Rabu, 1 Oktober 2025

Breaking News

  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
  • Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi   ●   
  • Pemerintah Kabupaten Bengkalis Berikan Layanan Akta Kelahiran Door To Door   ●   
Festival Perang Air (Cian Cui)
Cuncun: Festival Perang Air Harus Terus Dikembangkan Untuk Dukung Ekonomi Lokal dan Keberagaman
Minggu 02 Februari 2025, 21:48 WIB

Cuncun: Festival Perang Air Harus Terus Dikembangkan Untuk Dukung Ekonomi Lokal dan Keberagaman

MERANTI. RIAUMADANI. COM – Perayaan Imlek 2025 di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, semakin semarak dengan rangkaian acara spektakuler, yakni Festival Perang Air (Cian Cui), Carnival Night, dan Festival Lampion. Acara tahunan ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan promosi pariwisata daerah.

Anggota DPRD Kepulauan Meranti, Cuncun, SE, M.Si menegaskan bahwa festival ini merupakan salah satu program prioritas yang terus ia perjuangkan. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga strategi efektif untuk mendorong sektor pariwisata, UMKM, perhotelan, transportasi, dan kuliner di Kepulauan Meranti.

“Festival Perang Air, Carnival Night, dan Festival Lampion bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum besar bagi masyarakat Meranti. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, perekonomian lokal turut terdorong. Ini adalah bukti nyata bagaimana budaya dapat menjadi penggerak ekonomi,” ujar Cuncun.

Cuncun menyoroti bagaimana festival ini menjadi cerminan keberagaman budaya di Meranti. Sebagai daerah dengan masyarakat multi etnis, festival ini menunjukkan bahwa perbedaan budaya dapat menjadi kekuatan dalam mempererat persatuan.

“Kepulauan Meranti adalah miniatur keberagaman Indonesia. Festival ini menjadi ajang kebersamaan bagi semua masyarakat, tanpa memandang latar belakang. Tradisi dan budaya yang kita lestarikan ini justru menjadi perekat sosial yang memperkuat identitas daerah,” ungkapnya.

Dengan semakin besarnya potensi wisata, Cuncun berharap pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat terus mendukung pengembangan festival ini agar semakin dikenal secara nasional dan internasional.

“Kami ingin menjadikan rangkaian perayaan Imlek ini sebagai ikon wisata unggulan Kepulauan Meranti. Dengan pengelolaan yang lebih profesional dan promosi yang lebih luas, saya yakin festival ini bisa menjadi daya tarik wisata utama di Indonesia,” tambahnya.

Festival Perang Air dan Carnival Night, Daya Tarik Utama Wisata Meranti

Festival Perang Air atau Cian Cui tetap menjadi atraksi utama dalam perayaan ini. Tradisi khas masyarakat Tionghoa Selatpanjang ini telah berkembang menjadi magnet wisata, di mana masyarakat dari berbagai latar belakang turut serta dalam perang air yang melambangkan kebersamaan dan kebahagiaan.

Selain itu, Carnival Night menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya, seperti parade kostum, tarian tradisional, dan atraksi musik yang semakin memperkaya suasana perayaan.

Dengan tambahan Festival Lampion yang memukau, menjadi simbol harapan dan keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa. Ke depan, pengembangan infrastruktur, promosi digital, serta keterlibatan komunitas dan pelaku usaha menjadi faktor kunci agar festival ini terus berkembang dan memberikan manfaat bagi ekonomi dan budaya daerah. (rls/Ijl)




Editor : Tis
Kategori : Meranti
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top