
Dugaan Makar dan Pelanggaran UU ITE
Tokoh Tersohor yang Diciduk Polisi Jelang Aksi212 Sejumlah tokoh
ditangkap polisi menjelang Aksi Bela Islam III. Mereka yang ditangkap
berasal dari berbagai latar belakang, termasuk dari pensiunan militer.
(CNN Indonesia)
Tokoh-Tokoh Tersohor yang Diciduk Polisi Jelang Aksi Bela Islam III212
Sabtu 03 Desember 2016, 03:14 WIB

JAKARTA. Riaumadani. com - Sejumlah tokoh ditangkap polisi menjelang Aksi Bela Islam III yang berpusat di lapangan Monas, Jakarta, Jumat (2/12). Mereka yang ditangkap berasal dari berbagai latar belakang, termasuk dari pensiunan militer.
Mereka ada yang dikenakan pasal makar terkait pemufakatan jahat dan juga pelanggaran dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Berikut lima tokoh tersohor di antara 10 orang yang diamankan polisi beberapa jam sebelum aksi massa digelar:
Rachmawati Soekarnoputri cs Dijerat Pasal Pemufakatan Jahat
Pemilik nama lengkap Diah Pramana Rachmawati Soekarno ini lahir di Jakarta, 27 September 1950. Ia adalah putri dari presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.
Rachmawati merupakan politisi Partai Gerakan Indonesia Raya yang juga menjabat Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno. Rahmawati selama ini juga dikenal sebagai salah satu ketua pembina Universitas Bung Karno, Jakarta.
Anak ketiga Presiden pertama Soekarno dan Fatmawati ini pernah mendirikan partai di awal era Refomasi yaitu Partai Pelopor. Namun partai besutan Rachmawati yang mengandalkan konstituennya dari kalangan urban muda marhaenis itu gagal meraup suara yang besar dalam ajang pemilu.
Ratna Sarumpaet
Perempuan kelahiran Tarutung, Tapanuli Utara, 16 Juli 1949, itu adalah seniman Indonesia yang banyak berkiprah di dunia panggung teater. Ratna juga dikenal sebagai aktivis organisasi sosial yang mendirikan Ratna Sarumpaet Crisis Centre.
Nama Ratna pernah mencuat saat pementasan monolog Marsinah Menggugat, yang banyak dicekal di beberapa daerah pada era Orde Baru. Bekas Ketua Dewan Kesenian Jakarta itu banyak menorehkan sederet penghargaan baik di bidang seni maupun hak asasi manusia di pentas internasional.
Ratna yang juga tersohor sebagai aktivis pro-demokrasi pernah ditahan di Polda Metro Jaya terkait tuntutan agar Soeharto mundur sebagai Presiden, akhir 1997.
Sri Bintang Pamungkas
Sri Bintang Pamungkas dikenal sebagai seorang aktivis, tokoh pergerakan, politikus, reformis, dan juga orator hebat ketika masa-masa tumbangnya Presiden Soeharto pada 1998. Sebagai aktivis politik, pria kelahiran Tulungagung, 25 Juni 1945, itu pernah menjadi narapidana politik di pemerintahan Soeharto.
Sri Bintang yang pernah menjadi politisi PPP pada masa rezim Orba, di awal periode Reformasi mendirikan Partai Uni Demokrasi Indonesia atau disingkat PUDI yang pernah menjadi peserta di pemilihan umum tahun 1999.
Kivlan Zein
Dikenal sebagai seorang tokoh militer Indonesia, Kivlan Zein pernah memegang jabatan yang sangat strategis di militer yaitu Kepala Staf Kostrad (Kas Kostrad) ABRI. Sebelum menjabat posisi penting itu, Kivlan mengemban lebih dari 20 jabatan yang berbeda, yang sebagian besar di posisi komando tempur.
Mayjen TNI (Purn) kelahiran Langsa, Aceh, 24 Desember 1946, itu pada 2016 ini namanya santer terdengar karena menjadi negosiator penting yang berhasil membebaskan 18 WNI dari penyanderaan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Pendidikan militer sang jenderal ini dimulai di Akabri Magelang (1971), Advance Georgia USA (1982), Seskoad Bandung (1990), dan Lemhanas Jakarta (2000).
Ahmad Dhani
Dhani Ahmad Prasetyo lebih dikenal dengan Ahmad Dhani. Pria kelahiran Surabaya, 26 Mei 1972, ini merupakan musisi rock dan juga pengusaha.
Pendiri dan pentolan grup musik Dewa 19 yang merupakan salah satu band paling sukses sepanjang dekade 1990-an dan 2000-an itu kerap bersinggungan dengan dunia politik.
Dhani yang dikenal kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial dan sering memancing pro dan kontra oleh Majalah Rolling Stone pernah ditempatkan ke dalam daftar ''The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa''.
Penyanyi yang memiliki basis massa cukup besar di Indonesia ini pada September lalu resmi menjadi calon wakil bupati Bekasi yang didukung oleh Prabowo Subianto sebagai pendiri Partai Gerindra.
Empat tokoh lain yang juga ditangkap akibat dugaan makar adalah Sri Bintang Pamungkas, Rizal Kobar, Jamran, dan Eko.
Polisi menangkap Dhani dan Ratna di Hotel San Pasific. Penginapan itu berada sekitar satu kilometer dari lokasi Aksi Bela Islam III yang digelar di Monas.
Para terduga makar lainnya, kecuali Jamran dan Rizal Kobar, ditangkap di kediaman mereka masing-masing. Jamran ditangkap di Hotel Bintang Baru, sedangkan Rizal diciduk saat berada di mini market dekat Stasiun Gambir.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Martinus Sitompul, membenarkan daftar nama yang beredar terkait terduga pelaku makar yang ditangkap Jumat (2/12)
Martinus mengatakan, kepolisian memiliki waktu 24 jam untuk menggali dugaan makar yang mereka tuduhkan kepada 10 orang tersebut.
"Di KUHAP ada aturan, penangkapan dalam waktu 24 jam boleh kami lakukan," ujarnya.
Tuntut Sidang Istimewa MPR, Sri Bintang Ditangkap
Saat ini, para terduga pelaku makar itu berada di Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Sebagian dari mereka dituduh melanggar pasal 107 dan pasal 207 KUHP.
Hanya Jamran dan Rizal yang dijerat dengan UU Informasi dan Transaksi Elektronik.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar juga telah angkat bicara tentang perkara dugaan makar tersebut. Adapun, Presiden Joko Widodo menyerahkan penanganan kasus itu kepada Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.
Mereka ada yang dikenakan pasal makar terkait pemufakatan jahat dan juga pelanggaran dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Berikut lima tokoh tersohor di antara 10 orang yang diamankan polisi beberapa jam sebelum aksi massa digelar:
Rachmawati Soekarnoputri cs Dijerat Pasal Pemufakatan Jahat
Pemilik nama lengkap Diah Pramana Rachmawati Soekarno ini lahir di Jakarta, 27 September 1950. Ia adalah putri dari presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.
Rachmawati merupakan politisi Partai Gerakan Indonesia Raya yang juga menjabat Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno. Rahmawati selama ini juga dikenal sebagai salah satu ketua pembina Universitas Bung Karno, Jakarta.
Anak ketiga Presiden pertama Soekarno dan Fatmawati ini pernah mendirikan partai di awal era Refomasi yaitu Partai Pelopor. Namun partai besutan Rachmawati yang mengandalkan konstituennya dari kalangan urban muda marhaenis itu gagal meraup suara yang besar dalam ajang pemilu.
Ratna Sarumpaet
Perempuan kelahiran Tarutung, Tapanuli Utara, 16 Juli 1949, itu adalah seniman Indonesia yang banyak berkiprah di dunia panggung teater. Ratna juga dikenal sebagai aktivis organisasi sosial yang mendirikan Ratna Sarumpaet Crisis Centre.
Nama Ratna pernah mencuat saat pementasan monolog Marsinah Menggugat, yang banyak dicekal di beberapa daerah pada era Orde Baru. Bekas Ketua Dewan Kesenian Jakarta itu banyak menorehkan sederet penghargaan baik di bidang seni maupun hak asasi manusia di pentas internasional.
Ratna yang juga tersohor sebagai aktivis pro-demokrasi pernah ditahan di Polda Metro Jaya terkait tuntutan agar Soeharto mundur sebagai Presiden, akhir 1997.
Sri Bintang Pamungkas
Sri Bintang Pamungkas dikenal sebagai seorang aktivis, tokoh pergerakan, politikus, reformis, dan juga orator hebat ketika masa-masa tumbangnya Presiden Soeharto pada 1998. Sebagai aktivis politik, pria kelahiran Tulungagung, 25 Juni 1945, itu pernah menjadi narapidana politik di pemerintahan Soeharto.
Sri Bintang yang pernah menjadi politisi PPP pada masa rezim Orba, di awal periode Reformasi mendirikan Partai Uni Demokrasi Indonesia atau disingkat PUDI yang pernah menjadi peserta di pemilihan umum tahun 1999.
Kivlan Zein
Dikenal sebagai seorang tokoh militer Indonesia, Kivlan Zein pernah memegang jabatan yang sangat strategis di militer yaitu Kepala Staf Kostrad (Kas Kostrad) ABRI. Sebelum menjabat posisi penting itu, Kivlan mengemban lebih dari 20 jabatan yang berbeda, yang sebagian besar di posisi komando tempur.
Mayjen TNI (Purn) kelahiran Langsa, Aceh, 24 Desember 1946, itu pada 2016 ini namanya santer terdengar karena menjadi negosiator penting yang berhasil membebaskan 18 WNI dari penyanderaan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Pendidikan militer sang jenderal ini dimulai di Akabri Magelang (1971), Advance Georgia USA (1982), Seskoad Bandung (1990), dan Lemhanas Jakarta (2000).
Ahmad Dhani
Dhani Ahmad Prasetyo lebih dikenal dengan Ahmad Dhani. Pria kelahiran Surabaya, 26 Mei 1972, ini merupakan musisi rock dan juga pengusaha.
Pendiri dan pentolan grup musik Dewa 19 yang merupakan salah satu band paling sukses sepanjang dekade 1990-an dan 2000-an itu kerap bersinggungan dengan dunia politik.
Dhani yang dikenal kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial dan sering memancing pro dan kontra oleh Majalah Rolling Stone pernah ditempatkan ke dalam daftar ''The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa''.
Penyanyi yang memiliki basis massa cukup besar di Indonesia ini pada September lalu resmi menjadi calon wakil bupati Bekasi yang didukung oleh Prabowo Subianto sebagai pendiri Partai Gerindra.
Empat tokoh lain yang juga ditangkap akibat dugaan makar adalah Sri Bintang Pamungkas, Rizal Kobar, Jamran, dan Eko.
Polisi menangkap Dhani dan Ratna di Hotel San Pasific. Penginapan itu berada sekitar satu kilometer dari lokasi Aksi Bela Islam III yang digelar di Monas.
Para terduga makar lainnya, kecuali Jamran dan Rizal Kobar, ditangkap di kediaman mereka masing-masing. Jamran ditangkap di Hotel Bintang Baru, sedangkan Rizal diciduk saat berada di mini market dekat Stasiun Gambir.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Martinus Sitompul, membenarkan daftar nama yang beredar terkait terduga pelaku makar yang ditangkap Jumat (2/12)
Martinus mengatakan, kepolisian memiliki waktu 24 jam untuk menggali dugaan makar yang mereka tuduhkan kepada 10 orang tersebut.
"Di KUHAP ada aturan, penangkapan dalam waktu 24 jam boleh kami lakukan," ujarnya.
Tuntut Sidang Istimewa MPR, Sri Bintang Ditangkap
Saat ini, para terduga pelaku makar itu berada di Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Sebagian dari mereka dituduh melanggar pasal 107 dan pasal 207 KUHP.
Hanya Jamran dan Rizal yang dijerat dengan UU Informasi dan Transaksi Elektronik.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar juga telah angkat bicara tentang perkara dugaan makar tersebut. Adapun, Presiden Joko Widodo menyerahkan penanganan kasus itu kepada Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.
Editor | : | Basuki Rahmat, CNN Indonesia |
Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan