Jumat, 25 Oktober 2024

Breaking News

  • SKK Migas dan EMP Energi Riau Tanam Pohon di SMK Teknologi YPL Lirik   ●   
  • Kejati Sumbar Tahan 11 Tersangka Korupsi Jalan Tol Padang-Pekanbaru   ●   
  • Lurah Sungai Apit, M. Ilias. Spd: Ketua RT Terpilih Harus Bekerja Dengan Maksimal dan Tepat Sasaran   ●   
  • Hadiri Rakor Bersama Menteri ATR/BPN Bahas RTRW Riau, Sekda Arfan Sampaikan Tiga Hal   ●   
  • Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar Sik Kunker ke Mapolsek Kelayang   ●   
Rugikan Negara 27 Milyar
Kejati Sumbar Tahan 11 Tersangka Korupsi Jalan Tol Padang-Pekanbaru
Kamis 24 Oktober 2024, 21:00 WIB
Salah seorang tersangka dugaan Korupsi Tol Pekanbaru - Padang di Tahan Kejati Sumbar

Kejati Sumbar Tahan 11 Tersangka Korupsi Jalan Tol Padang-Pekanbaru


RIAUMADANI. COM. PADANG - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat (Sumbar) menahan sebelas orang tersangka kasus dugaan korupsi proyek ganti rugi lahan tol Padang-Pekanbaru, tepatnya di atas lahan Taman Keanekaragaman Hayati milik Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2020-2021.
Atas perbuatan para tersangka negara diduga mengalami kerugian sebesar Rp 27 miliar.

"Tim penyidik bidang Pidsus Kejati Sumbar sudah melakukan pemanggilan tersangka kasus korupsi ganti rugi lahan jalan tol Padang-Pekanbaru. Setelah tim penyidik melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka, berdasarkan bukti permulaan yang cukup maka penyidik melakukan penahanan," kata Asintel Kejati Sumbar Efendri Eka Saputra saat jumpa pers dengan awak media, Rabu (23/10/2024).

Efendri mengatakan, sebelumnya pihaknya telah menetapkan dua belas orang tersangka dalam kasus ganti rugi lahan tol ini. Namun menurutnya, satu dari tersangka meninggal dunia sehingga pihaknya hanya menahan sebelas orang tersangka.

"Tim Pidsus telah memanggil tersangka sebanyak dua belas orang. Namun satu orang meninggal dunia. Sehingga yang datang sebelas orang," jelasnya.

Efendri menambahkan, sebelas orang tersangka ini masing-masing berinisial SF, YH, MR, BR, ZD, AM, MN, AR, SH, SY, dan ZN. Sementara para tersangka menurutnya memiliki peran yang berbeda.

"SF ini sendiri perannya selaku ketua pelaksana pengadaan tanah (P2T), dan YH anggotanya. Sementara sembilan tersangka lain berperan menerima ganti kerugian jalan tol itu," tuturnya.

Atas perbuatannya para tersangka, negara mengalami kerugian mencapai Rp 27 miliar. Sehingga para tersangka akan dikenakan pasal primer dan subsider tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

"Kerugian negara akibat perbuatan mereka hingga 27 miliar berdasarkan audit BPKP Sumbar. Sementara para tersangka akan kita kenakan Pasal primer 2 (1) jo Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 yang telah ditambah dan diubah dengan UU No 20 Tahun 2021 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 (1) Ke-1 KUHP," bebernya.

"Sementara pasal subsider adalah pasal 3 Jo Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 yang telah ditambah dan diubah dengan UU No 20 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 (1) Ke-1 KUHP," sambungnya.

Mantan Kajari Sijunjung ini juga menyebut para tersangka akan ditahan di dua lokasi berbeda. Mulai dari penahanan rutan hingga penahanan kota.

"Penyidik melakukan penahan rutan terhadap dua orang tersangka berinisial SF dan YH. Dan sembilan tersangka lainnya di penahanan kota," tutupnya.

Identitas tersangka yang dilakukan penahanan rutan, SF Rutan kelas II B Padang

YH Rutan kelas II B Padang
Keduanya dilakukan penahanan selama 20 hari Identitas tersangka yang dilakukan penahanan kota

MR, BR, ZD. AM, MN. AR, SH, SY dan ZN, selaku penerima kerugian jalan tol

(**)

 

 




Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top