
Gawatt....100 Ribu Penduduk Riau Pecandu
Dirjen Imigrasi Kemenkumham RI, Irjen Pol Ronny F Sompie, memberi keterangan terkait penanganan narkoba di Lapas.
Peredaran Narkoba, Diluar dan Dalam Lapas Sangat Mengkhawatirkan
Rabu 06 April 2016, 06:14 WIB

PEKANBARU. Riaumadani. com - Tingkat peredaran narkoba di Provinsi Riau sangat sangat mengancam generasi muda bahkandi lembaga pemasyarakatan dan rumah tahananpun, dinilai sudah berada pada tingkat mengkhawatirkan.
Tidak hanya di lingkungan Peredaran narapidana dan warga binaan, aksi peredaran narkoba itu juga telah melibatkan oknum petugas. Kondisi ini terjadi merata di hampir seluruh wilayah di Tanah Air, termasuk Provinsi Riau.
Untuk Riau, permasalahan seputar Lapas dan Rutan ini semakin kompleks, karena sudah mengalami over kapasitas hingga mencapai 288 persen.
Kondisi itu terungkap dalam rapat koordinasi 'Perang Melawan Narkoba di Lapas' yang digelar Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau, Selasa (5/4/2016).
Rapat tersebut dipimpin langusng Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI, Irjen Pol Ronny Franky Sompie, didampingi Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Ferdinand Siagian, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Hermansyah.SIK dan Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi Riau, Kombes Pol Ali Pranaka.
Menurut Ronny, Riau memiliki 14 Lapas dan Rutan, dengan kemampuan daya tampung sebanyak 3.101 orang. Namun jumlah tahanan saat ini sudah mencapai 8.397. Artinya, ada kelebihan 5.836 orang sehingga persentase over kapasitas mencapai 288 persen.
"Bisa dibayangkan para napi dan tahanan ini berada di ruang sel yang sudah tidak mencukupi. Ini menjadi bagian diskusi bersama kita selanjutnya,"ujarnya.
Menyikapi hal tersebut, lanjutnya, pemerintah akan membangun atau memperluas Lapas dan Rutan. Namun harus dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan negara.
Ronny juga menyorot maraknya pengedar narkoba yang bermain dari balik jeruji sel Lapas dan Rutan. Menurutnya, kondisi ini terjadi karena suplai barang haram tersebut berbanding lurus dengan keterlibatan napi atau warga binaan. Sehingga perlu penanganan supaya suplai tersebut bisa dihentikan.
Sementara terkait dugaan keterlibatan oknum aparat pemerintah dalam penyalahgunaan narkotika, baik sebagai pengguna ataupun turut terlibat dalam penyebarannya, terbukti bukan isapan jempol belaka. Setidaknya, banyaknya tahanan narkotika juga membuat oknum turut hanyut dalam bisnis atau pun menjadi korban narkotika.
Terkait hal itu, Kakawanwil Kemenkumham Riau, Ferdinand Siagian, mengatakan, sejauh ini pihaknya telah memberhentikan empat pegawai di lingkungannya karena permasalahan tersebut. "Ini merupakan sikap tegas kita," ujarnya.
Selain itu, aksi penyeludupan barang haram itu ke dalam Lapas dan Rutan, juga menjadi perhatian serius pihaknya. Menurutnya, aksi itu masih bisa terjadi, karena jumlah tahanan yang membludak dan tidak sebanding dengan jumlah petugas di Lapas.
Sedangkan Direktur Res Narkoba Polda Riau Kombes Pol Hermansyah,SIK mengatakan dari sejumlah perkara narkoba yang diungkap selalu mengarah ke Lapas.
"Setelah kita 'check' ada hubungannya ke Lapas, tapi kami selalu berkoordinasi. Selama ini tidak ada kesulitan dan berjalan lancar. Bahkan Lapas menyediakan tempat untuk pemeriksaan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNNP Riau, Kombes Ali Pranaka mengatakan, dari total 6 juta penduduk Riau, sebanyak 100 ribu di antaranya merupakan pecandu narkotika.
Penyebabnya antara lain faktor ekonomi. Sejauh ini Riau sebagai 'Provinsi Kaya' tidak memberikan kontribusi yang banyak tehadap perkembangan masyarakatnya. Masih banyak kawasan yang dinyatakan miskin. Melalui faktor inilah kemudian narkotika masuk ke sel-sel kelompok masyarat.
"Seharusnya melalui Dinas Sosial bisa memapping (kantong-kantong kemiskinan). Diberi pelatihan-pelatihan untuk bisa berusaha mandiri. Hidup tidak harus dibiayai dengan narkotika. Masih banyak kegiatan dan aktifitas lainnya yang bisa menghidupi kita," sarannya.
133 Diringkus Terpisah, Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo menungkapkan, selama pelaksanaan Operasi Berantas Sikat Narkoba (Bersinar) Siak 2016, Polda Riau dan jajaran telah meringkus 133 orang tersangka narkoba.
Dikatakan, 133 tersangka narkoba tersebut diamankan dari 99 Laporan Polisi yang masuk. Terdapat penambahan 22 LP dari hari sebelumnya.
"Dalam operasi ini, Polda Riau dan jajaran akan menerapkan Tindak Pidana Pencucian Uang. Dengan demikian, bandar dan sindikat bisa diputus mata rantai peredarannya," sebut Guntur.
Selain mengamankan para tersangka, sebut Guntur, polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari berbagai macam jenis narkoba. "Barang bukti yang kita sita berupa 2.467,60 gram sabu-sabu, 1.482,70 gram daun ganja kering, 251 butir pil ekstasi, dan 160 butir pil Happy Five," lanjut Guntur.
Ditambahkan, Polda Riau tidak henti-hentinya menghimbau masyarakat yang sudah terlanjut terjerat narkoba, untuk melapor ke polisi ataupun BNN provinsi/kabupaten/kota.
"Pecandu yang melapor tidak akan ditindak, melainkan direhabilitasi. Sejauh ini, sudah dilakukan 11 kali assesment terhadap pecandu narkoba dan dilakukan pula 11 kali rehabilitasi," pungkas Guntur.**
Tidak hanya di lingkungan Peredaran narapidana dan warga binaan, aksi peredaran narkoba itu juga telah melibatkan oknum petugas. Kondisi ini terjadi merata di hampir seluruh wilayah di Tanah Air, termasuk Provinsi Riau.
Untuk Riau, permasalahan seputar Lapas dan Rutan ini semakin kompleks, karena sudah mengalami over kapasitas hingga mencapai 288 persen.
Kondisi itu terungkap dalam rapat koordinasi 'Perang Melawan Narkoba di Lapas' yang digelar Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau, Selasa (5/4/2016).
Rapat tersebut dipimpin langusng Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI, Irjen Pol Ronny Franky Sompie, didampingi Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Ferdinand Siagian, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Hermansyah.SIK dan Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi Riau, Kombes Pol Ali Pranaka.
Menurut Ronny, Riau memiliki 14 Lapas dan Rutan, dengan kemampuan daya tampung sebanyak 3.101 orang. Namun jumlah tahanan saat ini sudah mencapai 8.397. Artinya, ada kelebihan 5.836 orang sehingga persentase over kapasitas mencapai 288 persen.
"Bisa dibayangkan para napi dan tahanan ini berada di ruang sel yang sudah tidak mencukupi. Ini menjadi bagian diskusi bersama kita selanjutnya,"ujarnya.
Menyikapi hal tersebut, lanjutnya, pemerintah akan membangun atau memperluas Lapas dan Rutan. Namun harus dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan negara.
Ronny juga menyorot maraknya pengedar narkoba yang bermain dari balik jeruji sel Lapas dan Rutan. Menurutnya, kondisi ini terjadi karena suplai barang haram tersebut berbanding lurus dengan keterlibatan napi atau warga binaan. Sehingga perlu penanganan supaya suplai tersebut bisa dihentikan.
Sementara terkait dugaan keterlibatan oknum aparat pemerintah dalam penyalahgunaan narkotika, baik sebagai pengguna ataupun turut terlibat dalam penyebarannya, terbukti bukan isapan jempol belaka. Setidaknya, banyaknya tahanan narkotika juga membuat oknum turut hanyut dalam bisnis atau pun menjadi korban narkotika.
Terkait hal itu, Kakawanwil Kemenkumham Riau, Ferdinand Siagian, mengatakan, sejauh ini pihaknya telah memberhentikan empat pegawai di lingkungannya karena permasalahan tersebut. "Ini merupakan sikap tegas kita," ujarnya.
Selain itu, aksi penyeludupan barang haram itu ke dalam Lapas dan Rutan, juga menjadi perhatian serius pihaknya. Menurutnya, aksi itu masih bisa terjadi, karena jumlah tahanan yang membludak dan tidak sebanding dengan jumlah petugas di Lapas.
Sedangkan Direktur Res Narkoba Polda Riau Kombes Pol Hermansyah,SIK mengatakan dari sejumlah perkara narkoba yang diungkap selalu mengarah ke Lapas.
"Setelah kita 'check' ada hubungannya ke Lapas, tapi kami selalu berkoordinasi. Selama ini tidak ada kesulitan dan berjalan lancar. Bahkan Lapas menyediakan tempat untuk pemeriksaan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNNP Riau, Kombes Ali Pranaka mengatakan, dari total 6 juta penduduk Riau, sebanyak 100 ribu di antaranya merupakan pecandu narkotika.
Penyebabnya antara lain faktor ekonomi. Sejauh ini Riau sebagai 'Provinsi Kaya' tidak memberikan kontribusi yang banyak tehadap perkembangan masyarakatnya. Masih banyak kawasan yang dinyatakan miskin. Melalui faktor inilah kemudian narkotika masuk ke sel-sel kelompok masyarat.
"Seharusnya melalui Dinas Sosial bisa memapping (kantong-kantong kemiskinan). Diberi pelatihan-pelatihan untuk bisa berusaha mandiri. Hidup tidak harus dibiayai dengan narkotika. Masih banyak kegiatan dan aktifitas lainnya yang bisa menghidupi kita," sarannya.
133 Diringkus Terpisah, Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo menungkapkan, selama pelaksanaan Operasi Berantas Sikat Narkoba (Bersinar) Siak 2016, Polda Riau dan jajaran telah meringkus 133 orang tersangka narkoba.
Dikatakan, 133 tersangka narkoba tersebut diamankan dari 99 Laporan Polisi yang masuk. Terdapat penambahan 22 LP dari hari sebelumnya.
"Dalam operasi ini, Polda Riau dan jajaran akan menerapkan Tindak Pidana Pencucian Uang. Dengan demikian, bandar dan sindikat bisa diputus mata rantai peredarannya," sebut Guntur.
Selain mengamankan para tersangka, sebut Guntur, polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari berbagai macam jenis narkoba. "Barang bukti yang kita sita berupa 2.467,60 gram sabu-sabu, 1.482,70 gram daun ganja kering, 251 butir pil ekstasi, dan 160 butir pil Happy Five," lanjut Guntur.
Ditambahkan, Polda Riau tidak henti-hentinya menghimbau masyarakat yang sudah terlanjut terjerat narkoba, untuk melapor ke polisi ataupun BNN provinsi/kabupaten/kota.
"Pecandu yang melapor tidak akan ditindak, melainkan direhabilitasi. Sejauh ini, sudah dilakukan 11 kali assesment terhadap pecandu narkoba dan dilakukan pula 11 kali rehabilitasi," pungkas Guntur.**
Editor | : | TIS.HR |
Kategori | : | Hukum |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan