
FKMKI gelar Konferensi Pers
Program RTMPE, Program Pro Rakyat Oleh Bupati Kampar Didukung Mahasiswa Kampar Se-Indonesia
Sabtu 16 Juli 2016, 23:10 WIB

ADVETORIAL
BANGKINANG. Riaumadani. com - Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE ) yang digagas oleh Bupati Kampar, H. Jefry Noer, mendapatkan dukungan dari kalangan mahasiswa.
Hal itu disampaikan ketika Forum Komunikasi Mahasiswa Kampar se-Indonesia (FKMKI) menggelar konfersi pers di kolam pancing Gadis Kecil, Desa Salo, Jumat (14/7/2016).
Forum Komunikasi Mahasiswa Kampar se-Indonesia (FKMKI) sangat mendukung Pemerintah Kabupaten Kampar dalam memajukan Kampar lewat program Lima Pilar Pembangunan yang diimplementasikan melalui program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).
Hadir dalam kesempatan itu beberapa perwakilan mahasiswa Kampar dari berbagai kota di Indonesia seperti Ikatan Pelalajar Mahasiswa Kampar Batobo (IPMK) Bandung, Ikatan Pelajar Riau Yogjakarta (IPRY-KK), Persatuan Pelajar Mahasiswa Kampar (PPMK) Surabaya, Ikatan Pelajar Mahasiswa Kampar Sumatera Barat (IPMK-SM), Persatuan Pelajar Mahasiswa Kampar Malang (PPMK-Malang), Himpunan Keluarga Pelajar Mahasiswa Kampar Bogor (HIKAPEMAKA-Bogor) serta Himpunan Keluarga Pelajar Mahasiswa Kampar (HKPMK) Solo.
Sebagai mahasiswa, FKMKI mengaku telah melakukan beberapa pengkajian terkait program RTMPE. "Kita sangat tertarik dan mendukung program yang Pemerintah lakukan sekarang ini, program yang membangun perekonomian masyarakat," ungkap Ikhsan.
Lebih lanjut Ihsan mengungkapkan bahwa FKMKI secara jernih dan independent melihat program pengentasan kemiskinan, kebodohan pengangguran serta pemberantasan rumah-rumah kumuh sudah dapat secara langsung dinikmati hasilnya oleh masyarakat di berbagai di desa di Kampar.
"Adalah hal mustahil jika segala kebijakan dan program yang telah digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar selama ini tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," jelas Ihsan.

Ditambahkannya, FKMI menilai dalam masa Pemerintahan Bupati Kampar, H. Jefry Noer selama 4 tahun lebih secara proporsional. Katanya lagi, maka dengan ini, FKMKI mengakui ada kelemahan dan kekurangan di sana-sini. Namun, akan sangat naif menilai bahwa program lima pilar pembangun bupat Kampar hanya menghaslkan keburukan serta anya untuk kepentngtan bupati dan para kroninya seperti yang senantiasa dibicarakan oleh sejumlah kalangan termasuk sebagian kalangan mahasiswa.
Ikhsan menambahkan program Rumah tangga Mandiri Pangan dan Energi patut dan layak jadi acuan sekaligus diaplikasikan mahasiswa yang sedang belajar maupun alumni di Kampus yang tersebar di Indonesia. Selain itu ini merupakan tambahan penghasilan bagi mahasiswa, agar tidak lagi meminta biaya dari orang tua ungkap Ikhsan.
"Berdasarkan kajian dan diskusi kawan-kawan FKMKI, program RTMPE sudah banyak dirasa manfaatnya oleh masyarakat. FKMI pun mengakui serta siap memberikan masukan dan kritik untuk setiap kelemahan dan kekurang pemerintahan bupati Jefry Noer itu," bebernya lagi.
Semenatara itu, Muhammad Putra, Ketua IPMK Kota Padang berpendapat program lima pilar pembangunan yang telah dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kampar telah membuahkan hasil dan menyentuh masyarakat di lapisan bawah. Ditegaskan oleh Putra bahwa program lima pilar ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sehingga telah banyak pula mendongkrak taraf perekonomian masyarakat.
"Program RTMPE, pelatihan pertanian terpadu, pelatihan jahit menjahit dan layanan kesehatan 24 jam di seluruh pelosok Kampar telah benar-benar dirasakan manfaat oleh masyarakat," jelas Putra.
Lebih lanjut Putra menjegaskan tidak berlebihan FKMKI mengatakan dengan lantang bahwa setiap orang yang menentang paket-paket kebijakan pengentasan kemisikanan, kebodohan pengangguran dan rumah-rumah kumuh yang dikemas dalam Lima pilar pembangunan yang dikerucutkan pada 3 zero (zero kemiskinan, penganguran dan rumah-rumah kumuh) sama artinya menentang rakyat itu sendiri.
"Selama ini, setiap kebijakan yang diluncurkan oleh bupati-bupati sebelumnya kurang dirasa oleh masyarakat terutama masyarakat miskin. Hanya pada periode Bupati Jefry Noer ini masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari kebijakan yang pro rakyat," ungkap dia lagi.
Dalam pandangan dan pernyataan sikap terhadap Pemerintah saat ini, pola RTMPE menjadi perhatian mahasiswa asal Kabupaten Kampar se-Indonesia.
''Daerah lain belum menemukan jawaban atas tantangan MEA yang tengah berlangsung, akan tetapi Pemerintah Kampar sudah memiliki dan memberikan solusi untuk perekonomian masyarakat Kampar dengan program pro rakyat,'' sambung mahasiswa STIE Bangkinangyang tak mau kalah dari temannya.
Lebih lanjut, FKMKI menyatakan perekonomian masyarakat kampar sekarang ini mulai membaik dengan program 5 pilar Bupati Kampar Jefry Noer yang dikerucutkan menjadi 3 Zero yakni zero kemiskinan, pengangguran dan rumah-rumah kumuh.

Sebelummnya Bupati Kampar Menjelaskan kepada Forum Komunikasi Mahasiswa Kampar se-Indonesia (FKMKI),"RTMPE adalah program berupa pengelolaan lahan hanya seluas 1.000 meter persegi namun sudah dapat untuk memenuhi kebutuhan tiap rumah tangga, Di dalam lahan seluas itu, masyarakat diajarkan untuk memelihara enam ekor sapi yang kemudian kotorannya diolah menjadi biogas, pupuk berat dan pupuk cair serta urinennya dijadikan bio urine,''kata dia
Jefry Noer menjelaskan lebih jauh bahwa Pupuk itu sendiri digunakan untuk menyuburkan berbagai jenis tanaman sayuran yang juga berada di lahan RTMPE seperti cabai, Biogas ini merupakan rangkaian kegiatan dari program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).
Idenya menggarap program RTMPE sebelumnya tidak banyak dimengerti oleh berbagai kalangan, termasuk kalangan pemerintahan daerah sendiri.
Program RTMPE tidak hanya untuk menekan kemiskinan, namun juga menekan pengangguran. Program ini fokus ditujukan untuk masyarakat miskin dan kurang mampu di Kabupaten Kampar dalam meningkatkan ekonominya sekaligus membantu Pemerintah dalam program hemat energy.
"RTMPE ini diawali dengan pengolahan lahan 1.000 meter persegi yang mana di dalamnya terdapat 6 ekor sapi, ayam petelur, ikan lele, berbagai tanaman sayur mayur, bawang merah dan cabai merah, termasuk juga rumah jamur sebagai pendukung peningkatan ekonomi masyarakat dan mampu menjadikan masyarakat petani di Kabupaten Kampar menjadi Kaya dan masuk surga," terang Jefry Noer.
Lebih jauh Jefry Noer mengatakan, idenya menggarap program RTMPE sebelumnya tidak banyak dimengerti oleh berbagai kalangan, termasuk kalangan pemerintahan daerah sendiri. Jeffry Noer mengatakan, ia menggagas program RTMPE tidak hanya untuk menekan kemiskinan, namun juga menekan pengangguran.
Program RTMPE adalah program berupa pengelolaan lahan hanya seluas 1.000 meter persegi namun sudah dapat untuk memenuhi kebutuhan tiap rumah tangga. Di dalam lahan seluas itu, masyarakat diajarkan untuk memelihara enam ekor sapi yang kemudian kotorannya diolah menjadi biogas, pupuk berat dan pupuk cair serta urinennya dijadikan bio urine.
Melalui program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi, Pemerintah Kabupaten Kampar membimbing masyarakat memanfaatkan kotoran sapi jadi biogas dan air seninya jadi pupuk pungkas Jefry Noer. (ADV-hms)
BANGKINANG. Riaumadani. com - Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE ) yang digagas oleh Bupati Kampar, H. Jefry Noer, mendapatkan dukungan dari kalangan mahasiswa.
Hal itu disampaikan ketika Forum Komunikasi Mahasiswa Kampar se-Indonesia (FKMKI) menggelar konfersi pers di kolam pancing Gadis Kecil, Desa Salo, Jumat (14/7/2016).
Forum Komunikasi Mahasiswa Kampar se-Indonesia (FKMKI) sangat mendukung Pemerintah Kabupaten Kampar dalam memajukan Kampar lewat program Lima Pilar Pembangunan yang diimplementasikan melalui program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).
Hadir dalam kesempatan itu beberapa perwakilan mahasiswa Kampar dari berbagai kota di Indonesia seperti Ikatan Pelalajar Mahasiswa Kampar Batobo (IPMK) Bandung, Ikatan Pelajar Riau Yogjakarta (IPRY-KK), Persatuan Pelajar Mahasiswa Kampar (PPMK) Surabaya, Ikatan Pelajar Mahasiswa Kampar Sumatera Barat (IPMK-SM), Persatuan Pelajar Mahasiswa Kampar Malang (PPMK-Malang), Himpunan Keluarga Pelajar Mahasiswa Kampar Bogor (HIKAPEMAKA-Bogor) serta Himpunan Keluarga Pelajar Mahasiswa Kampar (HKPMK) Solo.
Sebagai mahasiswa, FKMKI mengaku telah melakukan beberapa pengkajian terkait program RTMPE. "Kita sangat tertarik dan mendukung program yang Pemerintah lakukan sekarang ini, program yang membangun perekonomian masyarakat," ungkap Ikhsan.
Lebih lanjut Ihsan mengungkapkan bahwa FKMKI secara jernih dan independent melihat program pengentasan kemiskinan, kebodohan pengangguran serta pemberantasan rumah-rumah kumuh sudah dapat secara langsung dinikmati hasilnya oleh masyarakat di berbagai di desa di Kampar.
"Adalah hal mustahil jika segala kebijakan dan program yang telah digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar selama ini tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," jelas Ihsan.

Ditambahkannya, FKMI menilai dalam masa Pemerintahan Bupati Kampar, H. Jefry Noer selama 4 tahun lebih secara proporsional. Katanya lagi, maka dengan ini, FKMKI mengakui ada kelemahan dan kekurangan di sana-sini. Namun, akan sangat naif menilai bahwa program lima pilar pembangun bupat Kampar hanya menghaslkan keburukan serta anya untuk kepentngtan bupati dan para kroninya seperti yang senantiasa dibicarakan oleh sejumlah kalangan termasuk sebagian kalangan mahasiswa.
Ikhsan menambahkan program Rumah tangga Mandiri Pangan dan Energi patut dan layak jadi acuan sekaligus diaplikasikan mahasiswa yang sedang belajar maupun alumni di Kampus yang tersebar di Indonesia. Selain itu ini merupakan tambahan penghasilan bagi mahasiswa, agar tidak lagi meminta biaya dari orang tua ungkap Ikhsan.
"Berdasarkan kajian dan diskusi kawan-kawan FKMKI, program RTMPE sudah banyak dirasa manfaatnya oleh masyarakat. FKMI pun mengakui serta siap memberikan masukan dan kritik untuk setiap kelemahan dan kekurang pemerintahan bupati Jefry Noer itu," bebernya lagi.
Semenatara itu, Muhammad Putra, Ketua IPMK Kota Padang berpendapat program lima pilar pembangunan yang telah dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kampar telah membuahkan hasil dan menyentuh masyarakat di lapisan bawah. Ditegaskan oleh Putra bahwa program lima pilar ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sehingga telah banyak pula mendongkrak taraf perekonomian masyarakat.
"Program RTMPE, pelatihan pertanian terpadu, pelatihan jahit menjahit dan layanan kesehatan 24 jam di seluruh pelosok Kampar telah benar-benar dirasakan manfaat oleh masyarakat," jelas Putra.
Lebih lanjut Putra menjegaskan tidak berlebihan FKMKI mengatakan dengan lantang bahwa setiap orang yang menentang paket-paket kebijakan pengentasan kemisikanan, kebodohan pengangguran dan rumah-rumah kumuh yang dikemas dalam Lima pilar pembangunan yang dikerucutkan pada 3 zero (zero kemiskinan, penganguran dan rumah-rumah kumuh) sama artinya menentang rakyat itu sendiri.
"Selama ini, setiap kebijakan yang diluncurkan oleh bupati-bupati sebelumnya kurang dirasa oleh masyarakat terutama masyarakat miskin. Hanya pada periode Bupati Jefry Noer ini masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari kebijakan yang pro rakyat," ungkap dia lagi.
Dalam pandangan dan pernyataan sikap terhadap Pemerintah saat ini, pola RTMPE menjadi perhatian mahasiswa asal Kabupaten Kampar se-Indonesia.
''Daerah lain belum menemukan jawaban atas tantangan MEA yang tengah berlangsung, akan tetapi Pemerintah Kampar sudah memiliki dan memberikan solusi untuk perekonomian masyarakat Kampar dengan program pro rakyat,'' sambung mahasiswa STIE Bangkinangyang tak mau kalah dari temannya.
Lebih lanjut, FKMKI menyatakan perekonomian masyarakat kampar sekarang ini mulai membaik dengan program 5 pilar Bupati Kampar Jefry Noer yang dikerucutkan menjadi 3 Zero yakni zero kemiskinan, pengangguran dan rumah-rumah kumuh.

Sebelummnya Bupati Kampar Menjelaskan kepada Forum Komunikasi Mahasiswa Kampar se-Indonesia (FKMKI),"RTMPE adalah program berupa pengelolaan lahan hanya seluas 1.000 meter persegi namun sudah dapat untuk memenuhi kebutuhan tiap rumah tangga, Di dalam lahan seluas itu, masyarakat diajarkan untuk memelihara enam ekor sapi yang kemudian kotorannya diolah menjadi biogas, pupuk berat dan pupuk cair serta urinennya dijadikan bio urine,''kata dia
Jefry Noer menjelaskan lebih jauh bahwa Pupuk itu sendiri digunakan untuk menyuburkan berbagai jenis tanaman sayuran yang juga berada di lahan RTMPE seperti cabai, Biogas ini merupakan rangkaian kegiatan dari program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).
Idenya menggarap program RTMPE sebelumnya tidak banyak dimengerti oleh berbagai kalangan, termasuk kalangan pemerintahan daerah sendiri.
Program RTMPE tidak hanya untuk menekan kemiskinan, namun juga menekan pengangguran. Program ini fokus ditujukan untuk masyarakat miskin dan kurang mampu di Kabupaten Kampar dalam meningkatkan ekonominya sekaligus membantu Pemerintah dalam program hemat energy.
"RTMPE ini diawali dengan pengolahan lahan 1.000 meter persegi yang mana di dalamnya terdapat 6 ekor sapi, ayam petelur, ikan lele, berbagai tanaman sayur mayur, bawang merah dan cabai merah, termasuk juga rumah jamur sebagai pendukung peningkatan ekonomi masyarakat dan mampu menjadikan masyarakat petani di Kabupaten Kampar menjadi Kaya dan masuk surga," terang Jefry Noer.
Lebih jauh Jefry Noer mengatakan, idenya menggarap program RTMPE sebelumnya tidak banyak dimengerti oleh berbagai kalangan, termasuk kalangan pemerintahan daerah sendiri. Jeffry Noer mengatakan, ia menggagas program RTMPE tidak hanya untuk menekan kemiskinan, namun juga menekan pengangguran.
Program RTMPE adalah program berupa pengelolaan lahan hanya seluas 1.000 meter persegi namun sudah dapat untuk memenuhi kebutuhan tiap rumah tangga. Di dalam lahan seluas itu, masyarakat diajarkan untuk memelihara enam ekor sapi yang kemudian kotorannya diolah menjadi biogas, pupuk berat dan pupuk cair serta urinennya dijadikan bio urine.
Melalui program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi, Pemerintah Kabupaten Kampar membimbing masyarakat memanfaatkan kotoran sapi jadi biogas dan air seninya jadi pupuk pungkas Jefry Noer. (ADV-hms)
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan