
Pembangunan Indonesia Kerja Nyata 71 Tahun Kemerdekaan
Gubernur Riau menyerahkan bendera merah putih kepada pasukan pengibar bendera dihalaman kantor Gubernur Riau Rabu, (17/8/2016)
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman: Pejabat Kerjanya Harus Nyata Tidak Hanya Slogan Saja
Kamis 25 Agustus 2016, 10:12 WIB

ADVERTORIAL
PEKANBARU, Riaumadani. com - Tanggal 17 Agustus 2016, genap sudah 71 tahun usia kemerdekaan Indonesia. Seluruh penjuru Indonesia merayakan dan memperingatinya dari Sabang sampai Merauke.
"Kemerdekaan yang kita raih adalah jembatan untuk memakmurkan rakyat, untuk menegakkan keadilan, untuk membuat seluruh rakyat Indonesia meraih kemajuan bersama. Untuk mencapai semua itu, kita harus membangun," kata Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan di Istana Negara, 17 Agustus 2016.
Menurut Jokowi, pada tahun percepatan pembangunan ini, Pemerintah fokus pada tiga langkah terobosan untuk pengentasan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial. Ketiga langkah itu adalah: yang pertama, percepatan pembangunan infrastruktur. Yang kedua, penyiapan kapasitas produktif dan Sumber Daya Manusia. Ketiga, deregulasi dan debirokratisasi, sebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Percepatan pembangunan infrastruktur tersebut, baik infrastruktur logistik maupun infrastruktur strategis, tentu saja tidak melupakan kelestarian alam. Pemenuhan target rasio kelistrikan juga mengutamakan penggunaan energi baru dan terbarukan. Selain itu juga dilakukan percepatan pembangunan waduk dan embung untuk memperkuat program Ketahanan Air.
Bersamaan dengan pembangunan infrastruktur yang mengedepankan kelestarian alam itu, Pemerintah melakukan konservasi lahan gambut dan pencegahan pembakarannya. Pemerintah tidak ada toleransi pada pelaku pembakaran lahan gambut dan hutan karena tindakan itu termasuk kejahatan kemanusiaan.

Kebijakan Pelayanan Terpadu Daerah
Di era kompetisi global, pembangunan infrastruktur fisik saja belum cukup untuk mengatasi kemiskinan, mengatasi pengangguran, mengatasi ketimpangan dan kesenjangan sosial. Terlebih Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah dimulai yang berarti persaingan di Asia Tenggara akan semakin sengit.
Agar Indonesia bisa bersaing dalam kompetisi global maka pembangunan infrastruktur sosial, yaitu kapasitas produktif dan Sumber Daya Manusia (SDM) harus dipercepat. Dengan demikian Indonesia tidak hanya menjadi penonton dalam perlombaan ekonomi global, Indonesia harus menjadi ikut berlomba dan harus menjadi pemenang.
Secara khusus Pemerintah Pusat mengapresiasi terobosan-terobosan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka penyiapan kapasitas produktif Indonesia. Termasuk kesigapan daerah dalam percepatan pelaksanaan kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN).
Di sektor pendidikan, sekarang ini sedang dilakukan percepatan pembagian Kartu Indonesia Pintar di seluruh pelosok Tanah Air. Perhatian Pemerintah terutama diberikan kepada anak usia sekolah 6-21 tahun dari keluarga tidak mampu. Melalui KIP diberikan jaminan untuk mendapatkan layanan Pendidikan Dasar sampai Menengah, pendidikan formal dan non formal, termasuk untuk mendapatkan ketrampilan dari lembaga kursus/BLK.
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa tugas sebagai kepala daerah sangatlah berat. Presiden meminta kepala daerah bekerja keras demi mewujudkan kesejahteraan rakyat dan menjamin cukup pangan, air bersih, listrik serta akses pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat, berpedoman pada visi misi Presiden.
Dihalaman Kantor Gubernur Riau
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, saat menjadi Irup HUT Ke-71 Republik Indonesia, 17 Agustus 2016 ,"menegaskan, kemerdekaan merupakan anugerah yang didapat dari hasil perjuangan dan kerja keras para pejuang. Sehingga di hari peringatan kemerdekaan ini bisa dijadikan moment untuk Indodnesia membuktikan kerja nyata.
Dalam peringatan HUT ke-71 RI ini, ia juga mengaharapkan dijadikan sebagai intropeksi diri bagi semua masyarakat Riau, terutama bagaimana agar kemerdekaan yang diraih dengan susah payah oleh para pejuang dinegeri ini, bisa diisi dengan berbagai kegiatan positif, dan dapat mendukung berbagai program pemerintah dalam membangun.
"Karena kemerdekaan ini didapat oleh pejuang bukan dengan cara mudah yang telah banyak mengorbankan nyawa, harta dan sebagainya. Maka itu, isi kemerdekaan ini dengan sesuatu yang positif, yang bisa terus mengingat jasa-jasa para pahlawan dengan melanjutkan kerja nyata," tegas Andi Rachman.
Indonesia berdiri atas kerja sama yang kokoh dari berbagai lapisan Masyarakat dari berbagai suku yang tanpa menyerah, terus berkerja keras, untuk kemajuan dan perkembangan.
Berkat,kekompakan dan semangat tersebut Indonesia telah menjankan kenerdekaan selama 71 tahun. Dimana, semangat yang ada pada pejuang itu masih dapat dijadikan tauladan dalam pembangunan bagi rakyat Indonesia. Yaitu semangat pantang menyerah, persaudaraan yang kuat, menjunjung kepentingan bersama merupakan modal yang telah dimiliki bangsa Indonesia untuk menuju yang lebih baik.
Untuk memperkokoh dan terus memperjuangkan nilai-nilai perjuangan para pendahulu itu, pemerintaha daerah, khususnya Provinsi Riau terus mengesah percepatan pembangunan sebagai wujud Kerja Nyata. Diantaranya menuju pemerataan pembangunan Riau yang telah digesah dalam tahun 2016 ini. "Saatnya kita satukan tekat dan langkah bersama-sama untuk membangun Riau kedepan jauh lebih baik, rubah pradigma yang semula kita negara konsumtif berganti dengan produktif, Memperbaiki regulasi dan birokrasi secara masif seiring dengan perkembangan dan penerapan teknologi informasi dan telekomunikasi," ujar Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
Riau kedepan selalu membenah dan mewujudkan apa yang menjadi cita-cita provinsi Riau. Selalu membangun dan berkembang baik dalam peningkatan SDMnya maupun inprastruktur serta Masyarakatnya.
Ketika kita berhasil menciptakan sumber daya manusia yang tangguh dan mampu berdaya saing, kedepan bisa kita pastikan problem terbesar bangsa ini bisa teratasi misalnya kebodohan, pengangguran, kemiskinan maupun ketertinggalan. Bisa kita lihat pertumbuhan ekonomi di Riau bisa kita katan cukup melambat dan begitu juga dengan bangsa Indonesia ini sendiri.
Sementara itu, tantangan politik dan keamanan global juga semakin berat dan semakin beragam. Fenomena pergolakan politik di Timur Tengah, misalnya, berdampak pada ketidakstabilan kawasan dan memicu perluasan aksi terorisme di dunia termasuk di Ibukota negara kita.
Kedepan fokus kepada pemberantasan kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial. Dan dalam melakukan percepatan pembanguanan infrastruktur, mengkader SDM dan diregulasi dan debirokratisasi.
"Sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, kita harus bersenergi mendukung Nawacita dan melanjutkan program-program melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD," tambah Andi Rachman.
Melalui percepatan pembangunan infrastruktur, bangun sarana infrastruktur secara lebih merata di seluruh Tanah Air guna memperkuat konektivitas antarwilayah dan memperkecil ketimpangan dan kesenjangan sosial. Akselerasi pembangunan infrastruktur logistik meliputi jalan, pelabuhan, bandara. Sedangkan, akselerasi pembangunan infrastruktur strategis mencakup pembangkit listrik, telekomunikasi, irigasi, dan perumahan rakyat.
Indonesia berdiri atas kerja sama yang kokoh dari berbagai lapisan Masyarakat dari berbagai suku yang tanpa menyerah, terus berkerja keras, untuk kemajuan dan perkembangan.
Berkat kekompakan dan semangat tersebut Indonesia telah menjankan kenerdekaan selama 71 tahun. Dimana, semangat yang ada pada pejuang itu masih dapat dijadikan tauladan dalam pembangunan bagi rakyat Indonesia. Yaitu semangat pantang menyerah, persaudaraan yang kuat, menjunjung kepentingan bersama merupakan modal yang telah dimiliki bangsa Indonesia untuk menuju yang lebih baik.
Untuk memperkokoh dan terus memperkuangkan nilai-nilai perjuangan para pendahulu itu, pemerintaha daerah, khususnya Provinsi Riau terus mengesah percepatan pembangunan sebagai wujud Kerja Nyata. Diantaranya menuju pemerataan pembangunan Riau yang telah digesah dalam tahun 2016 ini.
Tahun lalu, 70 tahun Kemerdekaan Indonesia bertajuk Ayo Kerja!, tahun ini 71 tahun Indonesia mengusung tema "Kerja Nyata! jadi kerjanya harus nyata, tidak hanya slogan saja. Pemerintah Provinsi Riau tentunya akan memberikan kerja nyata pada marsrakat. Dimana merdeka artinya bebas tetapi harus dimaknai secara positif dalam mengisi kemerdekaan ini. Yaitu terus berkreasi, berinovasi, dan terus belajar untuk masa depan yang lebih baik
Semua ini sebagai wujud tanggung jawab terhadap negara dan bangsa yang kini berusia 71 tahun ini tentunya dapat mensejahterakan masyarakat serta merealisasikan harapan yang dicita-citakan. Tentunya ditahun ini kompetisi untuk kerja menjadi parameter dalam suatu keberhasilan, terutama Pemerintah Provinsi Riau akan ikut dalam kompetisi kerja sebagai tolak ukur prestasi mengevaluasi kinerja, maksimalisasi kerja ditahun ini, bisa dirasakan ditahun depan, capaian yang sudah diraih,
"Mari kita kerja nyata secara bersama-sama membangun dan merubah paradigma nasional, dari yang bersifat konsumtif menjadi produktif, dari yang bersifat Jawa sentris menjadi Indonesia sentris. Memperbaiki regulasi dan birokrasi secara masif seiring dengan perkembangan dan penerapan teknologi informasi dan telekomunikasi," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman
Bertepatan 17 Agustus 2016 Kementerian Dalam Negeri melalui Pemprov Riau ikut meluncurkan slogan Indonesia Kerja Nyata. "Pemerintah bisa dikatakan kuat, manakala ada kenyamanan dan keamanan yang dirasakan seluruh masyarakat, Termasuk kekuatan dalam ekonomi kerakyatan memegang peran penting .
Adanya kendala bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus dicarikan solusi bersama terutama hadirnya pemerintah. Kehadiran pemeintah dalam hal ini menjadi wajib untuk memberdayakan seluruh potensi masyarakat," Kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman
Dikatakan Gubri, tahun ini dibanding tahun sebelumnya berbeda, dengan slogan tersebut menjadi kebanggaan sendiri. Sekarang sudah tidak zamannya pemimpin tidak mau bekerja. Tetapi kini saatnya kerja nyata untuk masyarakat. Prestasi Pemprov Riau sebagai penyumbang PAD terbesar menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemprov Riau & masyarakatnya. Dengan kerja keras seluruh SKPD dan masyarakat Riau, cita-citanya di tahun depan ada perbaikan peringkat yang lebih baik.
Untuk menujukkan kerja nyata, tentunya diharapkan kerja sama yang baik lintas institusi maupun SKPD memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat, sehingga dapat memudahkan bagi masyarakat meningkatkan kesehatannya, serta kerja sama dalam membangun daerah peran masyarakat dan Pemerintah sangat di perlukan, sebagai joint Partner dalam upaya pencapaian target dalam satu semester.

Ket. Poto: Gubri Beserta Isteri, Forkopinda Beserta isteri, Konsul Malaysia dan Tamu Undangan Hadir pada Resepsi Kenegaraan HUT ke-71 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2016 di gedung daerah
"Kerja nyata pun akan segera ditetapkan diberi agar institusi, baik sekolah maupun aspek lain terutama ruang lingkup SKPD, berawal dari peran Pemeintah memberikan kerja nyata, tentunya memberikan efek timbal balik dari masyarakat juga memberikan sumbangsih kerja nyata terhadap
pembangunan daerah, sebagai rumah kita bersama," Ungkap Gubri yang Akrab disapa Andi Rahman
Sebagian pencapaian dari kerjasama dalam membangun provinsi Riau. Perekonomian Riau jika diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada triwulan satu tahun 2016 mencapai RP. 162,19 Triliun, tumbuh 2,34 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2015
"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi akhir tumah tangga sebesar 6,41 persen. Dari indikator PDRB, Provinsi riau menempati urutan ke-5 PDRB terbesar di Indonesia dan terbesar di Pulau Sumatera," Kata Andi Rahman
Bahkan dalam situasi terbatasnya penerbitan perizinan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi akibat belum disahkannya peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Riau masih berada di peringkat sepuluh besar dengan total realisasi investasi sebesar 18,110,42 Miliyar Rupiah dan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Siak, kita berhasil meraih juara 1 untuk kategori pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) terbaik untuk tingkat kabupaten Se Indonesia.
Kondisi Perekonomian yang semakin membaik telah dapat menurunkan jumlah pengangguran yaitu 199.769 orang atau 6,72 persen pada februari 2015 turun menjadi 176.948 orang atau 5,94 persen pada februari 2016. Sementara itu jumlah angkatan kerja pada februari 2016 mencapai 2.978.238 orang, sedangkan pada februari 2015 lalu sebesar 2.974.014.
Capaian-capaian yang telah raih pun sudah sesuai dengan pancang-pancang yang telah ditanam dan cenderung mengarah kepada tren positif. Hal ini terlihat dari data BPS Riau, yakni jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis kemiskinan) di Riau pada posisi maret 2016 sebesar 515,40 ribu jiwa (7,98 persen) sedangkan pada posisi maret 2015 berjumlah 531,39 ribu jiwa (8,42 persen). Artinya, Penduduk miskin di Riau mengalami penurunan sebanyak 15,98 ribu jiwa atau sebesar 3,01 persen.
Pembangunan manusia di Riau pada tahun 2015 terusmengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya IndeksPembangunan Manusia (IPM) Riau. Pada tahun 2015, IPM Riau telah mencapai 70,84. Angka ini meningkat sebesar 0,51 poin dibandingkan dengan IPM Riau pada tahun 2014 yang sebesar 70,33.
Ditengah hambatan terhadap pelaksanaan APBD tahun anggaran 2015 yang lalu, Alhamdulillah kita masih dapat mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK-RI atas laporan pertanggung jawaban keuangan APBD tahun Anggaran 2015. Kita menyadari bahwa pelaksanaan APBD tahun 2015 belum sesuai dengan harapan kita semua, dimana serapan belanja kita baru mencapai 68 persen lebih, namun pada tahun 2016 ini kami telah bertekad akan meningkatkannya.

Ket. Poto. Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman hadir sekaligus menyerahkan Surat Keputusan Remisi HUT RI ke 71 Tahun 2016 Remisi Bagi Narapidanadi Lapas Kelas II Pekanbaru
Usai mengikuti upacara, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman hadir sekaligus menyerahkan Surat Keputusan Remisi HUT RI ke 71 Tahun 2016 secara simbolis di Lapas Kelas II Pekanbaru didampingi Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau DR. Ferdinand Siagian, SH M.M untuk menyerahkan secara simbolis remisi atau pemotongan masa tahanan yang merupakan tradisi oleh Kementerian Hukum dan HAM setiap tahunnya.
"Selamat bagi para pidana yang mendapatkan remisi, terutama yang mendapatkan remisi yang langsung bebas hari ini. Bagi yang belum mendapatkan remisi bersabar saja tahun depan masih ada lagi," singkat Andi Rachman yang memiliki jadwal padat saat HUT ke-71 RI ini dengan terburu-buru.
Sebagai kado perayaan HUT ke-71 Republik Indonesia (RI), sebanyak 4.563 narapidana (napi) se-Provinsi Riau diberikan remisi atau pemotongan masa tahanan. Bahkan, sebanyak 121 napi dari diantaranya akan langsung menghirup udara bebas tepat pada tanggal 17 Agustus 2016 ini. (Adv/humas)
"Kemerdekaan yang kita raih adalah jembatan untuk memakmurkan rakyat, untuk menegakkan keadilan, untuk membuat seluruh rakyat Indonesia meraih kemajuan bersama. Untuk mencapai semua itu, kita harus membangun," kata Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan di Istana Negara, 17 Agustus 2016.
Menurut Jokowi, pada tahun percepatan pembangunan ini, Pemerintah fokus pada tiga langkah terobosan untuk pengentasan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial. Ketiga langkah itu adalah: yang pertama, percepatan pembangunan infrastruktur. Yang kedua, penyiapan kapasitas produktif dan Sumber Daya Manusia. Ketiga, deregulasi dan debirokratisasi, sebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Percepatan pembangunan infrastruktur tersebut, baik infrastruktur logistik maupun infrastruktur strategis, tentu saja tidak melupakan kelestarian alam. Pemenuhan target rasio kelistrikan juga mengutamakan penggunaan energi baru dan terbarukan. Selain itu juga dilakukan percepatan pembangunan waduk dan embung untuk memperkuat program Ketahanan Air.
Bersamaan dengan pembangunan infrastruktur yang mengedepankan kelestarian alam itu, Pemerintah melakukan konservasi lahan gambut dan pencegahan pembakarannya. Pemerintah tidak ada toleransi pada pelaku pembakaran lahan gambut dan hutan karena tindakan itu termasuk kejahatan kemanusiaan.
Kebijakan Pelayanan Terpadu Daerah
Di era kompetisi global, pembangunan infrastruktur fisik saja belum cukup untuk mengatasi kemiskinan, mengatasi pengangguran, mengatasi ketimpangan dan kesenjangan sosial. Terlebih Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah dimulai yang berarti persaingan di Asia Tenggara akan semakin sengit.
Agar Indonesia bisa bersaing dalam kompetisi global maka pembangunan infrastruktur sosial, yaitu kapasitas produktif dan Sumber Daya Manusia (SDM) harus dipercepat. Dengan demikian Indonesia tidak hanya menjadi penonton dalam perlombaan ekonomi global, Indonesia harus menjadi ikut berlomba dan harus menjadi pemenang.
Secara khusus Pemerintah Pusat mengapresiasi terobosan-terobosan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka penyiapan kapasitas produktif Indonesia. Termasuk kesigapan daerah dalam percepatan pelaksanaan kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN).
Di sektor pendidikan, sekarang ini sedang dilakukan percepatan pembagian Kartu Indonesia Pintar di seluruh pelosok Tanah Air. Perhatian Pemerintah terutama diberikan kepada anak usia sekolah 6-21 tahun dari keluarga tidak mampu. Melalui KIP diberikan jaminan untuk mendapatkan layanan Pendidikan Dasar sampai Menengah, pendidikan formal dan non formal, termasuk untuk mendapatkan ketrampilan dari lembaga kursus/BLK.
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa tugas sebagai kepala daerah sangatlah berat. Presiden meminta kepala daerah bekerja keras demi mewujudkan kesejahteraan rakyat dan menjamin cukup pangan, air bersih, listrik serta akses pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat, berpedoman pada visi misi Presiden.
Dihalaman Kantor Gubernur Riau
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, saat menjadi Irup HUT Ke-71 Republik Indonesia, 17 Agustus 2016 ,"menegaskan, kemerdekaan merupakan anugerah yang didapat dari hasil perjuangan dan kerja keras para pejuang. Sehingga di hari peringatan kemerdekaan ini bisa dijadikan moment untuk Indodnesia membuktikan kerja nyata.
Dalam peringatan HUT ke-71 RI ini, ia juga mengaharapkan dijadikan sebagai intropeksi diri bagi semua masyarakat Riau, terutama bagaimana agar kemerdekaan yang diraih dengan susah payah oleh para pejuang dinegeri ini, bisa diisi dengan berbagai kegiatan positif, dan dapat mendukung berbagai program pemerintah dalam membangun.
"Karena kemerdekaan ini didapat oleh pejuang bukan dengan cara mudah yang telah banyak mengorbankan nyawa, harta dan sebagainya. Maka itu, isi kemerdekaan ini dengan sesuatu yang positif, yang bisa terus mengingat jasa-jasa para pahlawan dengan melanjutkan kerja nyata," tegas Andi Rachman.
Indonesia berdiri atas kerja sama yang kokoh dari berbagai lapisan Masyarakat dari berbagai suku yang tanpa menyerah, terus berkerja keras, untuk kemajuan dan perkembangan.
Berkat,kekompakan dan semangat tersebut Indonesia telah menjankan kenerdekaan selama 71 tahun. Dimana, semangat yang ada pada pejuang itu masih dapat dijadikan tauladan dalam pembangunan bagi rakyat Indonesia. Yaitu semangat pantang menyerah, persaudaraan yang kuat, menjunjung kepentingan bersama merupakan modal yang telah dimiliki bangsa Indonesia untuk menuju yang lebih baik.
Untuk memperkokoh dan terus memperjuangkan nilai-nilai perjuangan para pendahulu itu, pemerintaha daerah, khususnya Provinsi Riau terus mengesah percepatan pembangunan sebagai wujud Kerja Nyata. Diantaranya menuju pemerataan pembangunan Riau yang telah digesah dalam tahun 2016 ini. "Saatnya kita satukan tekat dan langkah bersama-sama untuk membangun Riau kedepan jauh lebih baik, rubah pradigma yang semula kita negara konsumtif berganti dengan produktif, Memperbaiki regulasi dan birokrasi secara masif seiring dengan perkembangan dan penerapan teknologi informasi dan telekomunikasi," ujar Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
Riau kedepan selalu membenah dan mewujudkan apa yang menjadi cita-cita provinsi Riau. Selalu membangun dan berkembang baik dalam peningkatan SDMnya maupun inprastruktur serta Masyarakatnya.
Ketika kita berhasil menciptakan sumber daya manusia yang tangguh dan mampu berdaya saing, kedepan bisa kita pastikan problem terbesar bangsa ini bisa teratasi misalnya kebodohan, pengangguran, kemiskinan maupun ketertinggalan. Bisa kita lihat pertumbuhan ekonomi di Riau bisa kita katan cukup melambat dan begitu juga dengan bangsa Indonesia ini sendiri.
Sementara itu, tantangan politik dan keamanan global juga semakin berat dan semakin beragam. Fenomena pergolakan politik di Timur Tengah, misalnya, berdampak pada ketidakstabilan kawasan dan memicu perluasan aksi terorisme di dunia termasuk di Ibukota negara kita.
Kedepan fokus kepada pemberantasan kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial. Dan dalam melakukan percepatan pembanguanan infrastruktur, mengkader SDM dan diregulasi dan debirokratisasi.
"Sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, kita harus bersenergi mendukung Nawacita dan melanjutkan program-program melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD," tambah Andi Rachman.
Melalui percepatan pembangunan infrastruktur, bangun sarana infrastruktur secara lebih merata di seluruh Tanah Air guna memperkuat konektivitas antarwilayah dan memperkecil ketimpangan dan kesenjangan sosial. Akselerasi pembangunan infrastruktur logistik meliputi jalan, pelabuhan, bandara. Sedangkan, akselerasi pembangunan infrastruktur strategis mencakup pembangkit listrik, telekomunikasi, irigasi, dan perumahan rakyat.
Indonesia berdiri atas kerja sama yang kokoh dari berbagai lapisan Masyarakat dari berbagai suku yang tanpa menyerah, terus berkerja keras, untuk kemajuan dan perkembangan.
Berkat kekompakan dan semangat tersebut Indonesia telah menjankan kenerdekaan selama 71 tahun. Dimana, semangat yang ada pada pejuang itu masih dapat dijadikan tauladan dalam pembangunan bagi rakyat Indonesia. Yaitu semangat pantang menyerah, persaudaraan yang kuat, menjunjung kepentingan bersama merupakan modal yang telah dimiliki bangsa Indonesia untuk menuju yang lebih baik.
Untuk memperkokoh dan terus memperkuangkan nilai-nilai perjuangan para pendahulu itu, pemerintaha daerah, khususnya Provinsi Riau terus mengesah percepatan pembangunan sebagai wujud Kerja Nyata. Diantaranya menuju pemerataan pembangunan Riau yang telah digesah dalam tahun 2016 ini.
Tahun lalu, 70 tahun Kemerdekaan Indonesia bertajuk Ayo Kerja!, tahun ini 71 tahun Indonesia mengusung tema "Kerja Nyata! jadi kerjanya harus nyata, tidak hanya slogan saja. Pemerintah Provinsi Riau tentunya akan memberikan kerja nyata pada marsrakat. Dimana merdeka artinya bebas tetapi harus dimaknai secara positif dalam mengisi kemerdekaan ini. Yaitu terus berkreasi, berinovasi, dan terus belajar untuk masa depan yang lebih baik
Semua ini sebagai wujud tanggung jawab terhadap negara dan bangsa yang kini berusia 71 tahun ini tentunya dapat mensejahterakan masyarakat serta merealisasikan harapan yang dicita-citakan. Tentunya ditahun ini kompetisi untuk kerja menjadi parameter dalam suatu keberhasilan, terutama Pemerintah Provinsi Riau akan ikut dalam kompetisi kerja sebagai tolak ukur prestasi mengevaluasi kinerja, maksimalisasi kerja ditahun ini, bisa dirasakan ditahun depan, capaian yang sudah diraih,
"Mari kita kerja nyata secara bersama-sama membangun dan merubah paradigma nasional, dari yang bersifat konsumtif menjadi produktif, dari yang bersifat Jawa sentris menjadi Indonesia sentris. Memperbaiki regulasi dan birokrasi secara masif seiring dengan perkembangan dan penerapan teknologi informasi dan telekomunikasi," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman
Bertepatan 17 Agustus 2016 Kementerian Dalam Negeri melalui Pemprov Riau ikut meluncurkan slogan Indonesia Kerja Nyata. "Pemerintah bisa dikatakan kuat, manakala ada kenyamanan dan keamanan yang dirasakan seluruh masyarakat, Termasuk kekuatan dalam ekonomi kerakyatan memegang peran penting .
Adanya kendala bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus dicarikan solusi bersama terutama hadirnya pemerintah. Kehadiran pemeintah dalam hal ini menjadi wajib untuk memberdayakan seluruh potensi masyarakat," Kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman
Dikatakan Gubri, tahun ini dibanding tahun sebelumnya berbeda, dengan slogan tersebut menjadi kebanggaan sendiri. Sekarang sudah tidak zamannya pemimpin tidak mau bekerja. Tetapi kini saatnya kerja nyata untuk masyarakat. Prestasi Pemprov Riau sebagai penyumbang PAD terbesar menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemprov Riau & masyarakatnya. Dengan kerja keras seluruh SKPD dan masyarakat Riau, cita-citanya di tahun depan ada perbaikan peringkat yang lebih baik.
Untuk menujukkan kerja nyata, tentunya diharapkan kerja sama yang baik lintas institusi maupun SKPD memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat, sehingga dapat memudahkan bagi masyarakat meningkatkan kesehatannya, serta kerja sama dalam membangun daerah peran masyarakat dan Pemerintah sangat di perlukan, sebagai joint Partner dalam upaya pencapaian target dalam satu semester.
Ket. Poto: Gubri Beserta Isteri, Forkopinda Beserta isteri, Konsul Malaysia dan Tamu Undangan Hadir pada Resepsi Kenegaraan HUT ke-71 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2016 di gedung daerah
"Kerja nyata pun akan segera ditetapkan diberi agar institusi, baik sekolah maupun aspek lain terutama ruang lingkup SKPD, berawal dari peran Pemeintah memberikan kerja nyata, tentunya memberikan efek timbal balik dari masyarakat juga memberikan sumbangsih kerja nyata terhadap
pembangunan daerah, sebagai rumah kita bersama," Ungkap Gubri yang Akrab disapa Andi Rahman
Sebagian pencapaian dari kerjasama dalam membangun provinsi Riau. Perekonomian Riau jika diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada triwulan satu tahun 2016 mencapai RP. 162,19 Triliun, tumbuh 2,34 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2015
"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi akhir tumah tangga sebesar 6,41 persen. Dari indikator PDRB, Provinsi riau menempati urutan ke-5 PDRB terbesar di Indonesia dan terbesar di Pulau Sumatera," Kata Andi Rahman
Bahkan dalam situasi terbatasnya penerbitan perizinan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi akibat belum disahkannya peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Riau masih berada di peringkat sepuluh besar dengan total realisasi investasi sebesar 18,110,42 Miliyar Rupiah dan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Siak, kita berhasil meraih juara 1 untuk kategori pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) terbaik untuk tingkat kabupaten Se Indonesia.
Kondisi Perekonomian yang semakin membaik telah dapat menurunkan jumlah pengangguran yaitu 199.769 orang atau 6,72 persen pada februari 2015 turun menjadi 176.948 orang atau 5,94 persen pada februari 2016. Sementara itu jumlah angkatan kerja pada februari 2016 mencapai 2.978.238 orang, sedangkan pada februari 2015 lalu sebesar 2.974.014.
Capaian-capaian yang telah raih pun sudah sesuai dengan pancang-pancang yang telah ditanam dan cenderung mengarah kepada tren positif. Hal ini terlihat dari data BPS Riau, yakni jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis kemiskinan) di Riau pada posisi maret 2016 sebesar 515,40 ribu jiwa (7,98 persen) sedangkan pada posisi maret 2015 berjumlah 531,39 ribu jiwa (8,42 persen). Artinya, Penduduk miskin di Riau mengalami penurunan sebanyak 15,98 ribu jiwa atau sebesar 3,01 persen.
Pembangunan manusia di Riau pada tahun 2015 terusmengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya IndeksPembangunan Manusia (IPM) Riau. Pada tahun 2015, IPM Riau telah mencapai 70,84. Angka ini meningkat sebesar 0,51 poin dibandingkan dengan IPM Riau pada tahun 2014 yang sebesar 70,33.
Ditengah hambatan terhadap pelaksanaan APBD tahun anggaran 2015 yang lalu, Alhamdulillah kita masih dapat mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK-RI atas laporan pertanggung jawaban keuangan APBD tahun Anggaran 2015. Kita menyadari bahwa pelaksanaan APBD tahun 2015 belum sesuai dengan harapan kita semua, dimana serapan belanja kita baru mencapai 68 persen lebih, namun pada tahun 2016 ini kami telah bertekad akan meningkatkannya.

Ket. Poto. Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman hadir sekaligus menyerahkan Surat Keputusan Remisi HUT RI ke 71 Tahun 2016 Remisi Bagi Narapidanadi Lapas Kelas II Pekanbaru
Usai mengikuti upacara, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman hadir sekaligus menyerahkan Surat Keputusan Remisi HUT RI ke 71 Tahun 2016 secara simbolis di Lapas Kelas II Pekanbaru didampingi Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau DR. Ferdinand Siagian, SH M.M untuk menyerahkan secara simbolis remisi atau pemotongan masa tahanan yang merupakan tradisi oleh Kementerian Hukum dan HAM setiap tahunnya.
"Selamat bagi para pidana yang mendapatkan remisi, terutama yang mendapatkan remisi yang langsung bebas hari ini. Bagi yang belum mendapatkan remisi bersabar saja tahun depan masih ada lagi," singkat Andi Rachman yang memiliki jadwal padat saat HUT ke-71 RI ini dengan terburu-buru.
Sebagai kado perayaan HUT ke-71 Republik Indonesia (RI), sebanyak 4.563 narapidana (napi) se-Provinsi Riau diberikan remisi atau pemotongan masa tahanan. Bahkan, sebanyak 121 napi dari diantaranya akan langsung menghirup udara bebas tepat pada tanggal 17 Agustus 2016 ini. (Adv/humas)
Editor | : | TIS-HUMAS |
Kategori | : | Pekanbaru |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan