
Program Pembangunan Perumahan Pemukiman
Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau
Dwi Agus Sumarno (kiri) memberikan pemaparan rumah layak huni saat
Launching Pembangunan Rumah Layak Huni Mendukung Program Sejuta Rumah di
Arya Duta, Pekanbaru,
Pemprov Riau Sukseskan Program Pembangunan Sejuta Rumah Untuk Rakyat
Jumat 21 Oktober 2016, 23:15 WIB

ADVETORIAL

Presiden Joko Widodo canangkan Program sejuta rumah untuk rakyat

PEKANBARU. Riumadani. com - Program pembangunan Satu juta rumah untuk rakyat yang telah dilaksanakan pemerintah pusat tahun 2015, terkait hal tersebut Pemprov Riau siap bekerjasama dengan developer dan pihak terkaitnya dalam mensukseskan program tersebut.
Sebagai langkah awal Pemerintah Provinsi Riau mengadakan Silaturahmi Developer Gathering bersama Bank BTN, BPJS dan BAPERTARUM, di Hotel Premier Pekanbaru, Rabu (15/4/2015).
"Pemerintah telah menargetkan pembangunan satu juta rumah untuk rakyat pada tahun 2015, tujuannya adalah untuk mengurangi backlog atau kekurangan ketersediaan rumah yang saat ini mencapai 15 juta unit rumah, itu kita siap mendukungnya,"sebut Zaini (Sekdaprov, Riau waktu itu).
Karena itu, Pemerintah bersama-sama dengan Perumnas, Pengembang, BPJS Tenaga Kerja, Pemda, Asosiasi Pegembang REI dan APERSI, serta masyarakat diharapkan dapat bahu membahu memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah.
"Forum Silaturahmi antar Pemerintah Provinsi Riau bersama para Pimpinan Developer, Bank BTN, BPJS dan Bapertarum ini, saya nilai sangat penting diadakan. Ini juga merupakan bagian dari upaya memantapkan dan mengembangkan sistem jejaring kerjasama dan kemitraan, dalam rangka mempercepat tercapainya visi dan misi pembangunan Pemerintah Provinsi Riau,"ujarnya.
Kegiatan ini menurut Zaini juga sebagai upaya mendorong peran dan konstribusi seluruh elemen masyarakat dalam rangka menciptakan pertumbuhan ekonomi yang sehat, yaitu pertumbuhan yang bukan hanya fokus pada catatan profit saja.
Sebagai langkah awal Pemerintah Provinsi Riau mengadakan Silaturahmi Developer Gathering bersama Bank BTN, BPJS dan BAPERTARUM, di Hotel Premier Pekanbaru, Rabu (15/4/2015).
"Pemerintah telah menargetkan pembangunan satu juta rumah untuk rakyat pada tahun 2015, tujuannya adalah untuk mengurangi backlog atau kekurangan ketersediaan rumah yang saat ini mencapai 15 juta unit rumah, itu kita siap mendukungnya,"sebut Zaini (Sekdaprov, Riau waktu itu).
Karena itu, Pemerintah bersama-sama dengan Perumnas, Pengembang, BPJS Tenaga Kerja, Pemda, Asosiasi Pegembang REI dan APERSI, serta masyarakat diharapkan dapat bahu membahu memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah.
"Forum Silaturahmi antar Pemerintah Provinsi Riau bersama para Pimpinan Developer, Bank BTN, BPJS dan Bapertarum ini, saya nilai sangat penting diadakan. Ini juga merupakan bagian dari upaya memantapkan dan mengembangkan sistem jejaring kerjasama dan kemitraan, dalam rangka mempercepat tercapainya visi dan misi pembangunan Pemerintah Provinsi Riau,"ujarnya.
Kegiatan ini menurut Zaini juga sebagai upaya mendorong peran dan konstribusi seluruh elemen masyarakat dalam rangka menciptakan pertumbuhan ekonomi yang sehat, yaitu pertumbuhan yang bukan hanya fokus pada catatan profit saja.

Presiden Joko Widodo canangkan Program sejuta rumah untuk rakyat
Namun juga memperhatikan aspek sosial dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan Silaturahmi dengan para Pengembang Perumahan, Bank BTN, BPJS dan Bapertarum.
Hadir dalam acara itu antaralain Kepala Kantor Wilayah III PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Bapak Harry Budiono, Kepala PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Pekanbaru, Bapak Mancu Silitonga,Kepala Direktorat Layanan dan Kepesertaan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum), Hafidh Affandi dan perwakilan developer di Riau.
Tujuan dari pembangunan pemukiman perumahan di Provinsi Riau ini adalah untuk mengurangi backlog atau kekurangan ketersediaan rumah yang saat ini mencapai 15 juta unit rumah.
Target unit rumah yang akan oleh Pemprov Riau itu adalah terdiri dari 603.516 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan juga 396.484 unit untuk non MBR.
Pemprov Riau bersama-sama dengan Perumnas, Pengembang, BPJS Tenaga Kerja, Pemda, Asosiasi Pegembang REI dan APERSI, serta masyarakat diharapkan dapat bahu membahu memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan pihaknya siap memberikan dukungan terhadap upaya Real Estate Indonesia dalam pengembangan pembangunan perumahan.
Dalam sambutannya pada Musyawarah Daerah Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (REI) Riau di Pekanbaru, Rabu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, potensi investasi perumahan di provinsi tersebut cukup besar.
Menurut dia, beberapa area strategis yang ada di daerah tersebut tidak hanya memberikan potensi ekonomi yang sangat besar, melainkan juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarat Riau.
Hadir dalam acara itu antaralain Kepala Kantor Wilayah III PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Bapak Harry Budiono, Kepala PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Pekanbaru, Bapak Mancu Silitonga,Kepala Direktorat Layanan dan Kepesertaan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum), Hafidh Affandi dan perwakilan developer di Riau.
Tujuan dari pembangunan pemukiman perumahan di Provinsi Riau ini adalah untuk mengurangi backlog atau kekurangan ketersediaan rumah yang saat ini mencapai 15 juta unit rumah.
Target unit rumah yang akan oleh Pemprov Riau itu adalah terdiri dari 603.516 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan juga 396.484 unit untuk non MBR.
Pemprov Riau bersama-sama dengan Perumnas, Pengembang, BPJS Tenaga Kerja, Pemda, Asosiasi Pegembang REI dan APERSI, serta masyarakat diharapkan dapat bahu membahu memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan pihaknya siap memberikan dukungan terhadap upaya Real Estate Indonesia dalam pengembangan pembangunan perumahan.
Dalam sambutannya pada Musyawarah Daerah Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (REI) Riau di Pekanbaru, Rabu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, potensi investasi perumahan di provinsi tersebut cukup besar.
Menurut dia, beberapa area strategis yang ada di daerah tersebut tidak hanya memberikan potensi ekonomi yang sangat besar, melainkan juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarat Riau.

Ket Poto Gubri Andi Rachman meninjau rumah susun.
Salah satu potensi tersebut adalah dalam pengembangan perumahan. "Jangan sampai peluang ini hanya dilewatkan begitu saja," katanya.
Dalam kesempatan itu, Arsyadjuliandi Rachman juga berbicara soal kebijakan dan strategi pembangunan perumahan dan permukiman di Provinsi Riau. Untuk itu, dia menyambut baik dan memberikan apreasiasi kepada pengurus REI, khususnya di Riau.
Pihak Real Estate Indonesia (REI) Pekanbaru Provinsi Riau akan membuat rumah impian bagi kaum dhuafa, sementara pemerintah daerah setempat berkontribusi untuk membangun akses jalan menuju pemukiman itu.
Pemprov Riau melalui Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air akan membangun jalan dan drainase sepanjang 1,6 kilometer yang tersebar di tiga titik perumahan tersebut.
"Karena REI membantu perumahannya, Pemprov sendiri membangun jalannya," kata Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air, usai menghadiri acara REI Property Expo beberapa waktu yang lalu.
Lanjut Dwi, pembangunan jalan rumah impian duapa ini berupa seminisasi. Kemudian pemerintah juga membantu pembuatan drainase untuk memperlancar saluran air.
Ada pun ketiga perumahan tersebut, yakni Perumahan Mutiara Palas Indah II di Jalan Sri Palas. Perumahan Famili Residen Jalan Pesantren Kulim Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya. Perumahan Puri Sejahtera Indra Puri Kelurahan Rejodari Kecamatan Tenayan Raya.
Sementara Ketua DPD REI Riau Tambi mengatakan, pembangunan untuk perumahan kaum Duapa tersebut sebagai bentuk sumbangsih bagi para pengembang perumahan yang tergabung dalam REI.
Melalui program ini pula tentunya, diharapkan bagi masyarakat bisa lebih terjangkau untuk mewujudkan rumah impian yang mendapatkan subsidi langsung dari pemerintah.
Rumah Layak Huni (RLH) di Riau sudah dipastikan akan dilaksanakan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau. Pelaksanaannya dimulai pada 2016. Berdasarkan data seluruh kabupaten/kota terdapat 66.438 kepala keluarga (KK) yang belum memiliki rumah layak di Riau. Pemprov Riau memulai program dengan membangun 10 persennya terlebih dahulu, atau 6.640 rumah.
Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Riau Dwi Agus Sumarno mengatakan, pihaknya menargetkan pembangunan dimulai pada tahun anggaran 2016, dengan pagu yang tertuang untuk memulai pembangunan 2.000-an unit rumah terlebih dahulu.
''Jadi akan dibangun tipe 36, dengan memberdayakan masyarakat sekitar atau OMS,'' ujar Dwi usai Launching Pembangunan Rumah Layak Huni Mendukung Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo, Senin (28/12) lalu.
Cipta Karya Riau dalam mewujudkan rencana tersebut diakuinya sudah membuat gambar secara teknis. Nantinya masyarakat akan diberikan kebebasan, apakah ingin membangun sendiri, atau dibangun langsung dari tenaga yang ditunjuk pemerintah.
Memang yang menjadi terpenting dalam mewujudkan pembangunan RLH ini keterlibatan dan dukungan masyarakat setempat dalam memulainya. Sehingga kontribusi masyarakat juga dapat terlaksana.
Kemudian untuk menentukan masyarakat yang akan mendapatkan jatah perumahan RLH tersebut, menurut Dwi akan ditentukan oleh masyarakat di wilayah tersebut. Di satu RW misalnya warga mana yang layak mendapatkan pembangunan RLH. Dengan penentuan diserahkan kepada masyarakat sepenuhnya secara bersama-sama. Sehingga bukan ditunjuk Cipta Karya Riau.
Selain itu bebernya, Pemprov Riau juga memperbanyak unit rumah yang akan dibangun per desa. Karena diungkapkan Dwi, kalau hanya dibangun satu atau dua unit per desa, maka banyak masyarakat lainnya yang tidak mendapatkan jatah. Ditambahkan Dwi, Riau harus mengisi dan mendukung program sejuta rumah dari pemerintah. Di mana yang sudah dilakukan dan akan dilakukan Riau adalah dengan mengawali dengan melihat angka kemiskinan di Riau, kemudian menyiapkan bantuan untuk rumah-rumah agropolitan dan minapolitan di kabupaten/kota.
Beberapa kriteria untuk RLH yang akan disiapkan Pemprov Riau, diperuntukkan bagi masyarakat usia 55 tahun ke atas, dengan keluarga lengkap. Lalu disesuaikan dengan kabupaten/kota. Baru nanti dibantu rumah murah dan nanti akan disediakan kolam, tanaman berbuah, pakai lampu solarsel sehingga dapat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Kemudian terang Dwi, agar tepat sasaran, maka disiapkan cara dengan melihat langsung misalnya di satu RT ada 100 KK. Maka lokasinya diminta dulu dengan bupati/wali kota, mana kawasan untuk mengambil program ini. Misalnya kecamatan A, berapa kelurahan yang bisa diberi bantuan, nanti dari dua kelurahan misalnya, dicari RW yang benar-benar penting mendapatkan rumah. Mulai Januari 2016 sudah pendataan.
Selain itu Pemprov Riau juga nanti akan memanggil kepala desa, kelurahan, untuk dikursuskan dan dijelaskan seperti apa bentuk polanya. Secara umum tambahnya di Riau pada kawasan-kawasan pembangunan RLH akan dibuka peluang untuk tenaga pendamping masyarakat. Sehingga juga akan diperlukan SDM, di mana ditampung sebagai tenaga pendamping dalam pelaksanaan program RLH di Provinsi Riau ini.
''Jumlahnya 2.000-2.010 rumah di APBD murni, dibagi kepada kabupaten/kota yang cepat mendata akan diberi reward (penghargaan) untuk mendapatkan bantuan RLH kedepannya,'' sambungnya.
Sementara itu Kasubid Keterpaduan Perencanaan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Ir Nurlaili menambahkan, program sejuta rumah setiap tahun disiapkan. Di mana semua harus ada kerja sama, antara pusat dan daerah.
Dengan demikian maka stimulan juga efektif dilakukan melalui insentif dari bantuan kepada pengembang. Juga harus memberikan kemudahan dalam perizinan dari pemda. Seperti untuk program sejuta rumah, Kementerian PUPR menggandeng pengembang seperti dari Perumnas, REI, dan Apersi.
''Maka harus bergerak bersama-sama. Sehingga arti penting program ini dapat berjalan, termasuk di Riau,'' katanya.
Diceritakan Nurlaili, terdapat 3,4 juta rumah yang tidak layak huni di Indonesia. Di mana sesuai program RPJMN ada dua pola, secara formal membangun sampai 2019 diharapkan Rusunawa 550 ribu unit. Kemudian ada program rumah khusus. Misalnya nelayan, suku jauh, tertinggal, 50 ribu unit masing-masingnya.
Kemudian rumah baru satu juta unit dan peningkatan kualitas sejumlah 450 ribu unit. Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR lanjutnya pada 2015 ini pembangunan disiapkan stimulai sebesar Rp30 juta untuk dukungan anggaran. Sementara untuk peningkatannya Rp15 juta per unit per rumah.
''Rumah sebagai dasar hak manusia dalam UUD, jadi melalui program sejuta rumah untuk rakyat adalah program nasional. Melalui Nawacita, keberhasilan rakyat itu harus didukung seluruh pemangku kepentingan, keberhasilan suatu program adalah bersama, jadi mari sukseskan untuk rakyat,'' ajaknya.
Semoga Tidak Ada Lagi Pemukiman Kumuh
Program sejuta rumah yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dengan harapan semoga dapat meringankan beban masyarakat Indonesia yang ingin mempunyai rumah.
Sehingga tidak akan muncul lagi perkampungan kumuh, tatanan Indonesia menjadi lebih rapi, rakyat semakin sehat. Selain itu diharapkan bencana banjir tidak lagi melanda karena tidak ada lagi perkampungan kumuh dibantaran sungai yang menghambat aliran air dan menyebabkan banjir.
Mari kita dukung program yang mengarah kepada kesejahteraan dan perbaikan tatanan kehidupan di Indonesia ini.(Adv/Hms)
Salah satu potensi tersebut adalah dalam pengembangan perumahan. "Jangan sampai peluang ini hanya dilewatkan begitu saja," katanya.
Dalam kesempatan itu, Arsyadjuliandi Rachman juga berbicara soal kebijakan dan strategi pembangunan perumahan dan permukiman di Provinsi Riau. Untuk itu, dia menyambut baik dan memberikan apreasiasi kepada pengurus REI, khususnya di Riau.
Pihak Real Estate Indonesia (REI) Pekanbaru Provinsi Riau akan membuat rumah impian bagi kaum dhuafa, sementara pemerintah daerah setempat berkontribusi untuk membangun akses jalan menuju pemukiman itu.
Pemprov Riau melalui Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air akan membangun jalan dan drainase sepanjang 1,6 kilometer yang tersebar di tiga titik perumahan tersebut.
"Karena REI membantu perumahannya, Pemprov sendiri membangun jalannya," kata Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air, usai menghadiri acara REI Property Expo beberapa waktu yang lalu.
Lanjut Dwi, pembangunan jalan rumah impian duapa ini berupa seminisasi. Kemudian pemerintah juga membantu pembuatan drainase untuk memperlancar saluran air.
Ada pun ketiga perumahan tersebut, yakni Perumahan Mutiara Palas Indah II di Jalan Sri Palas. Perumahan Famili Residen Jalan Pesantren Kulim Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya. Perumahan Puri Sejahtera Indra Puri Kelurahan Rejodari Kecamatan Tenayan Raya.
Sementara Ketua DPD REI Riau Tambi mengatakan, pembangunan untuk perumahan kaum Duapa tersebut sebagai bentuk sumbangsih bagi para pengembang perumahan yang tergabung dalam REI.
Melalui program ini pula tentunya, diharapkan bagi masyarakat bisa lebih terjangkau untuk mewujudkan rumah impian yang mendapatkan subsidi langsung dari pemerintah.
Rumah Layak Huni (RLH) di Riau sudah dipastikan akan dilaksanakan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau. Pelaksanaannya dimulai pada 2016. Berdasarkan data seluruh kabupaten/kota terdapat 66.438 kepala keluarga (KK) yang belum memiliki rumah layak di Riau. Pemprov Riau memulai program dengan membangun 10 persennya terlebih dahulu, atau 6.640 rumah.
Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Riau Dwi Agus Sumarno mengatakan, pihaknya menargetkan pembangunan dimulai pada tahun anggaran 2016, dengan pagu yang tertuang untuk memulai pembangunan 2.000-an unit rumah terlebih dahulu.
''Jadi akan dibangun tipe 36, dengan memberdayakan masyarakat sekitar atau OMS,'' ujar Dwi usai Launching Pembangunan Rumah Layak Huni Mendukung Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo, Senin (28/12) lalu.
Cipta Karya Riau dalam mewujudkan rencana tersebut diakuinya sudah membuat gambar secara teknis. Nantinya masyarakat akan diberikan kebebasan, apakah ingin membangun sendiri, atau dibangun langsung dari tenaga yang ditunjuk pemerintah.
Memang yang menjadi terpenting dalam mewujudkan pembangunan RLH ini keterlibatan dan dukungan masyarakat setempat dalam memulainya. Sehingga kontribusi masyarakat juga dapat terlaksana.
Kemudian untuk menentukan masyarakat yang akan mendapatkan jatah perumahan RLH tersebut, menurut Dwi akan ditentukan oleh masyarakat di wilayah tersebut. Di satu RW misalnya warga mana yang layak mendapatkan pembangunan RLH. Dengan penentuan diserahkan kepada masyarakat sepenuhnya secara bersama-sama. Sehingga bukan ditunjuk Cipta Karya Riau.
Selain itu bebernya, Pemprov Riau juga memperbanyak unit rumah yang akan dibangun per desa. Karena diungkapkan Dwi, kalau hanya dibangun satu atau dua unit per desa, maka banyak masyarakat lainnya yang tidak mendapatkan jatah. Ditambahkan Dwi, Riau harus mengisi dan mendukung program sejuta rumah dari pemerintah. Di mana yang sudah dilakukan dan akan dilakukan Riau adalah dengan mengawali dengan melihat angka kemiskinan di Riau, kemudian menyiapkan bantuan untuk rumah-rumah agropolitan dan minapolitan di kabupaten/kota.
Beberapa kriteria untuk RLH yang akan disiapkan Pemprov Riau, diperuntukkan bagi masyarakat usia 55 tahun ke atas, dengan keluarga lengkap. Lalu disesuaikan dengan kabupaten/kota. Baru nanti dibantu rumah murah dan nanti akan disediakan kolam, tanaman berbuah, pakai lampu solarsel sehingga dapat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Kemudian terang Dwi, agar tepat sasaran, maka disiapkan cara dengan melihat langsung misalnya di satu RT ada 100 KK. Maka lokasinya diminta dulu dengan bupati/wali kota, mana kawasan untuk mengambil program ini. Misalnya kecamatan A, berapa kelurahan yang bisa diberi bantuan, nanti dari dua kelurahan misalnya, dicari RW yang benar-benar penting mendapatkan rumah. Mulai Januari 2016 sudah pendataan.
Selain itu Pemprov Riau juga nanti akan memanggil kepala desa, kelurahan, untuk dikursuskan dan dijelaskan seperti apa bentuk polanya. Secara umum tambahnya di Riau pada kawasan-kawasan pembangunan RLH akan dibuka peluang untuk tenaga pendamping masyarakat. Sehingga juga akan diperlukan SDM, di mana ditampung sebagai tenaga pendamping dalam pelaksanaan program RLH di Provinsi Riau ini.
''Jumlahnya 2.000-2.010 rumah di APBD murni, dibagi kepada kabupaten/kota yang cepat mendata akan diberi reward (penghargaan) untuk mendapatkan bantuan RLH kedepannya,'' sambungnya.
Sementara itu Kasubid Keterpaduan Perencanaan Direktorat Perencanaan Penyediaan Perumahan Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Ir Nurlaili menambahkan, program sejuta rumah setiap tahun disiapkan. Di mana semua harus ada kerja sama, antara pusat dan daerah.
Dengan demikian maka stimulan juga efektif dilakukan melalui insentif dari bantuan kepada pengembang. Juga harus memberikan kemudahan dalam perizinan dari pemda. Seperti untuk program sejuta rumah, Kementerian PUPR menggandeng pengembang seperti dari Perumnas, REI, dan Apersi.
''Maka harus bergerak bersama-sama. Sehingga arti penting program ini dapat berjalan, termasuk di Riau,'' katanya.
Diceritakan Nurlaili, terdapat 3,4 juta rumah yang tidak layak huni di Indonesia. Di mana sesuai program RPJMN ada dua pola, secara formal membangun sampai 2019 diharapkan Rusunawa 550 ribu unit. Kemudian ada program rumah khusus. Misalnya nelayan, suku jauh, tertinggal, 50 ribu unit masing-masingnya.
Kemudian rumah baru satu juta unit dan peningkatan kualitas sejumlah 450 ribu unit. Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR lanjutnya pada 2015 ini pembangunan disiapkan stimulai sebesar Rp30 juta untuk dukungan anggaran. Sementara untuk peningkatannya Rp15 juta per unit per rumah.
''Rumah sebagai dasar hak manusia dalam UUD, jadi melalui program sejuta rumah untuk rakyat adalah program nasional. Melalui Nawacita, keberhasilan rakyat itu harus didukung seluruh pemangku kepentingan, keberhasilan suatu program adalah bersama, jadi mari sukseskan untuk rakyat,'' ajaknya.
Semoga Tidak Ada Lagi Pemukiman Kumuh
Program sejuta rumah yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dengan harapan semoga dapat meringankan beban masyarakat Indonesia yang ingin mempunyai rumah.
Sehingga tidak akan muncul lagi perkampungan kumuh, tatanan Indonesia menjadi lebih rapi, rakyat semakin sehat. Selain itu diharapkan bencana banjir tidak lagi melanda karena tidak ada lagi perkampungan kumuh dibantaran sungai yang menghambat aliran air dan menyebabkan banjir.
Mari kita dukung program yang mengarah kepada kesejahteraan dan perbaikan tatanan kehidupan di Indonesia ini.(Adv/Hms)
Editor | : | Tis-adv |
Kategori | : | Pekanbaru |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan