Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
  • Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi   ●   
  • Pemerintah Kabupaten Bengkalis Berikan Layanan Akta Kelahiran Door To Door   ●   
Era Generasi Emas Spanyol Berakhir Tragis
Spanyol Angkat Koper Dari Piala Dunia 2014.
Jumat 20 Juni 2014, 02:21 WIB
Timnas Spanyol

BRAZIL. Riaumadani.com - Kutukan juara bertahan kembali berlanjut. Tim nasional Spanyol gagal mempertahankan gelarnya setelah tersingkir di babak penyisihan Piala Dunia 2014.

Spanyol yang digadang-gadang sebagai calon penguasa justru harus mengakui tim kuda hitam, Chile. Tim Amerika Latin itu berhak mendampingi Belanda yang juga lolos dari Grup B.

Yang lebih menyakitkan, Spanyol hanya mampu mencetak satu gol dalam dua laga perdana mereka. Berbanding jauh dengan gol yang masuk ke gawang mereka, yaitu 7 gol.

Penampilan Spanyol pun menuai kritikan. Permainan tiki-taka ala La Furia Roja tak membuahkan hasil positif. Era kekuasaan Spanyol dinilai sudah berakhir.

"Hari ini generasi mereka tak mampu melanjutkan kesuksesan beberapa tahun terakhir. Itu normal, karena tak ada kesuksesan yang abadi," kata Pelatih Chile, Jorge Sampaoli, seusai pertandingan.

Pelatih La Furia Roja, Vicente Del Bosque, mengakui timnya layak untuk tersingkir. Menurutnya. Sergio Ramos dan kawan kawan hanya mampu mengandalkan kecepatan.

"Di laga seperti ini kami butuh lebih dari sekedar berlari," tutur mantan pelatih Real Madrid itu.

Dapat Sorotan Tajam Media

Kegagalan Spanyol ini tak luput dari perhatian media. Beberapa suratkabar bahkan mengolok-olok tim yang datang dengan label juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012.

Suratkabar paling populer di Spanyol, El Pais, mengibaratkan Timnas Spanyol sebagai kapal Titanic yang karam. Mereka memberi judul 'Espana fue el Titanic' [Spanyol adalah Titanic].

Jurnalis AS, Juanma Trueba, menulis bahwa era Spanyol di dunia sudah berakhir. Kegagalan ini, kata Juanma, hal paling mengerikan yang pernah menerpa La Furia Roja.

"Tapi kami tahu bahwa itu akan datang. Meski demikian, kami tak pernah bisa membayangkan itu akan sangat menyedihkan," tulisnya di situs AS.

Pentingnya Peremajaan Skuad

Lagi-lagi era tiki-taka dinilai sudah memasuki tahap akhir. Era generasi emas Spanyol dinilai sudah layak untuk diremajakan.

Maklum, skuad Spanyol saat ini memang mayoritas pemain intinya berusia 30 tahun ke atas. Iker Casillas [33 tahun], Xavi Hernadez [34 tahun], Xabi Alonso [32 tahun], dan Andres Iniesta [30 tahun]. Spanyol diharapkan bisa memberi kesempatan kepada pemain yang lebih muda seperti David De Gea, Koke dan Thiago Alcantara.

Namun bagi Casillas, belum tepat untuk membahas hal ini. Menurutnya tak layak untuk menyalahkan beberapa pemain atas kegagalan ini.

"Ini bukan saatnya untuk mulai menyalahkan orang dan berdiskusi apakah harus ada pergantian atau tidak. Ada beberapa pemain yang sudah 30 tahun ke atas, pelatih akan membuat keputusan dan kami akan menghormatinya," ujar Casillas.

Kiper Real Madrid ini sendiri belum dapat memastikan apakah ini akan jadi pertandingan terakhinya bagi Spanyol atau tidak. "Saya tak tahu, kita akan tunggu dan lihat. Tim ini tak pantas untuk berakhir seperti ini," tuturnya.

Bukan yang Pertama

Di balik bagaimana, kenapa dan harus seperti apa, kegagalan Spanyol sebenarnya menyimpan begitu banyak fakta menarik. Spanyol bukanlah yang pertama gagal sebagai juara bertahan. La Furia Roja juga bukan tim unggulan pertama yang tersingkir sejak awal.

Selain itu masih banyak fakta menarik yang layak untuk dicermati dari kegagalan La Furia Roja. Salah satunya berkaitan dengan penyerang mandul mereka, Diego Costa.

Berikut 11 fakta menarik usai Spanyol tersingkir, seperti dilansir Opta:

1. Tiga dari empat juara terakhir Piala Dunia yang tersingkir pada edisi berikutnya, gugur di fase grup. Sebelumnya, ada Prancis pada 2002, Italia pada 2010.
 
2. Ini merupakan pertama kalinya, sejak 1998, Spanyol tersingkir di fase grup Piala Dunia. Pada 1998, Spanyol, yang saat itu dilatih Javier Clemente menduduki posisi 3 dengan koleksi 4 poin, hasil satu kali menang, satu imbang, dan satu kalah.

3. Kekalahan dari Belanda dan Chile di Piala Dunia 2014 membuat Spanyol untuk pertama kalinya kalah pada dua pertandingan pertama di ajang Piala Dunia.

4. Iker Casillas kini menjadi pemain Spanyol dengan koleksi caps terbanyak di Piala Dunia. Kapten Real Madrid tersebut telah mengoleksi 17 caps, menggeser posisi mantan kiper La Furia Roja, Andoni Zubizareta.

5. Diego Costa sama sekali tak melepaskan tembakan akurat ke arah gawang dalam 126 menit permainannya pada Piala Dunia 2014 sejauh ini. Dari dua laga, dia melakukan lima tembakan saja.

6. Untuk pertama kalinya sejak Juni 2008, Xavi tak masuk starting XI Spanyol di turnamen utama. Pada laga kali ini, pelatih Vicente Del Bosque lebih memilih Pedro, sedangkan trio lini tengah diisi Sergio Busquets, Andres Iniesta, dan Xabi Alonso.

7. Pertama kalinya sejak Piala Dunia 1994, gawang Spanyol kebobolan dua kali (atau lebih) dalam lebih dari satu pertandingan, pada satu turnamen Piala Dunia.

8. Saat memenangi Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012, Spanyol total kebobolan enam gol. Jumlah tersebut lebih sedikit dari jumlah kebobolan mereka sejauh ini di Piala Dunia 2014, tujuh gol.

9. Spanyol kebobolan tujuh gol dari 13 tembakan yang mengarah pada gawang Iker Casillas, pada dua pertandingan awal di Piala Dunia 2014 kontra Belanda dan Chile.

10. Gelandang Chile, Charles Aranguiz menjadi pemain keempat yang mencetak gol dan assist di pertandingan kontra Spanyol di Piala Dunia, sejak 1966.

11. Pencetak gol pembuka Chile, Eduardo Vargas sejauh ini telah mencetak tiga gol dari empat laga terakhir timnya melawan Spanyol. **





Editor : Sumber : Viva Bola
Kategori : Olahraga
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top