Korban Jatuhnya Pesawat Hercules
10 Korban Pesawat Hercules Anggota Paskhas Lanud Pekanbaru
Kamis 02 Juli 2015, 03:50 WIB
Petugas gabungan mengangkat jenazah korban pesawat Hercules C-130 yang
jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa [30/6/2015].
PEKANBARU. Riaumadani. com - Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Muhammad Rizwar, mengatakan, 10 korban dalam musibah jatuhnya pesawat Hercules di Medan, adalah anggota Yonko 461 Paskhas Pulanggeni Pekanbaru.
"Rencananya 10 anggota Paskhas ini akan bertugas di Satuan Radar 213, Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau," terangnya.
Ke-10 korban tersebut yakni, Sertu Irianto Sili, Serda Sugiyanto, Kopda Mujiman, Kopda Saryanto, Kopda Endria W, Kopda Eria Agus, Pratu Warsianto, Pratu Sepri Doni, Pratu Rudi Haryono dan Pratu Ardianto W.
Hingga tadi malam,Rabu [1/7/2015] pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih rinci, karena penangannya langsung dari Pimpinan AU. "Jadi apakah korban ini akan dibawa ke Pekanbaru arau langsung dipulangkan ke kampuang halaman masing-masing, kita masih menunggu informasi dari pimpinan," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Batalyon Paskhas 462 Pekanbaru Letkol Solihin, menuturkan, sebelumnya musibah itu terjadi, Hercules tersebut terbang dari Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta dan mampir ke Bandara Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Di Pekanbaru, pesawat mengangkut 20 anggota Paskhas. Namun 10 di antaranya selamat karena terlebih dahulu turun di Bandara Dumai.
Para anggota Paskhas bertugas mengamankan radar. 10 Personel ditempatkan di Dumai, sisanya di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Tugas itu dilakukan rutin dan bergiliran setiap tiga bulan sekali.
Musibah itu, tambahnya, membuat seluruh anggota Markas Paskhas 462 Pekanbaru berduka dan memasang bendera setengah tiang. Seluruh pasukan berkumpul di aula. Ada juga keluarga anggota Paskhas yang ikut dalam pesawat tersebut.
Musibah jatuhnya Hercules itu, membuat pihak keluarga berduka. Termasuk yang dirasakan Oma Amir [63], warga Jalan Adisucipto Pekanbaru. Ia kehilangan anak, menantu serta dua cucunya yang ikut dalam penerbangan naas itu.
Ketika ditemui di kediamannya Selasa kemarin, Oma Amir mengaku tidak mendapatkan firasat apa pun saat anak dan cucunya diajak menantu, Serda Ainul Abidin [35], untuk naik pesawat Hercules naas itu.
Serda Ainul bertugas di Kodim Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, sejak setahun terakhir. Selama itu, mantan anggota Arhanudse Kodam Bukit Barisan ini hidup terpisah dengan keluarga. Pada Selasa kemarin, ia mengajak sang istri Triastuti Indahsari dan dua anaknya, Rizki Putri Ramadani dan M Arif Wicaksono, pindah ke tempat dia bertugas. Namun harapannya bisa hidup bersama di tempat kerja, pupus seketika setelah pesawat yang ditumpanginya bersama keluarga, jatuh di Medan.
Menurut Oma Amir, sebelum mengajak serta anak dan dua cucunya, Ainul sempat berpesan kepadanya.
"Dia [Serda Ainul] bilang akan menjaga istri dan anaknya sampai akhir hayat," ujarnya dengan nada pelan.
"Seharusnya mereka tiba di Ranai hari ini,Rabu [1/7/2015]," tambah Oma Amir.Sebelum terjatuh, pesawat Hercules buatan 1964 itu telah terbang dan singgah di beberapa tempat.
Awalnya, pesawat terbang dari Bandara Halim Perdanakusumah di Jakarta dan mendarat di Lanud Rosmin Nurjadin Pekanbaru. Selanjutnya, pesawat kembali terbang menuju Dumai dan akhirnya ke Medan. Dari Medan, pesawat Hercules itu dijadwalkan mendarat di Tanjungpinang dan selanjutnya terbang ke Natuna. Sayang, pesawat jatuh setelah dua menit lepas landas dari Medan.**
"Rencananya 10 anggota Paskhas ini akan bertugas di Satuan Radar 213, Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau," terangnya.
Ke-10 korban tersebut yakni, Sertu Irianto Sili, Serda Sugiyanto, Kopda Mujiman, Kopda Saryanto, Kopda Endria W, Kopda Eria Agus, Pratu Warsianto, Pratu Sepri Doni, Pratu Rudi Haryono dan Pratu Ardianto W.
Hingga tadi malam,Rabu [1/7/2015] pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih rinci, karena penangannya langsung dari Pimpinan AU. "Jadi apakah korban ini akan dibawa ke Pekanbaru arau langsung dipulangkan ke kampuang halaman masing-masing, kita masih menunggu informasi dari pimpinan," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Batalyon Paskhas 462 Pekanbaru Letkol Solihin, menuturkan, sebelumnya musibah itu terjadi, Hercules tersebut terbang dari Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta dan mampir ke Bandara Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Di Pekanbaru, pesawat mengangkut 20 anggota Paskhas. Namun 10 di antaranya selamat karena terlebih dahulu turun di Bandara Dumai.
Para anggota Paskhas bertugas mengamankan radar. 10 Personel ditempatkan di Dumai, sisanya di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Tugas itu dilakukan rutin dan bergiliran setiap tiga bulan sekali.
Musibah itu, tambahnya, membuat seluruh anggota Markas Paskhas 462 Pekanbaru berduka dan memasang bendera setengah tiang. Seluruh pasukan berkumpul di aula. Ada juga keluarga anggota Paskhas yang ikut dalam pesawat tersebut.
Musibah jatuhnya Hercules itu, membuat pihak keluarga berduka. Termasuk yang dirasakan Oma Amir [63], warga Jalan Adisucipto Pekanbaru. Ia kehilangan anak, menantu serta dua cucunya yang ikut dalam penerbangan naas itu.
Ketika ditemui di kediamannya Selasa kemarin, Oma Amir mengaku tidak mendapatkan firasat apa pun saat anak dan cucunya diajak menantu, Serda Ainul Abidin [35], untuk naik pesawat Hercules naas itu.
Serda Ainul bertugas di Kodim Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, sejak setahun terakhir. Selama itu, mantan anggota Arhanudse Kodam Bukit Barisan ini hidup terpisah dengan keluarga. Pada Selasa kemarin, ia mengajak sang istri Triastuti Indahsari dan dua anaknya, Rizki Putri Ramadani dan M Arif Wicaksono, pindah ke tempat dia bertugas. Namun harapannya bisa hidup bersama di tempat kerja, pupus seketika setelah pesawat yang ditumpanginya bersama keluarga, jatuh di Medan.
Menurut Oma Amir, sebelum mengajak serta anak dan dua cucunya, Ainul sempat berpesan kepadanya.
"Dia [Serda Ainul] bilang akan menjaga istri dan anaknya sampai akhir hayat," ujarnya dengan nada pelan.
"Seharusnya mereka tiba di Ranai hari ini,Rabu [1/7/2015]," tambah Oma Amir.Sebelum terjatuh, pesawat Hercules buatan 1964 itu telah terbang dan singgah di beberapa tempat.
Awalnya, pesawat terbang dari Bandara Halim Perdanakusumah di Jakarta dan mendarat di Lanud Rosmin Nurjadin Pekanbaru. Selanjutnya, pesawat kembali terbang menuju Dumai dan akhirnya ke Medan. Dari Medan, pesawat Hercules itu dijadwalkan mendarat di Tanjungpinang dan selanjutnya terbang ke Natuna. Sayang, pesawat jatuh setelah dua menit lepas landas dari Medan.**
Editor | : | TIS.HR |
Kategori | : | Pekanbaru |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Selasa 07 Mei 2024, 06:14 WIB
Abdul Wahid Serahkan formulir pendaftaran calon Gubernur Riau 2024 ke PDIP
Rabu 17 April 2024
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Nasional
Senin 06 Mei 2024, 10:34 WIB
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Senin 06 Mei 2024
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Sabtu 20 April 2024
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Sabtu 20 April 2024
KPK Catat 14.072 PN/WL Belum Lapor LHKPN Hingga Batas Akhir Maret 2024
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Rabu 08 Mei 2024, 07:02 WIB
H.Endang Sukarelawan dan Lahmuddin Rambe Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai PKB
Rabu 08 Mei 2024
H.Endang Sukarelawan dan Lahmuddin Rambe Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai PKB
Rabu 08 Mei 2024
Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacalon Walikota Pekanbaru ke PKB dan Nasdem
Jumat 03 Mei 2024
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”