Minggu, 19 Mei 2024

Breaking News

  • Polsek Rangsang Barat Sosialisasi Bahaya Narkoba Kepada Masyarakat Telaga Baru   ●   
  • Peringatan HUT ke-44 Perpusnas RI, Siak Terima Bantuan Satu Unit Mobil Perpustakaan Keliling   ●   
  • *TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*   ●   
  • Maju Pilkada Meranti 2024, MK Ingin Tingkatkan Pembangunan di Bidang Ekonomi dan Infrastruktur   ●   
  • KOMPOL. SUTARJA. SH KAPOLSEK KHS, JADI IRUP HARDIKNAS MEMASUKI AKHIR JABATAN   ●   
Pelantikan Pengurus Cabang Apoteker Indonesia (PC IAI) Siak
Farmasi Elektronik Tonggak Penting Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Rabu 19 Juli 2023, 19:27 WIB

RIAU MADANI. COM. SIAK - Bupati Siak Alfedri menghadiri Pelantikan Pengurus Cabang Apoteker Indonesia (PC IAI) Siak Periode 2023-2027, yang diketuai apt. Eriyanti oleh Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Riau apt. Adrian Mulya, di Ruang Raja Indra Pahlawan Kantor Bupati Siak, Selasa (18/7/2023).

Disampaikan Bupati Alfedri dalam sambutannya, bahwa seiring dengan program dari Kementerian Kesehatan dengan 6 pilar Tranformasi Kesehatan, pada pilar keenam adalah Transformasi Teknologi Kesehatan. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang luar biasa, pelayanan farmasi berbasis elektronik telah menjadi tonggak penting dalam melayani kebutuhan kesehatan masyarakat.

"Era digital yang sedang kita alami saat ini telah membuka jalan bagi pengembangan pelayanan farmasi yang lebih efisien, inovatif, dan berkemajuan serta terjangkau. Melalui pelayanan farmasi berbasis elektronik, kita dapat meningkatkan aksesibilitas obat, mempercepat distribusi informasi terkait kesehatan, dan memperkuat hubungan kolaboratif antara Apoteker, tenaga medis, dan pasien. Transformasi ini memberikan potensi besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan mempercepat perwujudan visi kita untuk kesehatan yang lebih baik" sebutnya.

Namun, lanjutnya, untuk mewujudkan potensi ini, pemerintah harus menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah memastikan bahwa semua pihak terlibat memahami dan menerapkan teknologi ini dengan tepat dan etis. Hal ini memerlukan investasi dalam peningkatan keahlian dan pemahaman terkait pelayanan farmasi berbasis elektronik di era digital.

"Anda merupakan garda terdepan dalam mewujudkan visi ini. Keahlian dan dedikasi anda akan menjadi pendorong utama dalam menerapkan pelayanan farmasi berbasis elektronik yang efektif dan terpercaya di Kabupaten Siak" ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati Alfedri mengharapkan kerjasama dan kolaborasi yang erat antara Apoteker, Pemerintah Daerah, dan pihak terkait lainnya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, bagi pengembangan dan implementasi teknologi dalam pelayanan Kesehatan. Dengan mendorong Apoteker untuk selalu berinovasi dan berprestasi, untuk menciptakan pelayanan yang lebih efektif dan efisien sehingga terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas dan agamis sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Siak.

"Sebagai Bupati, saya mendukung program-program dan inisiatif yang berfokus pada pengembangan pelayanan farmasi berbasis elektronik. Pemda akan berupaya memfasilitasi pelatihan, pendidikan, dan sumber daya yang diperlukan untuk memastikan bahwa Apoteker di daerah ini siap menghadapi tantangan di era digital" ucapnya.

Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Riau apt. Adrian Mulya menjelaskan, perkembangan serta dinamika organisasi saat ini begitu pesat. Pada tanggal 11 Juli 2023 lalu, telah disahkan Undang-Undang Kesehatan Omnibus Law yang harus dijalankan sesuai amanah dari DPR.

"Beberapa hal yang mungkin terkait Undang-Undang Kesehatan Omnibus Law yang baru ini, saya harapkan sejawat apoteker di kabupaten Siak ini tidak memahami hanya dari mulut ke mulut saja. Tapi dapat membacanya secara detail, khususnya tentang profesi apoteker dan kefarmasian" harapnya.

Dalam beberapa pasal, lanjutnya, disebutkan bahwa pekerjaan farmasi yang dalam kondisi tertentu dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang lain diluar dari kefarmasian. Hal tersebut dinilai cukup miris bagi Apoteker.

"Kami berharap, untuk kegiatan bersifat kefarmasian tetap mengedepankan farmasi apoteker dalam pengelolaan obat, karena hal-hal yang berkaitan dengan obat merupakan ranah ilmu dan tanggungjawab dari apoteker. Sehingga sangat berbahaya jika masyarakat mendapatkan obat tidak di dedikasi atau diberikan kepada yang bukan bertanggungjawab" pungkasnya.
( Infotorial)




Editor : TIS
Kategori : Siak
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top