Minggu, 19 Mei 2024

Breaking News

  • Polsek Rangsang Barat Sosialisasi Bahaya Narkoba Kepada Masyarakat Telaga Baru   ●   
  • Peringatan HUT ke-44 Perpusnas RI, Siak Terima Bantuan Satu Unit Mobil Perpustakaan Keliling   ●   
  • *TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*   ●   
  • Maju Pilkada Meranti 2024, MK Ingin Tingkatkan Pembangunan di Bidang Ekonomi dan Infrastruktur   ●   
  • KOMPOL. SUTARJA. SH KAPOLSEK KHS, JADI IRUP HARDIKNAS MEMASUKI AKHIR JABATAN   ●   
Makin Memanas, Moeldoko Marah Disebut Jadi Bekingan Ponpes Al Zaytun, Ancam Lakukan Hal Ini
Rabu 28 Juni 2023, 18:11 WIB
Staf Kepresidenan, Moeldoko (kiri) Pimpinan Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang (kanan)

RIAUMADANI.COM, JAKARTA - Nama Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko akhir-akhir ini menjadi sorotan tajam publik.

Bagaimana tidak, Moeldoko dituding ikut terseret dalam kasus yang sedang viral yaitu soal Ponpes Al Zaytun.
Seperti yang diketahui, Ponpes Al Zaytun tengah menjadi sorotan karena ajarannya yang dianggap melanggar syariat agama Islam.
Dilansir TribunWow.com Moeldoko diduga menjadi bekingan kuat atau pelindung Ponpes Al Zaytun di bawah pimpinan Panji Gumilang.
Tak hanya Moeldoko, sosok Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), A.M Hendropriyono juga diduga menjadi bekingan kuat Ponpes Al Zaytun.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh pendiri Yayasan Pesantren Indonesia sekaligus mantan pendiri Al Zaytun, Imam Supriyanto.
Kabar keterlibatan Moeldoko dan A.M Hendropriyono sempat membuat publik heboh.
Dan kini akhirnya Moeldoko buka suara menanggapi berita tersebut.
Secara terang-terangan Moeldoko mengaku marah dirinya disebut sebagai bekingan kuat Ponpes Al Zaytun.
Moeldoko menyebut orang-orang yang menyebarkan berita tersebut ngawur.
Bahkan Moeldoko berencana akan segera mengklarifikasi secara dalam terkait isu tersebut.
"Orang-orang ini ngawur, cuman saya belum ngomong aja entar kalau saya ngomong marah saya itu," ujar Moeldoko dikutip dari kanal YouTube Metro TV pada Senin, 26 Juni 2023.


Ponpes Al Zaytun (kiri) dan Pendiri Asli Al Zaytun (kanan), Terbaru, Imam Supriyanto menyebut Moeldoko sebagai bekingan kuat Ponpes Al Zaytun, Senin (26/6/2023).
Sebagai mantan panglima, Moeldoko menegaskan dirinya tak mungkin berkolaborasi dengan kelompok-kelompok yang dianggap menyalahi hukum.
"Karena apa yang diomongin itu sangat ngawur, mana mungkin saya seorang mantan panglima itu berkolaborasi kalau memang itu benar enggak mungkin berkolaborasi dengan kelompok-kelompok yang dinyatakan ini dan itu," ujar Moeldoko.
Di sisi lain, Imam Supriyanto tetap teguh dengan pernyataannya.
Imam menyebut Moeldoko sempat membangga-banggakan Ponpes Al Zaytun.
"Terus Moeldoko sendiri masih membangga-banggakan di Al Zaytun itu ada kemandirian pangan dan sebagainya," beber Imam.
Adapun Imam menuturkan baik Moeldoko atau Hendropriyono tak secara gamblang mengakui sebagai pelindung Al Zaytun.
Kendati demikian, Imam yakin Moeldoko atau Hendropriyono sebagai bekingan kuat Al Zaytun.
"Tapi di balik itu enggak pernah diungkapkan, kita sendiri yang menyimpulkan bahwa memang ada beking dan sebagainya," tutur Imam.
Selain itu, Imam mengatakan demi membela Al Zaytun dan Panji Gumilang, Moeldoko rela membuka akses ke Polri hingga Mabes Polri.
Alhasil, Ponpes Al Zaytun tersentuh oleh hukum meski dianggap menyalahi aturan.
"Dan yang saya tahu Moeldoko-lah yang membuka akses ke Polres, Polda kemudian ke Mabes Polri sehingga Panji Kuat," tandasnya.
Rupanya sejak 2002 MUI telah mengendus keterlibatan para pejabat di balik Al Zaytun.
Kabar tersebut disampaikan oleh Kabid Pengkajian MUI dan Penelitian, Utang Ranuwijaya.
Utang menandaskan keterlibatan para pejabat di balik Al Zaytun sudah bukan menjadi rahasia umum.
Ini sudah menjadi pengetahuan umum ya media sudah pada paham siapa yang mem-back up di belakang Panji Gumilang itu seperti juga yang dilakukan mantan pendiri Al Zaytun sendiri Kang Imam dari orang Jawa Barat itu," ujar Utang dikutip melalui kanal YouTube Metro TV pada Senin, 26 Juni 2023.

"Saya kira tidak terbantahkan kalau apa yang sudah menjadi pengetahuan umum," sambungnya.

Adapun Utang mengungkap alasan Al Zaytun tidak segera diproses di tahun 2002.

Menurut Utang, kala itu backingan Al Zaytun sangat kuat.

Utang menyebut kala itu presiden secara terang-terangan mendukung Al Zaytun.

Di mana diketahui presiden yang menjabat pada tahun 2002 adalah Megawati Soekarnoputri.

"Sebenarnya bukan karena seseorang itu ya tapi ada juga pihak lain termasuk juga penguasa pada saat itu, presiden pada saat itu juga nampak sekali dukungannya pada Panji Gumilang kepada Al Zaytun," tutur Utang.
Tak hanya itu, Utang menyebut para menteri juga mendukung Al Zaytun.
Alhasil Al Zaytun kebal dari hukum, meskipun telah melanggar beberapa aturan.
"Kemudian menteri terkait juga keluar masuk Al Zaytun dan menilai bahwa di Al Zaytun positif jadi saya pikir bukan hanya seseorang itu, banyak pihak yang turut mendukung agar Al Zaytun ini terus beroperasi dan tidak diganggu," ujar Utang.
Hingga pada akhirnya kasus Al Zaytun meledak di tahun 2023 ini.
Bahkan kini banyak pihak berbondong-bondong berencana melaporkan Panji Gumilang.
(TribunWow.com)

 

 

 




Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top