
Pilkada Kampar
Salah satu gudang penyimpanan sembako milik salah satu paslon.
Satgas Money Politik Pilkada Kampar Temukan Sejumlah Kecurangan Salah satu Paslon
Sabtu 11 Februari 2017, 23:33 WIB

BANGKINANG, RIAUMADANI.com - Melalui serangkaian investigasi dan penelusuran di hari-hari menjelang pemungutan suara Pilkada Kampar, Satuan Tugas (Satgas) Money Politics Pilkada Kabupaten Kampar Tahun 2017 menemukan sejumlah fakta mengejutkan terkait sejumlah dugaan kecurangan yang diduga dilakukan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati tertentu seperti pembagian uang dan sembako.
Kecurangan ini disinyalir telah diketahui dan ditangkap oleh tim Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu) Kabupaten Kampar. Namun, sayangnya hingga kini belum ada kabar terkait penindakan dan sanksi terhadap pelaku yang ‘membeli’ suara nurani rakyat.
Berdasarkan Infromasi yang kami himpun, dalam penelusuran Satgas sejak pekan lalu terungkap adanya gudang penyimpanan sembako berupa beras, minyak goreng dan lainnya di wilayah salah seorang Paslon. Sedikitnya 10 ton beras dari Bulog Premium telah ditemukan. Ditempat yang sama, juga ditemukan alat peraga kampanye berupa selebaran dari calon tersebut.
Puluhan ton beras tersebut sudah jelas terindikasi merupakan bagian dari upaya ‘menyogok’ rakyat agar memilih pasangan tersebut. Namun, tampaknya penemuan itu ‘diamankan’ hingga tak ada kabar tindak lanjutnya.
Tim Satgas pun ‘mencium’ lantaran ketahuan, puluhan ton beras itu direlokasi ke salah satu hotel milik keluarga salah seorang paslon tersebut. Dan, hingga kini, lokasi itu dijadikan markas dalam operasi ‘serangan fajar’ khususnya di masa tenang. Disitu juga, disinyalir menjadi tempat penyerahan uang kepada sejumlah koordinator pemenangan setiap kecamatan.
Tak hanya itu, tim Satgas juga telah memonitor penyebaran beras tersebut di sejumlah toko kelontong di wilayah Kampar. Toko-toko ini dijadikan modus agar ada alasan bahwa beras tersebut bukan dibagikan secara gratis, namun dijual.
Atas temuan ini, Tim Satgas Money Politics Pilkada Kampar Tahun 2017 menyatakan perang terhadap cara-cara kotor praktik pelanggaran hukum yang semakin merajalela ini. Tim menilai bahwa pasangan tersebut bebas beroperasi.
Tim juga mempertanyakan sikap tim Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu) Kabupaten Kampar.
"Kami saja sudah ‘mencium’ aksi ini, tidak mungkin aparat tidak tahu. Kami mendesak agar Sentra Gakkumdu menegakkan peraturan setegak-tegaknya atas temuan puluhan ton beras, gula pasir serta minyak goreng diduga milik salah satu Paslon. Karena kami menduga temuan ini tidak ditindaklanjuti bahkan di abaikan begitu saja" tegas Yusroni Tarigan perwakilan dari Satgas Money Politics Pilkada Kampar Sabtu (11/02/17).
Jika hal ini diabaikan saja oleh aparat penegak hukum, maka dapat dipastikan calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar ke depan akan sama buruknya dengan cara-cara kotor ini. "Dan, jika tidak ada tindaklanjut, jangan salahkan kami bertindak sendiri. Karena kami yakin sekali, Panwas dan Kepolisian sebenarnya sudah mengetahui hal ini. Kami jelas tidak berspekulasi soal ini," ujar Yusroni.
“Segera bongkar markas dan tangkap siapapun yang melakukan praktik kotor ini. Tangkap dan coret Paslon tersebut,” tegas Yusroni.
Sebenarnya atas temuan tersebut, aparat dapat melakukan penyelidikan terhadap penemuan gudang sembako tersebut. Karena ada pelanggaran hukum untuk menimbun tanpa izin.
Praktek ini, sudah jelas melanggar Pasal 73 UU Pilkada Nomor 10 Tahun 2017 yang dengan tegas mengatur larangan calon dan/atau tim kampanye untuk memberikan uang atau materi lain untuk memengaruhi pemilih. Selain itu juga, tergolong sebagai tindakan melawan hukum pidana yang diatur dalam UU KUHP, yaitu pasal 149 ayat (1) dan (2).(gam)
Kecurangan ini disinyalir telah diketahui dan ditangkap oleh tim Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu) Kabupaten Kampar. Namun, sayangnya hingga kini belum ada kabar terkait penindakan dan sanksi terhadap pelaku yang ‘membeli’ suara nurani rakyat.
Berdasarkan Infromasi yang kami himpun, dalam penelusuran Satgas sejak pekan lalu terungkap adanya gudang penyimpanan sembako berupa beras, minyak goreng dan lainnya di wilayah salah seorang Paslon. Sedikitnya 10 ton beras dari Bulog Premium telah ditemukan. Ditempat yang sama, juga ditemukan alat peraga kampanye berupa selebaran dari calon tersebut.
Puluhan ton beras tersebut sudah jelas terindikasi merupakan bagian dari upaya ‘menyogok’ rakyat agar memilih pasangan tersebut. Namun, tampaknya penemuan itu ‘diamankan’ hingga tak ada kabar tindak lanjutnya.
Tim Satgas pun ‘mencium’ lantaran ketahuan, puluhan ton beras itu direlokasi ke salah satu hotel milik keluarga salah seorang paslon tersebut. Dan, hingga kini, lokasi itu dijadikan markas dalam operasi ‘serangan fajar’ khususnya di masa tenang. Disitu juga, disinyalir menjadi tempat penyerahan uang kepada sejumlah koordinator pemenangan setiap kecamatan.
Tak hanya itu, tim Satgas juga telah memonitor penyebaran beras tersebut di sejumlah toko kelontong di wilayah Kampar. Toko-toko ini dijadikan modus agar ada alasan bahwa beras tersebut bukan dibagikan secara gratis, namun dijual.
Atas temuan ini, Tim Satgas Money Politics Pilkada Kampar Tahun 2017 menyatakan perang terhadap cara-cara kotor praktik pelanggaran hukum yang semakin merajalela ini. Tim menilai bahwa pasangan tersebut bebas beroperasi.
Tim juga mempertanyakan sikap tim Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu) Kabupaten Kampar.
"Kami saja sudah ‘mencium’ aksi ini, tidak mungkin aparat tidak tahu. Kami mendesak agar Sentra Gakkumdu menegakkan peraturan setegak-tegaknya atas temuan puluhan ton beras, gula pasir serta minyak goreng diduga milik salah satu Paslon. Karena kami menduga temuan ini tidak ditindaklanjuti bahkan di abaikan begitu saja" tegas Yusroni Tarigan perwakilan dari Satgas Money Politics Pilkada Kampar Sabtu (11/02/17).
Jika hal ini diabaikan saja oleh aparat penegak hukum, maka dapat dipastikan calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar ke depan akan sama buruknya dengan cara-cara kotor ini. "Dan, jika tidak ada tindaklanjut, jangan salahkan kami bertindak sendiri. Karena kami yakin sekali, Panwas dan Kepolisian sebenarnya sudah mengetahui hal ini. Kami jelas tidak berspekulasi soal ini," ujar Yusroni.
“Segera bongkar markas dan tangkap siapapun yang melakukan praktik kotor ini. Tangkap dan coret Paslon tersebut,” tegas Yusroni.
Sebenarnya atas temuan tersebut, aparat dapat melakukan penyelidikan terhadap penemuan gudang sembako tersebut. Karena ada pelanggaran hukum untuk menimbun tanpa izin.
Praktek ini, sudah jelas melanggar Pasal 73 UU Pilkada Nomor 10 Tahun 2017 yang dengan tegas mengatur larangan calon dan/atau tim kampanye untuk memberikan uang atau materi lain untuk memengaruhi pemilih. Selain itu juga, tergolong sebagai tindakan melawan hukum pidana yang diatur dalam UU KUHP, yaitu pasal 149 ayat (1) dan (2).(gam)
Editor | : | TIS_RE |
Kategori | : | Kampar |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan