Ketua DPC GWI INHIL
Beni Yussandra, Kebijakan Pemkab Inhil Pro Petani Belum Terlihat
Selasa 02 Juni 2015, 12:51 WIB
Poto Ilustrasi
TEMBILAHAN. Riaumadani. com - Membangun kedaulatan pangan berbasis pertanian rakyat merupakan salah satu agenda prioritas dari Presiden Joko Widodo. Dimana Presiden pernah memaparkan bahwa kondisi petani saat ini kurang sejahtera karena banyak beban yang masih ditanggung.
Mulai masalah pupuk, pengolahan lahan, pemasaran dan distibusi serta berbagai masalah lainnya. Menurut Pemerintah beberapa waktu lalu, negara mempunyai tanggung jawab untuk meringankan beban petani tersebut melalui berbagai macam subsidi dan bantuan yang pro petani itu sendiri.
Tak terkecuali di Indragiri Hilir yang mayoritas penduduknya adalah petani. Bermacam bentuk usaha pertanian yang diusahakan yang kesemuanya butuh perhatian pemerintah. Setakat ini diduga ada aroma kepentingan kelompok dalam hal implementasi berbagai kebijakan pemerintah Kabupaten indragiri hilir itu sendiri. Misalnya dalam pemberian bantuan benih, pupuk, racun atau lain sebagainya. Tentunya ini berimbas pada adanya celah ketimpangan antara petani satu dengan petani lainnya.
Ketua DPC Gabungan Wartawan Indonesia [GWI] Inhil, Beni Yussandra mengatakan bahwa sampai saat ini masih belum terlihat gebrakan dari pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir dalam mengakomodir kepentingan petani. Pihaknya masih sulit memperoleh informasi tentang berbagai kebijakan yang digelontorkan pada petani itu.
Ia mencontohkan Kecamatan Keritang saja, misalnya. Dari tahun kemarin pun kebijakan pemerintah seakan tak jelas. Jenis bantuan yang diperuntukkan buat petani pun kurang terdengar. "Walau ada kabar ada jenis bantuan untuk kelompok tani, tapi seakan tidak transparan. Bahkan kita sulit mencari informasi secara detil apa program dan kebijakan dinas terkait buat petani itu sendiri," ujarnya.
Dalam hal bantuan pembangunan tanggul untuk petani saja, sulit untuk memperoleh informasi yang tepat dan akurat. Ketika hal ini ditanya ke pihak pertanian, mereka menyebut bahwa itu dibawah dinas Pekerjaan Umum. Sementara, pihak dinas Pekerjaan Umum sendiripun masih uring-uringan saat dimintai data pekerjaan yang dilaksanakan. Bahkan, lebih ironis sering terjadi ketidaksinkronan antara dinas yang satu dengan dinas yang lainnya. Ini berarti masih ada celah kealpaan pemerintah dalam menginformasikan berbagai program dan kebijakannya.
Tahun ini, ia berharap agar dalam penyaluran berbagai kebijakan itu, dinas terkait membuang kepentingan pribadi atau kelompok [vested interest] yang diyakini sangat mengganggu kelancaran program pemerintah tersebut. Kepentingan itu seakan-akan mengkotak-kotak petani karena adanya nuansa politis semasa Pilkada maupun pemilu legislatif beberapa waktu lalu. Memang, pihak GWI belum memperoleh data secara spesifik, tetapi informasi yang beredar merupakan sebuah entry point bahwa telah terjadi hal semacam itu." ujar Beni
Untuk itu, dalam beberapa waktu kedepan, GWI akan berkordinasi dan mengkonfirmasi tentang berbagai kebijakan pemerintah khususnya dinas terkait dalam pengimplementasian program yang telah diagendakan pemerintah. Ia berpendapat jika 'vested interest' dibuang jauh-jauh, tentunya berbagai kebijakan pemerintah terhadap kepentingan petani dapat terakomodir dengan baik." pungkasnya
Mulai masalah pupuk, pengolahan lahan, pemasaran dan distibusi serta berbagai masalah lainnya. Menurut Pemerintah beberapa waktu lalu, negara mempunyai tanggung jawab untuk meringankan beban petani tersebut melalui berbagai macam subsidi dan bantuan yang pro petani itu sendiri.
Tak terkecuali di Indragiri Hilir yang mayoritas penduduknya adalah petani. Bermacam bentuk usaha pertanian yang diusahakan yang kesemuanya butuh perhatian pemerintah. Setakat ini diduga ada aroma kepentingan kelompok dalam hal implementasi berbagai kebijakan pemerintah Kabupaten indragiri hilir itu sendiri. Misalnya dalam pemberian bantuan benih, pupuk, racun atau lain sebagainya. Tentunya ini berimbas pada adanya celah ketimpangan antara petani satu dengan petani lainnya.
Ketua DPC Gabungan Wartawan Indonesia [GWI] Inhil, Beni Yussandra mengatakan bahwa sampai saat ini masih belum terlihat gebrakan dari pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir dalam mengakomodir kepentingan petani. Pihaknya masih sulit memperoleh informasi tentang berbagai kebijakan yang digelontorkan pada petani itu.
Ia mencontohkan Kecamatan Keritang saja, misalnya. Dari tahun kemarin pun kebijakan pemerintah seakan tak jelas. Jenis bantuan yang diperuntukkan buat petani pun kurang terdengar. "Walau ada kabar ada jenis bantuan untuk kelompok tani, tapi seakan tidak transparan. Bahkan kita sulit mencari informasi secara detil apa program dan kebijakan dinas terkait buat petani itu sendiri," ujarnya.
Dalam hal bantuan pembangunan tanggul untuk petani saja, sulit untuk memperoleh informasi yang tepat dan akurat. Ketika hal ini ditanya ke pihak pertanian, mereka menyebut bahwa itu dibawah dinas Pekerjaan Umum. Sementara, pihak dinas Pekerjaan Umum sendiripun masih uring-uringan saat dimintai data pekerjaan yang dilaksanakan. Bahkan, lebih ironis sering terjadi ketidaksinkronan antara dinas yang satu dengan dinas yang lainnya. Ini berarti masih ada celah kealpaan pemerintah dalam menginformasikan berbagai program dan kebijakannya.
Tahun ini, ia berharap agar dalam penyaluran berbagai kebijakan itu, dinas terkait membuang kepentingan pribadi atau kelompok [vested interest] yang diyakini sangat mengganggu kelancaran program pemerintah tersebut. Kepentingan itu seakan-akan mengkotak-kotak petani karena adanya nuansa politis semasa Pilkada maupun pemilu legislatif beberapa waktu lalu. Memang, pihak GWI belum memperoleh data secara spesifik, tetapi informasi yang beredar merupakan sebuah entry point bahwa telah terjadi hal semacam itu." ujar Beni
Untuk itu, dalam beberapa waktu kedepan, GWI akan berkordinasi dan mengkonfirmasi tentang berbagai kebijakan pemerintah khususnya dinas terkait dalam pengimplementasian program yang telah diagendakan pemerintah. Ia berpendapat jika 'vested interest' dibuang jauh-jauh, tentunya berbagai kebijakan pemerintah terhadap kepentingan petani dapat terakomodir dengan baik." pungkasnya
Editor | : | Laporan TIM |
Kategori | : | Inhil |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Selasa 07 Mei 2024, 06:14 WIB
Abdul Wahid Serahkan formulir pendaftaran calon Gubernur Riau 2024 ke PDIP
Rabu 17 April 2024
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Nasional
Senin 06 Mei 2024, 10:34 WIB
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Senin 06 Mei 2024
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Sabtu 20 April 2024
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Sabtu 20 April 2024
KPK Catat 14.072 PN/WL Belum Lapor LHKPN Hingga Batas Akhir Maret 2024
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Jumat 03 Mei 2024, 10:00 WIB
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Jumat 03 Mei 2024
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Selasa 30 April 2024
Sekjen FKPMR H. Endang Sukarelawan Ambil Formulir Bacalon Walikota ke DPC PKB Kota Pekanbaru
Jumat 26 April 2024
Parisman Ikhwan Alias Bang Iwan Patah Ambil Formulir Balon Walikota Pekanbaru di DPC PKB