Isu Politik Pergeseran Dukungan Partai Menuju Pilkada Riau 2024, Mungkinkah Tiga Pasang

RIAUMADANI. COM. PEKANBARU - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Riau tahun 2024 semakin mendekati puncaknya. Awalnya diprediksi akan ada tiga pasangan calon yang akan bertarung memperebutkan kursi gubernur. Namun, rumor pergeseran dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menimbulkan spekulasi bahwa mungkin hanya ada dua pasangan calon yang akan berkompetisi.

Dinamika persaingan menuju kepemimpinan Baru meski demikian, peluang untuk tetap memiliki tiga pasangan calon masih terbuka, dengan dinamika politik yang semakin memanas. Komposisi Kursi DPRD Provinsi Riau Sebagai dasar pencalonan, partai politik atau gabungan partai politik harus memiliki setidaknya 20% dari total 65 kursi di DPRD Provinsi Riau, yaitu 13 kursi.

Berikut adalah perolehan kursi partai politik di DPRD Provinsi Riau berdasarkan hasil Pemilu 2024: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 6 kursi (9,23%)
Partai Gerindra: 8 kursi (12,31%) PDI Perjuangan: 11 kursi (16,92%) Partai Golkar: 10 kursi (15,38%) Partai NasDem: 6 kursi (9,23%) PKS: 10 kursi (15,38%)
PAN: 5 kursi (7,69%)
PPP: 1 kursi (1,54%)
Partai Demokrat: 8 kursi (12,31%) Dengan total 65 kursi di DPRD, kombinasi dukungan partai politik menjadi kunci utama dalam menentukan pasangan calon yang akan diusung.

Adapun Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau yang berkemungkinan bertarung adalah

1. Syamsuar dan Mawardi
Yang akan diusung
Partai Golkar: 10 kursi (15,38%) PKS: 10 kursi (15,38%)
PAN: 5 kursi (7,69%)
Total: 25 kursi (38,46%)

2. Muhammad Nasir dan Muhammad Wardan: .
Demokrat: 8 kursi (12,31%) Gerindra: 8 kursi (12,31%) (dalam pembicaraan)
PPP: 1 kursi (1,54%)
Total: 17 kursi (26,15%)

3. SF Harianto dan Abdul Wahid: PKB: 6 kursi (9,23%)
PDI Perjuangan: 11 kursi (16,92%) NasDem: 6 kursi (9,23%)
Total: 23 kursi (35,38%)

Dinamika dan Rumor Pergeseran Dukungan Golkar sudah hampir pasti akan mengusung Syamsuar sebagai calon gubernur. Namun, rumor menyebutkan bahwa PKS mungkin akan mengalihkan dukungannya dari Syamsuar ke SF Harianto, yang saat ini menjabat sebagai Pejabat Gubernur Riau. Pergeseran ini diduga karena Syamsuar tidak memenuhi syarat yang diajukan PKS.
PAN, meskipun belum memberikan rekomendasi resmi, kemungkinan besar akan mendukung Syamsuar mengingat kedekatan Golkar dan PAN di tingkat pusat.
Demokrat dan PPP sudah resmi mendukung pasangan Muhammad Nasir dan Muhammad Wardan. Sedangkan Gerindra masih dalam tahap pembicaraan, namun cenderung mendukung pasangan yang sama.
PDI Perjuangan membuka peluang pendaftaran bagi SF Harianto langsung ke DPP meski waktu pendaftaran di tingkat provinsi sudah ditutup.

NasDem masih belum resmi mengeluarkan rekomendasi, namun kemungkinan besar akan mendukung Abdul Wahid.
Meski dinamika politik di Riau terus berkembang dan rumor pergeseran dukungan dari PKS masih hangat diperbincangkan, pemilihan gubernur Riau tahun 2024 masih berpeluang diikuti oleh tiga pasangan calon.
Politik pencalonan yang tampak rumit bisa dinegosiasikan dengan mudah tergantung pada perkembangan situasi dan kesepakatan antar partai politik. Apakah tiga pasangan calon akan tetap berkompetisi?
Ataukah hanya dua pasangan calon yang akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur? Mari kita nantikan perkembangan selanjutnya dan bagaimana strategi politik para partai untuk meraih simpati masyarakat di pilkada Provinsi Riau November 2024 mendatang. (*Red01)