RIAUMADANI. COM, PEKANBARU - Amir baru saja balik ke rumah dari kantor sebelum Magrib tadi. Setelah mandi suara azan terdengar dan dia pun bergegas mengenakan pakaian dan melangkah menuju ke Masjid untuk Salat berjemaah, sementara sang isteri tampak menyiapkan makan malam sambil menggendong balitanya. Karena pergi Shalat, seperti biasa Amir meninggalkan handphonenya.
Baru saja takbir pertama, tiba-tiba listrik di Kampung Amir padam total, gelap gulita menyapa. Merasa ini tanggung jawabnya, Amir begitu selesai shalat langsung meninggalkan shaf berjemaah dan langsung ke kantor mencari tahu penyebab listrik padam.
Menjelang Isya, Amir dan pegawai lainnya belum juga mengetahui apa penyebab listrik padam, Amir tak habis pikir kenapa PLN kali ini berulah,
Di rumah, isteri Amir tak dapat menahan tangis, hatinya perih, dadanya terasa sebak. Di layar handphone suaminya, isteri Amir membaca group WhatsApp , bahwa orang-orang sibuk memaki amun pegawai PLN.
"Ya Allah, apa salah suamiku, apa perkerjaan suamiku ini salah, apa hasil dari perkerjaan untuk makan kami ini juga salah. Ya Allah, lindungilah suamiku dari hal-hal yang bisa merugikan orang lain," doa isteri Amir sambil mengusap air matanya.
Sebetulnya, isteri Amir sudah lama meminta suaminya untuk berhenti berkerja di PLN, tapi apa boleh buat tak ada perkerjaan yang layak untuk Amir.
Alasan lain sang isteri meminta suaminya berhenti berkerja di PLN, tak kuat menampung maki amun warga jika listrik padam, bahkan keluarga sendiripun memaki suaminya.
Sebelumnya listrik menyala tadi, isteri Amir berdoa.
"Semoga seluruh orang kampungnya menjadi pegawai PLN, biar tau betapa pedihnya maki amun itu."celetuknya.
Sinergi PLN dan Media Riau (**)
Editor | : | Tis |
Kategori | : | Nasional |