Rabu, 1 Oktober 2025

Breaking News

  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
  • Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi   ●   
  • Pemerintah Kabupaten Bengkalis Berikan Layanan Akta Kelahiran Door To Door   ●   
Bupati Kasmarni Berharap Lomba Berzanji Marhaban se-Kabupaten Bengkalis Menjadi Momentum Melestarikan Seni, Budaya Melayu
Minggu 24 Agustus 2025, 21:49 WIB

Bupati Kasmarni Berharap Lomba Berzanji Marhaban se-Kabupaten Bengkalis Menjadi Momentum Melestarikan Seni, Budaya Melayu Islam 

MANDAU. RIAU MADANI. COM – Bupati Bengkalis Kasmarni, diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bengkalis, H. Toharuddin, berharap Lomba Berzanji Marhaban se-Kabupaten Bengkalis tahun 2025 dapat menjadi momentum melestarikan seni, budaya, serta tradisi masyarakat Melayu Islam agar tidak hilang ditelan zaman.

Harapan tersebut disampaikannya saat menghadiri lomba berzanji marhaban yang ditaja Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kecamatan Mandau, Jum’at 22 Agustus 2026, di halaman Balai Adat LAMR Kecamatan Mandau.

Toharuddin mengatakan, lomba ini bukan hanya sekadar ajang unjuk kebolehan, melainkan juga ikhtiar memperkuat khazanah budaya Melayu yang identik dengan Islam, sekaligus menumbuhkan kecintaan generasi muda kepada Rasulullah SAW melalui pembacaan kitab Berzanji yang sarat makna spiritual.

“Kitab Berzanji adalah karya yang menceritakan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW sejak lahir hingga wafat. Dengan membacanya, selain bershalawat kepada Rasul, juga memperkokoh kecintaan kepada junjungan umat, Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini perlu kita jaga agar diwariskan kepada anak cucu dan generasi selanjutnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, mantan Camat Pinggir ini menilai arus modernisasi membuat tradisi pembacaan Berzanji Marhaban mulai terpinggirkan. Padahal, sejak dahulu kegiatan ini kerap menjadi bagian dari prosesi aqiqah maupun peringatan Maulid Nabi. Kini, sebagian tradisi itu mulai hilang, sehingga dikhawatirkan generasi muda Melayu lebih tertarik pada budaya modern dan melupakan warisan budaya religi mereka sendiri.

“Oleh karena itu, melalui lomba ini, kami berharap seni membaca Berzanji Marhaban dapat kembali bergema, bukan hanya di panggung perlombaan, tetapi juga dalam kehidupan masyarakat. Tradisi ini menyimpan nilai luhur yang bisa dijadikan pedoman dalam kepemimpinan, etika, perilaku, maupun kearifan lokal lainnya,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Toharuddin juga berharap lomba Berzanji Marhaban terus digelar secara berkelanjutan dari tahun ke tahun, sehingga semakin memperkuat identitas budaya Melayu Islam di Negeri Junjungan.

“Untuk seluruh peserta, penggiat seni dan budaya, serta organisasi kepemudaan, teruslah berkreasi, berekspresi, dan berinovasi dalam memberdayakan serta mengembangkan adat, seni, dan budaya Melayu Islami ini. Dengan begitu, semangat keagamaan dan kebersamaan masyarakat akan semakin tumbuh dan terjaga,” tutupnya.

Sebagai tambahan pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan penanaman pohon buah buahan di Halaman Balai Adat LAMR Kecamatan Mandau.
*Diskominfo




Editor : Tis
Kategori : Bengkalis
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top