Kamis, 25 April 2024

Breaking News

  • Berhadiah Rp55 Juta, KPU Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pilgubri 2024   ●   
  • Wabup Rohul Hadiri Acara Prosesi Adat Jalang Monjalang Mamak di Gedung LKA Ujung Batu   ●   
  • Kejari Pasir Pengaraian dan Diskominfo Rohul Gelar Pelatihan Jurnalistik Bagi Staff Kejari   ●   
  • Pesan Bupati Kasmarni Kepala Sekolah Harus Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan   ●   
  • Seorang Pria Ngaku Anggota Kodim Pekanbaru Kawal Kayu Diduga Ilegal Loging   ●   
Heboh! Kantor Kemensos Mendadak Digeledah KPK, Ini Penjelasan Mensos Tri Rismaharini
Rabu 24 Mei 2023, 14:39 WIB

RIAUMADANI. COM, JAKARTA – Menteri Sosial, Tri Rismaharini menggelar konferensi pers soal penggeledahan yang dilakukan oleh KPK di Kantor Kemensos, Rabu (24/5/2023).

Risma menegaskan berulang kali kepada awak media bahwa dirinya tak tahu tentang kasus korupsi bantual sosial (Bansos) beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) 2020-2021.

“Saya enggak tahu. Kalau teman-teman tanya itu masalahnya gimana, saya enggak tahu. Saya sudah sampaikan tiga kali ke teman-teman” ujar Risma ke awak media.

Penyidik KPK datang ke Kementerian Sosial sekitar pukul 10.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Saat KPK mendatangi dan menggeledah kantornya Risma mengaku tengah mengikuti rapat internal tepatnya pada hari pada Selasa (23/5/2023).

Risma mengungkapkan ia mendapatkan informasi bahwa para penyidik KPK datang saat sedang rapat.

Seketika itu, Risma mengaku langsung menangkap maksud kedatangan para penyidik.

Setelah itu, Risma meminta untuk bertemu dahulu dengan para penyidik sebelum melanjutkan rapat.

“Kemarin, saya kerja tiba-tiba ada (laporan), ‘Bu, ada KPK’. Saya langsung nangkap, pasti kaitannya dengan BGR. (Saya tanya), ‘Boleh kah saya ketemu dulu?,” kata Risma saat ditemui di kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).

Risma kemudian menemui penyidik di ruang tamu, penyidik KPK menyampaikan maksud kedatangan ke Kemensos untuk mencari data-data yang dibutuhkan.

Menurut Risma, ia lalu mempersilakan para penyidik KPK itu untuk mencari data yang diperlukan.

dan setelahnya Risma kembali melanjutkan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan.

Usai melakukan penggeledahan, Risma menyempatkan diri membaca berita acara yang diserahkan KPK.

Tetapi saat itu ia mengaku tidak membaca detil karena tahu kerja-kerja KPK sudah sesuai prosedur.

Risma menyadari, dirinya tidak berhak mengintervensi kerja tersebut.

Oleh karena itu, Risma mengakui tetap kooperatif terhadap pemeriksaan yang diperlukan, meskipun baru dilantik pada Desember 2020 menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus korupsi.

“Ini kejadian tahun 2020, sehingga betul BAP-nya adalah (terkait) BGR, dan itu tahun 2020. Saya dilantik oleh Pak Presiden pada 27 Desember 2020. Jadi saya enggak tahu, kalau teman-teman tanya masalahnya di mana, saya enggak tahu,” kata Risma.

(Rls/Red)




Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top