Pilpres 2014
Pemilu Presiden di Luar Negeri Dimulai Hari Ini
Jumat 04 Juli 2014, 04:03 WIB
CONTOH KERTAS SUARA PILPRES 2014
JAKARTA. Riaumadani. com - Warga Negara Indonesia di luar negeri hari ini, Jumat 4 Juli hingga Minggu 6 Juli, akan menggunakan haknya untuk memilih presiden dan wakil presiden periode 2014-2019.
Waktu pemungutan suara sama seperti yang dilakukan di dalam negeri, mulai pukul 08.00 hingga 18.00 waktu setempat.
WNI yang tercatat pada Daftar Pemilih Tetap [DPT] sebanyak 2.038.711. Mereka tersebar di sejumlah negara. Jumlah pemilih pada Pemilihan Presiden mengalami kenaikan 0,68 persen dibandingkan Pemilu Legislatif 9 April.
Kepala Penanggung Jawab Panitia Pemilihan Luar Negeri [PPLN] dari Kementerian Luar Negeri, Wahid Supriyadi, mengatakan pada Pileg kemarin jumlah pemilih sebanyak 2.025.005 orang.
"Angka ini bisa berubah karena ada warga kita yang pindah, pulang, dan datang," kata Wahid kepada VIVAnews.
Kata Wahid, jumlah PPLN tidak berubah sampai saat ini, masih 130. Panitia penyelenggara di luar negeri terdiri dari masyarakat dan perwakilan. "Tidak ada campur tangan pemerintah. PPLN netral, tidak ada kepentingan dari masing-masing panitia. Tujuh panitia, lima dari masyarakat," kata dia.
Soal logistik, menurutnya, sampai saat ini aman, tidak ada masalah. Semua logistik di setiap PPLN di semua negara sudah lengkap dan tidak ada kerusakan.
Terkait hari pelaksanaan, Wahid mengatakan hari Jumat, Sabtu dan Minggu, adalah waktu libur di negara terkait. Hari itu diambil untuk memberi kesempatan kepada pemilih menggunakan hak politiknya.
Hari ini tercatat 12 PPLN yang akan menggelar pemilu awal, yakni di Abu Dhabi [UAE], Aljir [Aljazair], Aman [Yordania], Jeddah [Arab Saudi], Kartoum [Sudan], Kiev [Ukraina], Manama [Bahrain], Maputo [Mozambik], Muskat [Oman], Sanaa [Yaman], Teheran [Iran], dan Havana [Kuba].
Untuk pemilu awal yang digelar Sabtu, 5 Juli 2014, akan diadakan di 71 PPLN yang tersebar di 57 negara. Pada hari Minggu, 6 Juli 2014, akan digelar di 38 PPLN yang tersebar di 31 negara.
Teknis pemungutan suara di luar negeri agak berbeda. Bila di Indonesia masyarakat datang ke Tempat Pemungutan Suara [TPS] yang telah didirikan di berbagai lokasi, di luar negeri selain menggunakan TPS juga ada model datang ke kantor perwakilan RI di luar negeri, drop box dan pos. [Baca Strategi KPU Tingkatkan Partisipasi Pilpres di Luar Negeri]
Metode yang digunakan untuk Pilpres masih sama dengan Pileg. Dari pengalaman Wahid mengurus pemilu awal legislatif, lebih efektif menggunakan metode pos dan drop box.
"Informasi ini saya rujuk ke Pilpres tahun 2009 karena kapasitas TPS tidak banyak. Untuk beberapa negara, seperti Australia, warga kita lebih memilih menggunakan metode pos dan drop box. Di Malaysia cara drop box, dan di Saudi melalui pos," kata Wahid.
Bagi WNI yang akan berwisata ke luar negeri, Wahid khawatir mereka tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Karena surat suara sudah disesuaikan dengan masing-masing jumlah WNI di tiap PPLN, hanya dua persen.
Karena itu, dia menyarankan agar WNI yang akan berangkat ke luar negeri pada 4-6 Juli 2014 untuk menginformasikan ke perwakilan RI. "Apabila sudah diinformasikan sebelumnya, maka kami dapat membantu untuk menyiapkan kertas suara tambahan," ujar Wahid.
Sementara itu, proses penghitungan suara di tiap PPLN akan dilakukan pada Rabu 9 Juli. Hasil rekapitulasi akhir diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum [KPU] pada 14 Juli 2014.
Wahid berharap tingkat partisipasi WNI di luar negeri pada Pilpres tahun ini akan sama seperti Pilpres 2009, yakni sebesar 34 persen. "Kalau bisa, kami berharap lebih banyak," kata dia.
Waktu pemungutan suara sama seperti yang dilakukan di dalam negeri, mulai pukul 08.00 hingga 18.00 waktu setempat.
WNI yang tercatat pada Daftar Pemilih Tetap [DPT] sebanyak 2.038.711. Mereka tersebar di sejumlah negara. Jumlah pemilih pada Pemilihan Presiden mengalami kenaikan 0,68 persen dibandingkan Pemilu Legislatif 9 April.
Kepala Penanggung Jawab Panitia Pemilihan Luar Negeri [PPLN] dari Kementerian Luar Negeri, Wahid Supriyadi, mengatakan pada Pileg kemarin jumlah pemilih sebanyak 2.025.005 orang.
"Angka ini bisa berubah karena ada warga kita yang pindah, pulang, dan datang," kata Wahid kepada VIVAnews.
Kata Wahid, jumlah PPLN tidak berubah sampai saat ini, masih 130. Panitia penyelenggara di luar negeri terdiri dari masyarakat dan perwakilan. "Tidak ada campur tangan pemerintah. PPLN netral, tidak ada kepentingan dari masing-masing panitia. Tujuh panitia, lima dari masyarakat," kata dia.
Soal logistik, menurutnya, sampai saat ini aman, tidak ada masalah. Semua logistik di setiap PPLN di semua negara sudah lengkap dan tidak ada kerusakan.
Terkait hari pelaksanaan, Wahid mengatakan hari Jumat, Sabtu dan Minggu, adalah waktu libur di negara terkait. Hari itu diambil untuk memberi kesempatan kepada pemilih menggunakan hak politiknya.
Hari ini tercatat 12 PPLN yang akan menggelar pemilu awal, yakni di Abu Dhabi [UAE], Aljir [Aljazair], Aman [Yordania], Jeddah [Arab Saudi], Kartoum [Sudan], Kiev [Ukraina], Manama [Bahrain], Maputo [Mozambik], Muskat [Oman], Sanaa [Yaman], Teheran [Iran], dan Havana [Kuba].
Untuk pemilu awal yang digelar Sabtu, 5 Juli 2014, akan diadakan di 71 PPLN yang tersebar di 57 negara. Pada hari Minggu, 6 Juli 2014, akan digelar di 38 PPLN yang tersebar di 31 negara.
Teknis pemungutan suara di luar negeri agak berbeda. Bila di Indonesia masyarakat datang ke Tempat Pemungutan Suara [TPS] yang telah didirikan di berbagai lokasi, di luar negeri selain menggunakan TPS juga ada model datang ke kantor perwakilan RI di luar negeri, drop box dan pos. [Baca Strategi KPU Tingkatkan Partisipasi Pilpres di Luar Negeri]
Metode yang digunakan untuk Pilpres masih sama dengan Pileg. Dari pengalaman Wahid mengurus pemilu awal legislatif, lebih efektif menggunakan metode pos dan drop box.
"Informasi ini saya rujuk ke Pilpres tahun 2009 karena kapasitas TPS tidak banyak. Untuk beberapa negara, seperti Australia, warga kita lebih memilih menggunakan metode pos dan drop box. Di Malaysia cara drop box, dan di Saudi melalui pos," kata Wahid.
Bagi WNI yang akan berwisata ke luar negeri, Wahid khawatir mereka tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Karena surat suara sudah disesuaikan dengan masing-masing jumlah WNI di tiap PPLN, hanya dua persen.
Karena itu, dia menyarankan agar WNI yang akan berangkat ke luar negeri pada 4-6 Juli 2014 untuk menginformasikan ke perwakilan RI. "Apabila sudah diinformasikan sebelumnya, maka kami dapat membantu untuk menyiapkan kertas suara tambahan," ujar Wahid.
Sementara itu, proses penghitungan suara di tiap PPLN akan dilakukan pada Rabu 9 Juli. Hasil rekapitulasi akhir diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum [KPU] pada 14 Juli 2014.
Wahid berharap tingkat partisipasi WNI di luar negeri pada Pilpres tahun ini akan sama seperti Pilpres 2009, yakni sebesar 34 persen. "Kalau bisa, kami berharap lebih banyak," kata dia.
Editor | : | Sumber: vivanews |
Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Kamis 22 Agustus 2024, 13:02 WIB
Kejutan di Pilkada Serentak, Dua Anak Muda Berusia 30-an Tahun, Tawarkan Gagasan Baru untuk Kota Tegal
Rabu 26 Juni 2024
MUHAMAD RIDWAN UCAPKAN TERIMAKASIH KEPADA PRESIDEN RI, KONFLIK PETANI Vs PT. RPI ADA TITIK TERANG
Selasa 11 Juni 2024
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia vs Timnas Filipina: Skor 2-0
Jumat 26 Januari 2024
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Politik
Rabu 16 Oktober 2024, 09:20 WIB
Las Cruces Fair Farmers Market: Mendukung Produk Lokal dan Komunitas dengan Pasar yang Berkelanjutan
Kamis 26 September 2024
Ratusan Warga Sago Kecamatan Senapelan Padati Posko Pemenangan Pasangan Intan
Sabtu 31 Agustus 2024
Menikmati Cita Rasa Autentik dan Sehat dari Kuliner Yunani
Senin 12 Agustus 2024
RUPS Luar Biasa BRK Syariah Tetapkan 3 Nama Calon Komisaris Utama.
Nasional
Rabu 09 Oktober 2024, 22:46 WIB
Pimpinan Organisasi Aktivis Desak Komnas Perempuan Soroti Kasus Tersangka Pelaku KDRT Anggota DPRD Bangka Belitung, Jangan Ada Intimidasi dan Diskriminasi Hukum
Rabu 09 Oktober 2024
Pimpinan Organisasi Aktivis Desak Komnas Perempuan Soroti Kasus Tersangka Pelaku KDRT Anggota DPRD Bangka Belitung, Jangan Ada Intimidasi dan Diskriminasi Hukum
Senin 07 Oktober 2024
Ketua Umum KEA'98 Joko Priyoski: UU MD3 Tahun 2019 Ambigu, Harus Direvisi
Rabu 02 Oktober 2024
REZITA SILATURAHMI KEPADA KB. H BASRAN & KB. H. ZAHARMAN KAZ, DISAMBUT PENUH KASIH DAN SAYANG
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Minggu 06 Oktober 2024, 16:41 WIB
Sikap Mencintai Lingkungan Perlu Ditanamkan Sejak Usia Dini
Minggu 06 Oktober 2024
Sikap Mencintai Lingkungan Perlu Ditanamkan Sejak Usia Dini
Jumat 20 September 2024
Usut Kasus SPPD Fiktif, Kombes Anom Karabianto: Fokus sementara ini Kasusnya di Sekretariat Belum Terkait Anggota-Pimpinan DPRD Riau
Minggu 08 September 2024
DPD Abpednas Riau Sukses Gelar Pramusda dan Pemberian SK Mandat Untuk DPC Kabupaten Se-Riau