Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Bentengi Anak dari LGBT
Wawako Ayat Cahyadi SSi : Mari Bentengi Anak-anak Kita dari LGBT
Jumat 26 Februari 2016, 00:45 WIB
Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi.SSi

PEKANBARU. Riaumadani. com - Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi SSi mengimbau orang tua untuk membentengi anak sedari dini dari perilaku menyimpang lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Hal ini karena perilaku ini sangat bertentangan dengan agama dan budaya ketimuran.

"Kami meminta agar para orang tua untuk mendampingi anak, selalu bersama-sama dengan mereka sehingga ketika ia bertanya mengenai LGBT jelaskan dengan cara yang mudah dipahami," ujar Wawako, Kamis (25/2/2016).   

Ia mengatakan, sangat penting bagi keluarga untuk membentengi anak dan generasi muda dari pengaruh LGBT yang propagandanya sangat luar bisa menggunakan budaya barat dan film. Lebih lanjut ia menjelaskan Pemko Pekanbaru tidak dalam posisi untuk mendiskriminasi setiap orang yang tergolong dalam LGBT.  

Menurut Wawako lagi, setiap pelaku LGBT justru harus dirangkul kemudian disembuhkan dengan metode konseling oleh psikolog dan konselor.

Beberapa solusi untuk menghindari terjerumus dari LGBT juga datang dari Psikolog anak RS Awal Bros, Miftahul Hayati yang mengatakan, untuk mengantisipasi anak tidak terjerumus pengaruh LGBT, orang tua harus memberikan perlindungan dari umur dua hingga empat tahun.

Pada periode umur tersebut, lanjutnya, orang tua harus mulai mengajarkan tentang pengendalian diri (self-control), misalkan dengan metode training toilet, pelatihan toilet ini dimaksudkan agar anak belajar untuk mengendalikan tubuhnya seperti ketika buang air besar sehingga juga mengembangkan kontrol tubuh menyebabkan sebuah kemandirian pada anak.

Selanjutnya, ia menjelaskan peran orang tua untuk membentuk karakter anak seperti menghindari kekerasan psikis dan psikologis yang terjadi di keluarga karena itu bisa menyebabkan anak membenci karakter ayah sebagai laki-laki atau pun ibu sebagai perempuan.  

"Peran keluarga, pendidikan dan lingkungan merupakan tiga kunci utama agar anak dapat membantengi diri terhadap perilaku menyimpang tersebut," ujarnya. **




Editor : TIS-humas
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top