Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Forum Pembaruan Kebangsaan
Masyarakat Kabupaten Rohil Bebas Konflik Atar Etnis
Selasa 12 April 2016, 23:06 WIB
Plt Sekda, Surya Arfan, memberikan penjelasan kepada peserta Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten Rohil, belum lama ini.

BAGAN SIAPIAPI. Riaumadani.com - Kabupaten Rokan Hilir, sejak terpisah dari Bengkalis tahun 1999 lalu, sampai saat ini masih dalam situasi aman dan kondusif, bahkan belum pernah terjadi konflik sosial antar etnis.

"Memang Rohil saat masih berada di Kabupaten Bengkalis dulunya sering terjadi konflik antar suku, tapi sekarang sejak terpisah tidak pernah lagi terjadi perang antar etnis," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Rohil, Suandi, usai membuka kegiatan Sosialisasi Percepatan Proses Pembauran Bagi Masyarakat dan Pemberian Tanda Penghargaan Pembaruan Tahun 2016 di Bagansiapiapi, Selasa (12/4/2016).

Menurutnya, kegiatan Forum Pembaruan Kebangsaan ini merupakan program dari Kesbangpol Provinsi Riau yang sengaja dilaksanakan di Rohil mengingat daerah itu memiliki banyak ras, suku dan agama.

"Untuk peserta dalam kegiatan ini terdiri dari berbagai etnis yang ada di Rohil mulai dari Suku Melayu, Jawa, Minang, Tionghoa, Batak, Tapanuli, Nias dan Bugis dengan jumlah sebanyak 60 orang," katanya.

Adapun tujuan kegiatan tersebut, terangnya untuk menyatukan persepsi, sehingga tidak terjadi konflik sosial, kemudian antar suku juga diharapkan bisa saling membaur, saling toleransi, dan mengerti bahasa maupun adat istiadat.

"Apabila sudah memahami semua itu kedepan diharapkan tidak menimbulkan konflik sosial baik yang terjadi dilingkungan sekitar maupun keluarga," tuturnya.

Selain itu, forum ini juga bertujuan untuk mencegah timbulnya diskriminasi antar suku dan perbedaan kepentingan.

"Selama Rohil berdiri telah membuktikan pembaruan warga, misalnya dalam pelaksanaan MTQ kita mengikutsertakan seluruh etnis dalam kegiatan Pawai Taaruf, begitu juga kalau ada acara Paguyuban Jawa seluruh suku diundang, termasuk malam perayaan Tahun Baru Imlek, Malam Cap Go Meh, Ritual Bakar Tongkang pemerintah juga hadir bersama masyarakat dari berbagai etnis."jelas Suandi

Inilah menunjukkan bahwa perlunya satu persepsi antar suku dalam membangun Rohil sekaligus mencegah dan menghindari konflik sosial,"jelasnya.(adv/hms)




Editor : ishaq.y.hr
Kategori : Rohil
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top