
Pilpres 2014
Jokowi - Prabowo Dua Kandidat Capres RI
Analisis Kantor Berita Asing soal Kans Prabowo - Jokowi
Sabtu 05 Juli 2014, 03:02 WIB
JAKARTA, Riaumadani. com - Pemungutan suara untuk Pemilu Presiden 2014 tinggal hitungan hari, tak sampai sepekan lagi menuju 9 Juli 2014. Hajatan demokrasi di Indonesia ini tak luput dari sorotan media asing, termasuk lewat jejaring kantor beritanya. Ini analisis dua kantor berita di antaranya.
Kantor berita Associated Press, Jumat [4/7/2014], menyoroti peta dukungan dua calon presiden telah mengalami pergeseran signifikan. Menurut AP, Pemilu Presiden 2014 akan berlangsung ketat dan dramatis.
Pendapat itu merujuk kepada data survei, yang menurut kantor berita ini kredibel, atas dukungan untuk calon presiden Joko Widodo maupun Prabowo Subianto.
" Tak sampai sepekan sebelum pemungutan suara, Joko Widodo telah kehilangan ketangguhan yang ditunjukkannya sebelum dia maju menjadi calon presiden," tulis AP.
Menurut AP, para pengamat menyatakan para pemilih yang belum menentukan pilihan [undecided voters] diduga akan memberikan suara ke Prabowo-Hatta.
Dalam wawancara eksklusif dengan AP, Jokowi menyatakan kampanye hitam besar-besaran yang dilakukan lawan politiknya merupakan penyebab anjloknya dukungan untuk dirinya ini.
Jokowi pun disebut mempertanyakan kinerja pemerintah dan aparat hukum untuk menangani kampanye hitam itu.
Sebaliknya, AP mengutip pula komentar dari Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bahwa serangan kampanye hitam tak hanya menimpa Jokowi. Dia bahkan mengatakan kandidat yang didukungnya telah menjadi pemberitaan yang tak adil oleh media di Indonesia.
Sementara itu, L'Agence France-Presse [AFP], Kamis [3/7/2014], menulis bahwa Jokowi mengumumkan rencananya mengatasi masalah kemiskinan dan menciptakan jutaan lapangan kerja merupakan upaya mendapatkan kembali keunggulan dari Prabowo.
AFP juga menyinggung bahwa Jokowi semula diperkirakan akan menang mudah dalam pemilu presiden di negara bersistem demokrasi ketiga terbesar di dunia ini.
Namun, tulis AFP, keunggulan besar yang dinikmati Jokowi selama berbulan-bulan hanya bersisa beberapa persen saja, sepekan sebelum pemungutan suara.
Analisis AFP mengutip pakar jajak pendapat Ray Morgan yang menyatakan peta dukungan untuk perhelatan pemilu presiden Indonesia ini sekarang pada fase yang terlalu mepet untuk bisa diprediksi siapa pemenangnya.
Karenanya, AFP berpendapat langkah Jokowi mengumumkan program ekonomi, termasuk penciptaan 10 juta lapangan kerja dalam lima tahun serta komitmen fokus pada usaha kecil dan menengah maupun sektor digital dan kreatif yang diumumkan di Bandung, Kamis, merupakan upaya untuk mendapatkan kembali keunggulan yang hilang itu.
Dalam program yang dijabarkan di tengah rangkaian kampanye di Bandung tersebut, Jokowi menjanjikan pula kepemilikan tanah kepada 4,5 juta keluarga serta bertahap akan meningkatkan gaji pegawai negeri, tentara, dan polisi, dalam lima tahun mendatang.
Bila pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 persen, Jokowi berjanji akan meningkatkan anggaran penanggulangan kemiskinan dengan memberikan subsidi Rp 1 juta per bulan bagi keluarga miskin.
Jokowi, tulis AFP, adalah Gubernur nonaktif DKI Jakarta yang memenangkan Pemilu Gubernur DKI pada 2012 dengan dukungan publik yang di luar dugaan. Dia pun sempat dipandang sebagai sosok pemimpin baru yang tak "tercemar" rezim Orde Baru.**
Kantor berita Associated Press, Jumat [4/7/2014], menyoroti peta dukungan dua calon presiden telah mengalami pergeseran signifikan. Menurut AP, Pemilu Presiden 2014 akan berlangsung ketat dan dramatis.
Pendapat itu merujuk kepada data survei, yang menurut kantor berita ini kredibel, atas dukungan untuk calon presiden Joko Widodo maupun Prabowo Subianto.
" Tak sampai sepekan sebelum pemungutan suara, Joko Widodo telah kehilangan ketangguhan yang ditunjukkannya sebelum dia maju menjadi calon presiden," tulis AP.
Menurut AP, para pengamat menyatakan para pemilih yang belum menentukan pilihan [undecided voters] diduga akan memberikan suara ke Prabowo-Hatta.
Dalam wawancara eksklusif dengan AP, Jokowi menyatakan kampanye hitam besar-besaran yang dilakukan lawan politiknya merupakan penyebab anjloknya dukungan untuk dirinya ini.
Jokowi pun disebut mempertanyakan kinerja pemerintah dan aparat hukum untuk menangani kampanye hitam itu.
Sebaliknya, AP mengutip pula komentar dari Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bahwa serangan kampanye hitam tak hanya menimpa Jokowi. Dia bahkan mengatakan kandidat yang didukungnya telah menjadi pemberitaan yang tak adil oleh media di Indonesia.
Sementara itu, L'Agence France-Presse [AFP], Kamis [3/7/2014], menulis bahwa Jokowi mengumumkan rencananya mengatasi masalah kemiskinan dan menciptakan jutaan lapangan kerja merupakan upaya mendapatkan kembali keunggulan dari Prabowo.
AFP juga menyinggung bahwa Jokowi semula diperkirakan akan menang mudah dalam pemilu presiden di negara bersistem demokrasi ketiga terbesar di dunia ini.
Namun, tulis AFP, keunggulan besar yang dinikmati Jokowi selama berbulan-bulan hanya bersisa beberapa persen saja, sepekan sebelum pemungutan suara.
Analisis AFP mengutip pakar jajak pendapat Ray Morgan yang menyatakan peta dukungan untuk perhelatan pemilu presiden Indonesia ini sekarang pada fase yang terlalu mepet untuk bisa diprediksi siapa pemenangnya.
Karenanya, AFP berpendapat langkah Jokowi mengumumkan program ekonomi, termasuk penciptaan 10 juta lapangan kerja dalam lima tahun serta komitmen fokus pada usaha kecil dan menengah maupun sektor digital dan kreatif yang diumumkan di Bandung, Kamis, merupakan upaya untuk mendapatkan kembali keunggulan yang hilang itu.
Dalam program yang dijabarkan di tengah rangkaian kampanye di Bandung tersebut, Jokowi menjanjikan pula kepemilikan tanah kepada 4,5 juta keluarga serta bertahap akan meningkatkan gaji pegawai negeri, tentara, dan polisi, dalam lima tahun mendatang.
Bila pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 persen, Jokowi berjanji akan meningkatkan anggaran penanggulangan kemiskinan dengan memberikan subsidi Rp 1 juta per bulan bagi keluarga miskin.
Jokowi, tulis AFP, adalah Gubernur nonaktif DKI Jakarta yang memenangkan Pemilu Gubernur DKI pada 2012 dengan dukungan publik yang di luar dugaan. Dia pun sempat dipandang sebagai sosok pemimpin baru yang tak "tercemar" rezim Orde Baru.**
Editor | : | Sumber : Kompas.com |
Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan