Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
  • Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi   ●   
  • Pemerintah Kabupaten Bengkalis Berikan Layanan Akta Kelahiran Door To Door   ●   
Dugaan Korupsi Dana Bansos
Pekan Depan, Polda Riau Periksa Bupati Bengkalis Herliyan Saleh
Jumat 24 Juli 2015, 06:43 WIB
Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo SIK.
PEKANBARU. Riaumadani. com  - Penyidik Tindak Pidana Korupsi [Tipikor] Direktorat Reserse Kriminal Khusus [Dit Reskrimsus] Polda Riau mengagendakan pemeriksaan terhadap Bupati Bengkalis Herliyan Saleh pada pekan depan terkait kasus korupsi dana bantuan sosial yang menjeratnya.

"Rencananya yang bersangkutan akan dipanggil pekan depan untuk diperiksa dalam kapasitasnya sebagai tersangka untuk melengkapi berkas perkaranya," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK, kepada wartawan Kamis [23/7/2015] siang.

Pasca ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri pada 10 Juli 2015 lalu, penyidik sebenarnya sudah pernah melakukan pemanggilan terhadap Herliyan Saleh. Namun politisi dari Partai Amanant Nasional [PAN] itu berhalangan hadir memenuhi panggilan penyidik.

"Sebelum lebaran sudah kita panggil. Namun saat itu yang bersangkutan belum bisa hadir karena ada kesibukannya sebagai kepala daerah. Makanya pekan depan akan kita panggil lagi untuk kedua kalinya dalam statusnya sebagai tersangka," sambungnya.

Untuk diketahui, setelah melakukan gelar perkara bersama Ditreskrimsus Polda Riau, Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal [Batreskrim] Mabes Polri menetapkan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. 

Herliyan Saleh diduga tersangkut kasus korupsi anggaran bantuan sosial [bansos] Kabupaten Bengkalis tahun anggaran 2012 yang mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp31 miliar. Herliyan disangkakan melanggar pasal 2 dan 3 UU Nomor 31 tahun 1999, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.**




Editor : TIS.RP
Kategori : Hukum
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top