Minggu, 27 Oktober 2024

Breaking News

  • Acara Pembekalan Belia Adat LAMR Meranti di Kukuhkan Berjalan Penuh Khidmat   ●   
  • Koalisi Aktivis Nasional Akan Laporkan Menteri Desa Yandri Susanto Ke Ombudsman RI   ●   
  • Lewat Jalur Laut, Kapolres Siak Bersama Forkopimda, KPUD dan Bawaslu Cek Kesiapan Pelaksanaan Pilkada di Kampung Terluar Teluk Lanus   ●   
  • SKK Migas dan EMP Energi Riau Tanam Pohon di SMK Teknologi YPL Lirik   ●   
  • Kejati Sumbar Tahan 11 Tersangka Korupsi Jalan Tol Padang-Pekanbaru   ●   
Diduga Akibat Hama Kumbang Dari Tanaman Akasia, Pohon Kelapa Masyarakat Jadi Rusak.
Ketua GP3R Minta Presiden Jokowi, Segera Cabut Izin Perusahaan SRL
Sabtu 29 Juni 2024, 11:09 WIB

Diduga Akibat Hama Kumbang Dari Tanaman Akasia, Pohon Kelapa Masyarakat Jadi Rusak.Ketua GP3R Minta Presiden Jokowi, Segera Cabut Izin Perusahaan SRL


RIAUMADANI. COM, SELATPANJANG - Ketua Organisasi Gerakan Pemuda 3 Rangsang (GP3R) bersama masyarakat meminta kepada pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi Dodo, dan Pj Gubernur Riau SF Haryanto, untuk segera mencabut izin operasional PT, Sumatra Riang Lestari (SRL) dipulau Rangsang

Menurut Ketua GP3R Syahrizal, beroperasinya Perusahaan SRL
tersebut, diduga telah merusak ekosistem alam yang mengakibatkan perkebunan masyarakat Pulau Rangsang rusak atas adanya penanaman pohon akasia milik dari perusahaan tersebut
Keluh kesah atas kerugian masyarakat terutama ,para Petani Kelapa karena berdampak dari hama kumbang yang menyerang tanaman pokok Kelapa hingga gagal buah diduga kuat berasal dari pohon akasia milik Perusahaan SRL, sehingga berdampak pada penghasilan para petani Kelapa,

Kehadiran PT. SRL dipulau Rangsang bukan membawa keuntungan tetapi sangat membawa kerugian bagi ekonomi masyarakat dipulau Rangsang

Untuk tidak membuat masyarakat lebih menderita lagi Ketua Gerakan Pemuda 3 Rangsang, Syahrizal SP meminta kepada Presiden Jokowi bersama kementerian DLHK dan Pj Gubernur Riau SF. Hariyanto untuk segera mencabut izin konsesi perusahaan milik PT. SRL

"Kami mewakili masyarakat meminta kepada bapak Presiden Jokowi Dodo dan kementerian DLHK untuk mencabut izin atas beroperasinya Perusahaan SRL, karena telah banyak keluhan masyarakat Pulau Rangsang, "ujarnya

Lanjut Syahrizal lagi, " kami minta DLHK untuk turun kelapangan melihat kondisi perkebunan masyarakat pulau Rangsang saat ini, jika ini tidak diindahkan kami akan membuat aksi damai demi untuk kepentingan masyarakat," Jelasnya Syahrizal Sabtu (29/06/2024).

"Saya dan kawan kawan mahasiswa dan pemuda sudah turun langsung melihat kebun kelapa masyarakat yang bersebrangan dengan wilayah konsesi perusahaan Sumatera Riang Lestari (SRL), kondisi saat ini pohon kelapa petani terdampak pada pembuahan akibat serangan hama Kumbang yang membuat tanaman kelapa mereka kini hancur tidak bisa berbuah," Ungkapnya.

Seharusnya dengan beroperasinya perusahaan tersebut, masyarakat akan sejahtera dan bahagia karena masyarakat merasa terbantu secara Ekonomi tapi malah sebaliknya masyarakat pulau rangsang sangat-sangat kecewa dan merasa resah.

"Sesuai dengan instruksi Presiden bahwa hadir nya perusahaan seharusnya membangun perekonomian masyarakat bukan malah menyengsarakan ekonomi masyarakat. Jika ini tidak ada tanggapan dari perusahaan maka kami akan mengambil tindakan yang serius atas kerugian masyarakat,"Sebutnya lagi.

Sementara itu, salah seorang Petani Kelapa Anas, juga mewakili masyarakat Pulau Rangsang mengatakan," kami sangat resah dengan hadirnya hama kumbang yang menyerang tanaman Kelapa kami, yang selama ini tidak pernah terjadi tetapi setelah adanya tanaman Akasia perusahaan SRL hewan kumbang baru muncul,"jelasnya

Lanjut nya lagi, "sampai dengan hari ini perusahaan SRL tidak ada peduli dengan tanaman kami yang rusak kami sudah menyampaikan terkait masalah ini. Namun tidak ada respon baik dari perusahaan, kami kecewa dengan pihak perusahaan SRL, "ujarnya.

Tidak hanya itu, Anas juga mengatakan Perusahaan SRL juga menanam pohon akasia dikebun masyarakat tanpa sepengetahuan dari pemilik kebun, perusahaan semena-mena menanam pohon akasia dikebun milik masyarakat kami, Dan sekarang tanaman akasia sudah membesar didalam wilayah kebun kami, jadi apa langkah yang harus kami lakukan," Pungkasnya.

 

Hingga berita ini dinaikkan Humas Perusahaan SRL belum dapat dihubungi  oleh media ini. (Ijl)




Editor : Tis
Kategori : Meranti
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top