

KAMAKSI: Kotak Pandora Hasyim Asy'ari Pintu Menguak Dugaan Korupsi KPU
RIAUMADANI. COM. JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari dilaporkan terlibat dalam penyalahgunaan dana negara untuk kepentingan pribadi, termasuk dugaan tindakan asusila seperti yang dialami Cindra Aditi.
Tidak hanya itu, dana tersebut juga diduga digunakan untuk menyewa apartemen yang digunakan untuk aktivitas tak terpuji.
"Kami sebagai rakyat tidak terima dana pajak digunakan untuk tindakan asusila. Kami mendesak aparat penegak hukum untuk membuka kembali kasus ini," ungkap Joko Priyoski Koordinator Nasional Kaukus Eksponen Aktivis 98 (KEA '98) dalam keterangannya kepada media, pada Rabu (11/9/2024).
Ketua Komisi II DPR, Ahmad Doli Kurnia, juga mengaku terkejut dengan laporan penggunaan anggaran Pemilu 2024 yang digunakan untuk kepentingan pribadi, seperti sewa jet pribadi serta rumah dinas dan apartemen.
Dalam pernyataannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2024), politikus Partai Golkar itu mengatakan, "Saya tidak menduga bahwa laporan ini benar dan penggunaan APBN diakui untuk hal-hal tersebut."
Komisi II DPR turut menyoroti penggunaan anggaran Pemilu 2024 dalam Rapat Dengar Pendapat dengan KPU.
Selain jet pribadi, Doli juga mempertanyakan pengeluaran sekitar Rp10 miliar untuk produksi dua film Pemilu, yaitu "Kejarlah Janji" dan "tepati lah Janji".
"Coba jelaskan latar belakang pembuatan film ini serta hasil yang dicapai," ujarnya.
Joko Priyoski yang juga menjabat Ketua Umum Kuakus Muda Anti Korupsi (KAMAKSI) mengatakan, penjelasan diperlukan untuk mengetahui efek sosialisasi dari penayangan film tersebut dan apakah berhasil mencapai target penonton yang diinginkan.
"Kami mendukung sikap kritis Komisi II DPR dan kami juga akan mendorong KPK untuk segera memeriksa mantan Ketua KPU Hasyim Asy'ari. Bahkan jika ada indikasi anggota KPU yang diduga terlibat juga harus segera diperiksa", tegas Joko.
Editor | : | TIS |
Kategori | : | Nasional |





01
02
03
04
05



