya, si anak yang seharusnya mengenyam pendidikan, dipaksa untuk bekerja. Menjadi buruh. Kondisi ini terjadi di banyak daerah di Riau.
"Kita tidak bisa pula melarang orang datang ke Riau, karena masih NKRI. Itulah tugas bersama dalam menyediakan pendidikan yang layak bagi anak-anak di Riau," ujarnya.
"Memang masih cukup banyak anak-anak kita yang tidak bersekolah, apalagi di daerah pelosok Riau," ujar Kamsol kepada Tribun.
Selain anak usia sekolah yang tidak bersekolah sama sekali, angka putus sekolah berdasarkan data 2016 juga masih tinggi.
Baca: Kami Tak Punya Duit, Ratusan Ribu Anak di Riau Tidak Bersekolah
Tercatat sebanyak 163 ribu anak di Riau putus sekolah baik itu tingkat SD, SMP dan SMA.
Menurut Kamsol, salah faktor penyebab adalah tingginya perpindahan penduduk yang bermigrasi ke Riau.
Kebanyakan dari mereka merupakan buruh kasar yang bekerja di perusahaan perkebunan. Terutama perkebunan kelapa sawit.
"Akses sarana pendidikan dari perusahaan sangat jauh, akhirnya anak-anak mereka tidak sekolah. Ditambah lagi kurangnya kesadaran orangtua mengenai pentingnya pendidikan anak. Mereka bergulat mencari nafkah untuk hidup, untuk makan,," ujar Kamsol.
Akibat selanjutnya, si anak yang seharusnya mengenyam pendidikan, dipaksa untuk bekerja. Menjadi buruh. Kondisi ini terjadi di banyak daerah di Riau.
"Kita tidak bisa pula melarang orang datang ke Riau, karena masih NKRI. Itulah tugas bersama dalam menyediakan pendidikan yang layak bagi anak-anak di Riau," ujarnya.
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Selasa 07 Mei 2024, 06:14 WIB
Abdul Wahid Serahkan formulir pendaftaran calon Gubernur Riau 2024 ke PDIP
Rabu 17 April 2024
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Nasional
Senin 06 Mei 2024, 10:34 WIB
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Senin 06 Mei 2024
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Sabtu 20 April 2024
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Sabtu 20 April 2024
KPK Catat 14.072 PN/WL Belum Lapor LHKPN Hingga Batas Akhir Maret 2024
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Jumat 03 Mei 2024, 10:00 WIB
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Jumat 03 Mei 2024
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Selasa 30 April 2024
Sekjen FKPMR H. Endang Sukarelawan Ambil Formulir Bacalon Walikota ke DPC PKB Kota Pekanbaru
Jumat 26 April 2024
Parisman Ikhwan Alias Bang Iwan Patah Ambil Formulir Balon Walikota Pekanbaru di DPC PKB