Rabu, 4 Oktober 2023

Breaking News

  • Masyarakat Buantan Besar dan langkai, Akan Laporkan Penadah dan Penyerobot Lahan Ke Polda Riau   ●   
  • Sempena HUT ke-24 Kabupaten Siak, Pemkab Gelar Sejumlah Kegiatan   ●   
  • Harga Beras Naik, Mendagri Saran ke Masyarakat Agar Beralih Makan Ubi   ●   
  • Bupati Rohul H. Sukiman Hadiri Rapat Koordinasi Nasional Percepatan dan P2DD di Jakarta   ●   
  • Tahniah,Pemkab Bengkalis Raih Prestasi, Sebagai TP2DD Terbaik Ketiga Wilayah Sumatera   ●   
Kapolresta Pekanbaru Kombes, DR. Pria Budi: Korban PNS Tewas di DPRD Riau Murni Bunuh Diri
Sabtu 17 September 2022, 07:36 WIB

PEKANBARU - Polresta Pekanbaru menyimpulkan kematian Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernama Fitria Yuliaunarti (40) murni bunuh diri. Fitria ditemukan tewas di dalam mobil Terios di basement atau parkiran kantor DPRD Riau

"Kita menyimpulkan korban meninggal dunia karena murni bunuh diri," ujar Kapolresta Pekanbaru Kombes, DR. Pria Budi, Jumat (16/9/2022).

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan dari hasil autopsi, korban meninggal dunia karena benda tumpul pada bagian leher.

"Selain itu, kondisi lidah korban terjulur, ada pelebaran pembuluh darah. Korban tewas dalam waktu 24 sampai 36 jam," kata Andrie.

Selain itu, Andrie juga menyebutkan dari hasil autopsi Dokter Forensik Bhayangkara Polda Riau tidak ada luka lain menyebabkan korban meninggal dunia. Sejauh ini, pihaknya juga telah memeriksa 28 orang saksi serta menganalisa rekaman CCTV.

"Korban ditemukan dengan kondisi telentang di bangku tengah mobil. Lehernya tergantung kain. Jadi, berdasarkan gambaran muka, sesuai dengan gantung diri. Karena dari hasil otopsi tidak ada luka lain yang mengakibatkan korban dibunuh," jelas Andrie.

Polisi melakukan penyelidikan, namun belum ditemukan fakta yang mendukung bahwa korban ini meninggal dunia karena dibunuh.

"Dari hasil penyelidikan sebelum korban mengakhiri hidupnya sempat berfoto selfie dan mengirimnya kepada teman di Kepulauan Riau berinisial HAM," jelasnya.

Dari keterangan teman korban inisial HAM, dia dikirimi foto selfie dengan posisi sudah tergantung jilbab.

"Korban ini mengirim foto menampakkan bahwa korban ini mau gantung diri. Maka saksi kita periksa ke Kepri dan ternyata di sana saksi ngaku dapat foto tetapi belum dibuka karena sedang nyetir," katanya.

Dalam foto yang dilihatkan ke media itu, korban terikat jilbab seperti saat posisi ditemukan. Bahkan korban menuliskan kalimat perpisahan.

"Ada kalimatnya begini 'maafkan Ipit'. Nah pesan ini disampaikan kepada temannya inisial HAM bersamaan dia kirim foto," ucapnya.

Tidak hanya kepada HAM, korban bahkan mengirim pesan perpisahan kepada anak semata wayangnya. Pesan permintaan maaf dikirim sehari sebelum ditemukan tewas.

"Ada juga kirim pesan minta maaf sama anaknya. Ya pesan korban mensyiratkan terkait perpisahan lah," tandasnya.




Editor :
Kategori : Politik
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top