Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
  • Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi   ●   
  • Pemerintah Kabupaten Bengkalis Berikan Layanan Akta Kelahiran Door To Door   ●   
Dugaan Makar dan Pelanggaran UU ITE
Tokoh-Tokoh Tersohor yang Diciduk Polisi Jelang Aksi Bela Islam III212
Sabtu 03 Desember 2016, 03:14 WIB
Tokoh Tersohor yang Diciduk Polisi Jelang Aksi212 Sejumlah tokoh ditangkap polisi menjelang Aksi Bela Islam III. Mereka yang ditangkap berasal dari berbagai latar belakang, termasuk dari pensiunan militer. (CNN Indonesia)
JAKARTA. Riaumadani. com - Sejumlah tokoh ditangkap polisi menjelang Aksi Bela Islam III yang berpusat di lapangan Monas, Jakarta, Jumat (2/12). Mereka yang ditangkap berasal dari berbagai latar belakang, termasuk dari pensiunan militer.

Mereka ada yang dikenakan pasal makar terkait pemufakatan jahat dan juga pelanggaran dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Berikut lima tokoh tersohor di antara 10 orang yang diamankan polisi beberapa jam sebelum aksi massa digelar:

Rachmawati Soekarnoputri cs Dijerat Pasal Pemufakatan Jahat

Pemilik nama lengkap Diah Pramana Rachmawati Soekarno ini lahir di Jakarta, 27 September 1950. Ia adalah putri dari presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.

Rachmawati merupakan politisi Partai Gerakan Indonesia Raya yang juga menjabat Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno. Rahmawati selama ini juga dikenal sebagai salah satu ketua pembina Universitas Bung Karno, Jakarta.

Anak ketiga Presiden pertama Soekarno dan Fatmawati ini pernah mendirikan partai di awal era Refomasi yaitu Partai Pelopor. Namun partai besutan Rachmawati yang mengandalkan konstituennya dari kalangan urban muda marhaenis itu gagal meraup suara yang besar dalam ajang pemilu.

Ratna Sarumpaet
Perempuan kelahiran Tarutung, Tapanuli Utara, 16 Juli 1949, itu adalah seniman Indonesia yang banyak berkiprah di dunia panggung teater. Ratna juga dikenal sebagai aktivis organisasi sosial yang mendirikan Ratna Sarumpaet Crisis Centre.

Nama Ratna pernah mencuat saat pementasan monolog Marsinah Menggugat, yang banyak dicekal di beberapa daerah pada era Orde Baru. Bekas Ketua Dewan Kesenian Jakarta itu banyak menorehkan sederet penghargaan baik di bidang seni maupun hak asasi manusia di pentas internasional.

Ratna yang juga tersohor sebagai aktivis pro-demokrasi pernah ditahan di Polda Metro Jaya terkait tuntutan agar Soeharto mundur sebagai Presiden, akhir 1997.

Sri Bintang Pamungkas
Sri Bintang Pamungkas dikenal sebagai seorang aktivis, tokoh pergerakan, politikus, reformis, dan juga orator hebat ketika masa-masa tumbangnya Presiden Soeharto pada 1998. Sebagai aktivis politik, pria kelahiran Tulungagung, 25 Juni 1945, itu pernah menjadi narapidana politik di pemerintahan Soeharto.

Sri Bintang yang pernah menjadi politisi PPP pada masa rezim Orba, di awal periode Reformasi mendirikan Partai Uni Demokrasi Indonesia atau disingkat PUDI yang pernah menjadi peserta di pemilihan umum tahun 1999.

Kivlan Zein
Dikenal sebagai seorang tokoh militer Indonesia, Kivlan Zein pernah memegang jabatan yang sangat strategis di militer yaitu Kepala Staf Kostrad (Kas Kostrad) ABRI. Sebelum menjabat posisi penting itu, Kivlan mengemban lebih dari 20 jabatan yang berbeda, yang sebagian besar di posisi komando tempur.

Mayjen TNI (Purn) kelahiran Langsa, Aceh, 24 Desember 1946, itu pada 2016 ini namanya santer terdengar karena menjadi negosiator penting yang berhasil membebaskan 18 WNI dari penyanderaan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Pendidikan militer sang jenderal ini dimulai di Akabri Magelang (1971), Advance Georgia USA (1982), Seskoad Bandung (1990), dan Lemhanas Jakarta (2000).

Ahmad Dhani
Dhani Ahmad Prasetyo lebih dikenal dengan Ahmad Dhani. Pria kelahiran Surabaya, 26 Mei 1972, ini merupakan musisi rock dan juga pengusaha.

Pendiri dan pentolan grup musik Dewa 19 yang merupakan salah satu band paling sukses sepanjang dekade 1990-an dan 2000-an itu kerap bersinggungan dengan dunia politik.

Dhani yang dikenal kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial dan sering memancing pro dan kontra oleh Majalah Rolling Stone pernah ditempatkan ke dalam daftar ''The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa''.

Penyanyi yang memiliki basis massa cukup besar di Indonesia ini pada September lalu resmi menjadi calon wakil bupati Bekasi yang didukung oleh Prabowo Subianto sebagai pendiri Partai Gerindra.

Empat tokoh lain yang juga ditangkap akibat dugaan makar adalah Sri Bintang Pamungkas, Rizal Kobar, Jamran, dan Eko.

Polisi menangkap Dhani dan Ratna di Hotel San Pasific. Penginapan itu berada sekitar satu kilometer dari lokasi Aksi Bela Islam III yang digelar di Monas.

Para terduga makar lainnya, kecuali Jamran dan Rizal Kobar, ditangkap di kediaman mereka masing-masing. Jamran ditangkap di Hotel Bintang Baru, sedangkan Rizal diciduk saat berada di mini market dekat Stasiun Gambir.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Martinus Sitompul, membenarkan daftar nama yang beredar terkait terduga pelaku makar yang ditangkap Jumat (2/12)

Martinus mengatakan, kepolisian memiliki waktu 24 jam untuk menggali dugaan makar yang mereka tuduhkan kepada 10 orang tersebut.

"Di KUHAP ada aturan, penangkapan dalam waktu 24 jam boleh kami lakukan," ujarnya.

Tuntut Sidang Istimewa MPR, Sri Bintang Ditangkap
Saat ini, para terduga pelaku makar itu berada di Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Sebagian dari mereka dituduh melanggar pasal 107 dan pasal 207 KUHP.

Hanya Jamran dan Rizal yang dijerat dengan UU Informasi dan Transaksi Elektronik.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar juga telah angkat bicara tentang perkara dugaan makar tersebut. Adapun, Presiden Joko Widodo menyerahkan penanganan kasus itu kepada Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.




Editor : Basuki Rahmat, CNN Indonesia
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top