Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
  • Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi   ●   
  • Pemerintah Kabupaten Bengkalis Berikan Layanan Akta Kelahiran Door To Door   ●   
KORAMIL 04 ADAKAN KOMSOS
Tingkatkan Kewaspadaan Proxy War, Koramil 04 Pasir Penyu Komsos Bersama KBT, PPM dan FKPPI
Jumat 10 Juni 2016, 22:45 WIB
Danramil 04 Pasir Penyu Kapten Inf Antoni Saragih di dampingi Komandan RYP PPM Rayon 04 Budi Darma Saragih.S.Sos beserta anggota elemen KBT-P

AIR MOLEK,INHU. Riaumadani.com - Bertempat di aula Markas Komando Rayon Militer (Makoramil) Rayon 04 Pasir Penyu, jajaran TNI Koramil 04 Jumat (10/06/16) mengadakan Komunikasi Sosial (Komsos), Acara berlangsung mulai pukul 09:00 sampai dengan pukul 11: 30 wib.

Acara dihadiri oleh personel Bintara Bina Desa (Babinsa), Gabungan Tenaga Bina Desa (Gabinsa), dan Komandan Pos (Danpos) bersama unsur Keluarga Besar Tentara-Polri (KBT-P) Pemuda Panca Marga (PPM) dan Forum Komunikasi Putra Putri Indonesia (FKPPI) sekecamatan Pasir Penyu, Lirik, Sungai Lala, Lubuk Batu Jaya, Kelayang dan Rakit Kulim

Dalam kesempatan itu Danramil 04 Pasir Penyu Kapten Inf Antoni Saragih di dampingi Komandan RYP PPM Rayon 04 Budi Darma Saragih menegaskan, bahwa,"melalui kegiatan penyelenggaraan  Komsos dengan komponen masyarakat kita tingkatkan wawasan kebangsaan dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan.

Mari kita jadikan bulan suci Ramadhan ini sebagai moment yang baik untuk menjalin rasa persaudaraan dan terus melakukan kegiatan-kegiatan terpuji dilingkungan kita masing-masing," tegasnya.

Disebutkannya, PPM dan FKPPI adalah ujung tombak TNI, oleh karenanya segala persoalan yang terjadi dilingkungan kita agar dilakukan monitor lapangan dan segera dilaporkan kepada Babinsa untuk diteruskan atau ditindaklanjuti, baik itu permasalahan Kebakaran Lahan Hutan (Karlahut), penyalahgunaan dan pengedaran Narkoba, Pornografi, Pornoaksi, gerakan Separatis, Idiologi, paham Komunis, serta persoalan yang menyangkut keamanan ketertiban dan persoalan-persoalan lainnya yang menyangkut sosial kemasyarakatan,"sebutnya.

Masalah proxy war menyangkut Narkoba beber Danramil, adalah tanggung jawap semua elemen bangsa, Narkoba adalah bentuk penjajahan baru, ini sudah tidak murni bisnis akan tetapi memang ada unsur kesengajaan untuk menghancurkan bangsa.

Selain itu kebebasan internet sebagai jendela dunia bagi usia dini, juga merupakan salah satu penyebaran Pornografi yang bila tidak dilakukan edukasi dan proteksi dengan benar, maka tidak tertutup kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya Pornoaksi seperti kecendrungan atau dorongan untuk melakukan pelecehan seksual, pemerkosaan bahkan pembunuhan sebagaimana banyak diberitakan dimedia massa tentang pemerkosaan pada usia sekolah secara bergilir kemudian membunuhnya dengan memasukan gagang cangkul ke alat vital sikorban, ini yang membuat kita semakin miris,"bebernya.

Ditandaskannya, mengenai pemahaman Idiologi pancasila mari kita sampaikan secara garis besar kelingkungan kita masing-masing agar para anak bangsa memiliki rasa cinta terhadap NKRI.

Selain itu mengenai paham Komunis, pimpinan TNI minta agar Komunis tidak boleh hidup di Indonesia, sebagaimana Tap MPR tentang Komunis sebagai organisasi terlarang belum dicabut," tandas Kapten Antoni Saragih.

Hal senada disampaikan Hamdan Siregar wakil ketua PPM Indragiri Hulu (Inhu), ia mengajak agar elemen KBT-Polri untuk ikut bersama-sama memerangi Narkoba dan gerakan gerakan terlarang,"ajaknya.

Selain itu, Ungkap Hamdan, masalah faktor ekonomi  dan kemiskinan merupakan salah satu lahan subur untuk menjadikan generasi bangsa ini terlibat didalam organisasi terlarang atau gerakan separatis dan memungkinkan para generasi muda juga ikut terjerumus dalam sindikat pengguna dan penjualan Narkotika dengan dalih untuk merubah ekonomi karena tergiur pendapatan atau keuntungan yang besar,"ungkap Hamdan Siregar yang juga aktivis Pembela Tanah Air (Peta). **





Editor : Laporan Arsyad Glembo
Kategori : Inhu
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top